21 iv.
Jika petugas apotek pernah mengikuti pelatihan diberi nilai 2 v.
Jika petugas apotek tidak pernah mengikuti pelatihan diberi nilai 0 b.
Sarana dan prasarana i.
Jika tersedia diberi nilai 2 ii.
Jika tidak tersedia diberi nilai 0 c.
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai i.
Jawaban iya diberi nilai 2 ii.
Jawaban tidak diberi nilai 0 d.
Pelayanan farmasi klinik i.
Jika dilakukan oleh apoteker diberi nilai 2 ii.
Jika dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian diberi nilai 1 iii.
Jika tidak dilakukan diberi nilai 0 e.
Pengendalian mutu pelayanan kefarmasian i.
Jawaban iya diberi nilai 2 ii.
Jawaban tidak diberi nilai 0 Kemudian nilai tersebut dijumlahkan dan hasil yang diperoleh dibagi atas
tiga kategori dengan range yang susuai. a.
Kategori I dengan total nilai 86 dikatakan baik b.
Kategori II dengan total nilai 65-85 dikatakan sedang c.
Kategori III dengan total nilai 65 dikatakan kurang Ditjen Binfar dan Alkes, 2008.
3.4.2 Data Kepuasan Pasien
Pengambilan data untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dilakukan dengan cara mewawancarai setiap pasien yang mendapat pelayanan obat melalui
Universitas Sumatera Utara
22 resep di puskesmas dan pasien yang bersedia diwawancarai sukarela. Kuesioner
berisi 23 pertanyaan yang terdiri dari 5 pertanyaan untuk karakteristik pasien, dan 18 pertanyaan mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
puskesmas. Kuesioner lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5. Penilaian tingkat kepuasan dilakukan terhadap variabel-variabel berikut:
a. Kehandalan, yaitu kemampuan memberikan pelayanan dengan segera,
tepat akurat, dan memuaskan. Dalam hal ini adalah melayani secara benar.
b. Ketanggapan, yaitu keinginan para karyawanstaf membantu semua
pelanggan serta berkeinginan dan melaksanankan pemberian pelayanan dengan tanggap. Dalam hal ini adalah sikap dari penyedia jasa yang penuh
perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan. c.
Keyakinan, yaitu karyawanstaf memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari risiko dan keragu-
raguan. Dalam hal ini adalah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan jasa.
d. Empati, yaitu karyawanstaf mampu menempatkan dirinya pada
pelanggan, dapat berupa kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya, serta
dapat memahami kebutuhan dari pelanggan. Dalam hal ini adalah perhatian yang diberikan kepada pelanggan.
e. Fasilitas berwujud, dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana
termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawanstaf yang menyenangkan Bustami, 2011.
Universitas Sumatera Utara
23 Cara penilaian untuk tiap pertanyaan dengan memberikan nilai pada
masing-masing pilihan jawaban berdasarkan Permenkes No.30 tahun 2014. Kategori
Nilai Sangat puas
3 Puas
2 Tidak puas
1 Penilaian total skor dari setiap pasien yaitu dilakukan dengan
menjumlahkan nilai dari variable-variabel pertanyaan. Total skor kepuasan pasien
Kategori 1
– 18 Tidak puas
19 – 36
Puas 37 - 54
Sangat puas
3.5 Uji Validitas