Distribusi Penilaian Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien

35 sebesar 27,66 dan SMA sebesar 41,76. Berdasarkan tingkat pendidikan, banyak konsumen yang datang ke apotek memiliki cukup pengetahuan sehingga dapat membantu peneliti untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dengan memberikan penilaian yang obyektif. Berdasarkan pekerjaan dari responden yang diamati, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang datang menebus resep ke apotek puskesmas Padang Bulan yaitu ibu rumah tangga dengan persentase 44,71 dan di puskesmas Polonia 60. Berdasarkan frekuensi kunjungan responden ke puskesmas rata-rata sudah pernah berkunjung 2-5 kali sebesar 90 ke puskesmas Padang Bulan dan 77,06 ke puskesmas Polonia. Hal ini terjadi karena obat yang diberikan dokter hanya untuk penggunaan selama 3 hari.

4.2.2 Distribusi Penilaian Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien

Berdasarkan nilai rata-rata dari total nilai kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan dan Polonia, masing-masing puskesmas memperoleh nilai 37,24 dan 32,12. Data perhitungan rata-rata total nilai kepuasan pasian dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan termasuk kategori sangat puas, sedangkan di puskesmas Polonia termasuk kategori puas. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan penilaian pada variable-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Perolehan data penilaian variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.8. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 4.8 Data Penilaian pada Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien. Keterangan: 1 tidak puas, 2 puas, 3 sangat puas NO Variabel-Variabel Jumlah Responden Puskesmas Padang Bulan Jumlah Responden Puskesmas Polonia 1 2 3 1 2 3 A KEHANDALAN 1 a. Kecepatan pelayanan obat 16 124 30 8 132 30 2 b. Kelengkapan obat 20 150 - 35 124 11 3 c. Keramahan petugas apotek 4 116 50 63 92 15 4 d. Kesiapan petugas apotek 10 117 43 88 82 - B KETANGGAPAN 1 a. Ketanggapan petugas apotek terhadap keluhan pasien 18 118 34 11 5 55 - 2 b. Pemberian solusi dari petugas terhadap masalah yang dihadapi pasien 23 120 27 97 73 - 3 c. Komunikasi antara petugas apotek dan pasien 16 124 30 89 81 - 4 d. Informasi petugas apotek tentang resepobat yang ditebus 4 118 48 10 9 61 - C KEYAKINAN 1 a. Kemampuan petugas apotek menjawab pertanyaan pasien 13 110 47 75 95 - 2 b. Kualitas obat yang diperoleh 17 127 26 10 145 15 3 c. Kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta 14 156 - 9 151 10 D EMPATI 1 a. Perhatian petugas apotek terhadap keluhan pasien 19 110 41 93 77 - 2 b. Pelayanan tanpa memandang status sosial 6 164 - 5 165 - 3 c. Kenyamanan pasien 10 143 17 12 134 24 E FASILITAS BERWUJUD 1 a. Kebersihan dan kerapian apotek 15 126 29 15 120 35 2 Penataan exterior dan interior ruangan apotek 22 140 8 3 147 20 3 Kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai petugas 16 154 - 9 161 - 4 Kebersihan dan kerapian petugas apotek 5 137 28 8 139 23 Universitas Sumatera Utara 37

4.2.2.1 Kehandalan

Kehandalan adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat akurat, dan memuaskan Bustami, 2011. Berdasarkan semua variable kehandalan yang diperoleh di puskesmas padang bulan dan polonia mayoritas pasien merasa puas terhadap kecepatan pelayanan obat, kelengkapan obat, keramahan petugas apotek dan kesiapan untuk membantu pasien. Jika dilihat dari perbedaan persentase puas yang diperoleh yaitu puskesmas Padang Bulan lebih baik dengan persentase 74,56, sedangkan Polonia 63,24. Dipuskesmas Padang Bulan tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas terhadap kelengkapan obat, karena masih ada pasien yang menerima obat tidak lengkap. Berdasarkan kesiapan petugas apotek, tidak ada satupun pasien merasa sangat puas di puskesmas Polonia karena petugas sering tidak ada di ruangan. Persentase penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9.

