Kesenian Unsur-Unsur Budaya Dalam Tayangan Drama Korea Princess Hours

commit to user 61

3. Kesenian

Menyangkut kesenian, tayangan drama Korea Princess Hours cukup banyak memberikan gambaran mengenai beberapa bentuk kesenian dari Korea. Beraneka ragam benda dan kegiatan bernilai seni dapat kita jumpai dalam tayangan drama Korea Princess Hours. Sutradara sangat cermat dalam membidik berbagai hal-hal yang mencerminkan kesenian asli Korea. Gambar 9. Bangunan tradisional Korea Beberapa kali adegan dalam tayangan drama Korea Princess Hours diambil dengan setting bangunan istana yang notabene mempunyai bentuk bangunan tradisional Korea. Sebagai penonton, tidak hanya orang awam saja seperti orang Indonesia yang akan memperoleh pengetahuan mengenai bangunan tradisional Korea, namun juga pastinya orang Korea sendiri sebagai sasaran utama dari drama Korea Princess Hours ini. Hal tersebut karena tentu saja tidak semua orang Korea tahu bangunan tradisional Korea, seperti halnya tidak semua orang Indonesia mengenal berbagai bentuk bangunan tradisional yang ada di Indonesia. commit to user 62 Gambar 10. Alat Musik tradisional Korea Gambar diatas menunjukkan beberapa orang, termasuk tokoh utama dari tayangan drama Korea Princess Hours, yakni Chae Kyeong, yang sedang memainkan alat musik tradisional Korea. Beberapa potong adegan diatas menunjukkan permainan alat musik tradisional Korea, baik yang dimainkan dengan ditiup maupun dipetik. Secara audio penonton pun dapat mendengarkan alunan alat musik tradisional tersebut. Sehingga penonton tidak hanya dapat menikmati beberapa alat musik tradisional tersebut secara visual namun juga secara audio. Gambar 11. Pakaian Wanita Tradisional Korea Pakaian tradisional Korea tak dapat dipungkiri merupakan daya tarik tersendiri dalam tayangan drama Korea Princess Hours. Banyak sekali adegan dimana para pemain wanita mengenakan pakaian tradisional Korea yang disebut Han Bok. Dari gambar diatas memang terlihat perbedaan antara gambar di sebelah kiri dan kanan. Han Bok memang mempunyai commit to user 63 perbedaan, menyangkut siapa yang memakainya. Terlihat Han Bok untuk bangsawan mempunyai warna yang cerah dan merupakan perpaduan dari beberapa warna. Selain itu Han Bok yang dikenakan oleh bangsawan juga dihiasi dengan ornamen keemasan sehingga Han Bok terlihat sangat indah. Sedangkan Han Bok untuk masyarakat dari kalangan biasa, cenderung tidak berwarna cerah, atau setidaknya tidak secerah yang dipakai oleh kaum bangsawan, dan tidak memakai ornamen keemasan. Selain Han Bok yang dikenakan para pemain wanita, Han Bok yang dikenakan para pemain pria pun tak kalah beragam. Walaupun tidak sesering pemain wanita namun pemain pria pun beberapa kali terlihat memakai Han Bok, seperti yang terlihat dalam beberapa potongan gambar berikut: Gambar 12. Pakaian Pria Tradisional Korea Dari gambar diatas, secara visual terlihat bahwa Han Bok Pria untuk bangsawan tidak terlalu menonjolkan perpaduan warna. Meskipun Han Bok tersebut juga menggunakan ornamen emas. Dari gambar diatas pun dapat terlihat bahwa orang Korea mempunyai beberapa jenis penutup kepala sebagai pelengkap pemakaian Han Bok. Jika pria Korea mempunyai beragam penutup kepala, demikian halnya dengan wanita yang mempunyai beragam bentuk sanggul sebagai pelengkap pemakaian commit to user 64 Han Bok. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa potongan gambar berikut: Gambar 13. Sanggul Wanita Korea Dari gambar diatas terlihat beberapa perbedaan bentuk sanggul. Sejauh yang terlihat dalam tayangan drama Korea Princess Hours, pemakaian sanggul berbeda, biasanya tergantung dari siapa pemakainya serta acara yang akan dihadiri oleh si pemakai. Dalam beberapa adegan terlihat bagaimana posisi atau kedudukan dan juga status si pemakai menentukan bentuk sanggul, seperti yang terlihat dalam gambar berikut ini: commit to user 65 Gambar 14. Han Bok dan Pelengkapnya Dalam gambar diatas wanita yang selalu berdiri nomer dua dari kiri, mempunyai sedikit perbedaan. Perbedaan tersebut karena perbedaan kedudukan yang dimilikinya ketika pengambilan foto. Foto sebelah kiri diambil ketika dia masih berstatus sebagai menantu dari seorang pria yang meskipun adalah anak raja,namun dia bukanlah sebagai pewaris tahta. Gambar sebelah kanan diambil ketika suaminya beralih menjadi pewaris tahta setelah kakaknya meninggal. Hal tersebut secara otomatis merubah posisnya atau kedudukannya sebagai calon permaisuri. Dalam foto sebelah kiri, dia tidak menggunakan ornamen diatas kepalanya. Sedangkan calon permaisuri sebelumnya yang berdiri paling kanan mengenakan ornamen diatas kepalanya. Namun kedua wanita tersebut mempunyai persamaan yakni, rambutnya yang tidak dibentuk ekor kuda dan digelung keatas. Hal ini karena posisi mereka sama-sama menjadi menantu dalam keluarga. Berbeda dengan wanita yang terlihat duduk, secara kedudukan, dialah wanita yang mempunyai kedudukan paling tinggi dalam keluarga tersebut. Bagi wanita yang belum menikah pun, rambut hanya dikepang atau dibentuk ekor kuda, namun tidak digelung ke atas. Dari gambar diatas terlihat pula perbedaan antara penutup kepala para pria. Pria yang menjadi raja dan calon raja hanya commit to user 66 memakai penutup kepala yang menjulang keatas, namun tidak memakai ornamen di belakangnya. Kekayaan ragam khasanah Han Bok, ditampilkan dalam beberapa adegan tayangan drama Princess Hours dengan sangat menarik. Hal tersebut secara tidak langsung juga akan menarik perhatian penonton untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Korea, khususnya dalam bentuk pakaian tradisional Korea. Gambar 15. Museum Teddy Bear Bicara mengenai seni, ada satu hal yang menarik perhatian peneliti. Dalam tayangan drama Korea Princess Hours, tergambar pula bahwa orang Korea juga menghargai seni yang bisa dikatakan berasal dari kebudayaan modern. Dalam satu adegan diceritakan bahwa ibu suri pergi dengan cucu menantunya ke museum teddy bear. Museum tersebut bukanlah rekayasa atau sekedar fiksi, karena museum tersebut memang benar-benar ada di pulau Jeju, sebuah pulau yang sangat terkenal di Korea. Hal tersebut menunjukan bahwa orang Korea mengapresiasi berbagai macam bentuk seni. Dengan diperkenalkannya museum teddy bear di pulau Jeju tersebut kepada penonton, bukan tidak mungkin, dapat menarik hati penonton pula untuk berkunjung kesana. Terlebih lagi Korea selama ini memang menyediakan tour ke tempat-tempat syuting drama Korea, sebagai dampak dari kesuksesan drama Korea. commit to user 67

4. Sistem Teknologi dan Peralatan