4.2.2.2 Ketanggapan

Ketanggapan yaitu sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan Bustami, 2011. Berdasarkan variabel ketanggapan, yang meliputi ketanggapan petugas terhadap keluhan pasien, pemberian solusi terhadap masalah yang dihadapi pasien, komunikasi antar petugas dan informasi petugas tentang resep atau obat yang ditebus, mayoritas pasien di puskesmas padang bulan merasa puas dengan persentase 70,59 dan sebagian lagi merasa sangat puas dengan persentase 20,44. Hal ini terjadi berkaitan dengan penilaian standar pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan yang termasuk dalam kategori baik, dimana dengan adanya apoteker dan Universitas Sumatera Utara 38 dibantu tenaga teknis kefarmasian membuat pelayanan kefarmasian lebih optimal. Sedangkan di puskesmas polonia mayoritas pasien merasa tidak puas terhadap variable ketanggapan dengan persentase 60,29 dan tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas, karena nilai standar pelayanan kefarmasiannya berada di kategori kurang. Hal ini terjadi karena kegiatan pelayanan kefarmasian hanya dilakukan sendiri oleh tenaga teknis kefarmasian, sehingga pelayanan tidak optimal. Informasi obat merupakan salah satu hal penting dalam pelayanan kefarmasian, oleh karena itu petugas apotek harus mampu memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti oleh pasien. Manfaat adanya pemberian informasi obat yaitu, mengurangi resiko terjadinya kesalahan dan ketidakpatuhan pasien terhadap aturan pemakaian obat, mengurangi resiko terjadinya efek samping obat, menambah keyakinan akan efektivitas dan kemampuan obat yang digunakan Sari, 2008. Persentase penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Persentase Penilaian pada Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien. No Variabel-Variabel Puskesmas Padang Bulan Puskesmas Polonia 1 2 3 1 2 3 1 Kehandalan 7,35 74,56 18,09 28,53 63,24 8,23 2 Ketanggapan 8,97 70,59 20,44 60,29 39,71 3 Keyakinan 8,60 77,09 14,31 18,43 76,67 4,90 4 Empati 6,86 81,77 11,37 21,57 73,73 4,70 5 Fasilitas Berwujud 8,53 81,91 9,56 5,15 83,38 11,47 Keterangan: 1 tidak puas, 2 puas, 3 sangat puas Universitas Sumatera Utara 39

3.2.2.3 Keyakinan

Keyakinan adalah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan jasa Bustami,2011. Berdasarkan variabel keyakinan yang diperoleh di puskesmas Padang Bulan dan Polonia, sebagian besar pasien merasa puas terhadap kemampuan petugas apotek menjawab pertanyaan pasien, kualitas obat yang diperoleh dan kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta. Berdasarkan perbedaan persentasenya hanya terjadi sedikit perbedaan, yaitu di puskesmas Padang Bulan memperoleh persentase 77,09 sedangkan Polonia 76,67. Hal ini terjadi karena petugas memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik selama bekerja. Berdasarkan kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan pasien, tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas di puskesmas Polonia, karena kurangannya komunikasi antara petugas dan pasien. Berdasarkan kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta, tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas di puskesmas Padang Bulan, karena ketersediaan obat yang kurang lengkap. Persentase penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9.

4.2.2.4 Empati

Berdasarkan variabel empati dari kedua puskesmas juga terlihat bahwa sebagian besar pasien di puskesmas padang bulan dan polonia merasa puas terhadap perhatian petugas apotek, pelayanan tanpa memandang status sosial dan kenyamanan pasien selama menunggu obat dengan persentase yang diperoleh di puskesmas Padang Bulan yaitu 81,77 dan Polonia 73,73. Berdasarkan persentase yang diperoleh puskesmas Padang Bulan lebih besar dibandingkan Polonia. Hal ini terjadi karena petugas mampu menempatkan dirinya pada Universitas Sumatera Utara 40 pelanggan, sehingga terjadi kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya, serta dapat memahami kebutuhan dari pelanggan. Berdasarkan perhatian petugas apotek terhadap keluhan pasian, tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas di puskesmas Polonia dan masih banyak pasien yang merasa tidak puas. Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah ketenagaan yang ada, sehingga petugas kurang perhatian terhadap pasien dan terlalu sibuk untuk mempersiapkan obat. Berdasarkan pelayanan tanpa memandang status sosial, tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas di puskesmas Padang Bulan dan Polonia, karena sebagian besar pasien hanya merasa puas. Persentase penilaian pada variabel- variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9.

4.2.2.5 Fasilitas Berwujud

Fasilitas berwujud dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawanstaf yang menyenangkan Bustami, 2011. Berdasarkan variabel fasilitas berwujud, yang meliputi kebersihan apotek, penataan exterior dan interior ruangan, kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai petugas, serta kebersihan dan kerapian petugas apotek menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang menjadi responden di puskesmas padang bulan dan polonia merasa puas. Berdasarkan perbedaan persentasi di antara kedua puskesmas tersebut, tidak terjadi perbedaan yang jauh. Puskesmas Padang Bulan memperoleh persentase 81,91 dan Polonia memperoleh 83,38. Hal ini menunjukkan bahwa puskesmas Polonia lebih baik dibandingkan puskesmas Padang Bulan, karena penataan ruangan, kebersihan Universitas Sumatera Utara 41 ruangan dan kerapian petugas sangat terjaga. Berdasarkan kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai petugas, sebagian besar pasien merasa puas dan tidak ada satupun pasien yang merasa sangat puas. Persentase penilaian variabel- variabel yang mempengaruhi kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9. 4.2.3 Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwah tingkat kepuasan pasien di puskesmas padang bulan yaitu, merasa puas sebanyak 57 pasien 33,53 dan merasa sangat puas sebanyak 113 pasien 66,47, sedangkan di puskesmas polonia merasa puas sebanyak 153 pasien 90 dan merasa sangat puas sebanyak 17 pasien 10 dan tidak ada satupun pasien yang merasa tidak puas di puskesmas Padang Bulan dan Polonia. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel. 4.10 Data Kepuasan Pasien Kepuasan Pasien Puskesmas Padang Bulan Puskesmas Polonia Jumlah Responden n = 170 Jumlah Responden n = 170 Tidak puas Puas 57 33,53 153 90 Sangat Puas 113 66,47 17 10 Berikut ini tampilan data kepuasan pasien dalam bentuk grafik batang yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. 57 113 153 17 50 100 150 200 tidak puas puas sangat puas Juml ah P asien Kepuasan Pasien Puskesmas Padang Bulan Puskesmas Polonia Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 4.1 Grafik Kepuasan Pasien vs jumlah pasien Pengukuran kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam mengetahui standar pelayanan yang telah dilakukan. Apabila pasien merasa sangat puas terhadap suatu pelayanan jasa, maka dapat dipastikan pelayanan tersebut sudah memenuhi standar pelayanan. Menurut Sabarguna 2004, kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kulaitas pelayanan yang diberikan. Kualitas berdampak langsung pada kinerja atau jasa. Kepuasan merupakan hal yang penting untuk menilai mutu pelayanan dari pelayanan suatu pemberi jasa dan menilai keberhasilan dari suatu organisasi Kothler, 2003. 4.3 Pengaruh Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Padang Bulan dan Polonia Berdasarkan hasil uji statistik pengaruh penerapan standar pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan dan puskesmas Polonia menggunakan uji Mann-Whiteney Test menunjukkan nilai signifikan 0,05, maka terdapat perbedaan yang bermakna, dimana ada pengaruh yang signifikan hasil penilaian standar pelayanan kefarmasian di puskesmas padang bulan dan puskesmas polonia terhadap tingkat kepuasan pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Pengaruh Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Padang Bulan dan Puskesmas Polonia Kota Medan Variabel Uji Metode Hasil Uji Penerapan standar pelayanan vs Kepuasan paien Mann-Whiteney Test Sig. 0,000 Universitas Sumatera Utara 43 Penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan yang tergolong baik sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien, dimana sebagian besar pasien sangat puas terhadap variable-variabel yang mempengaruhi pelayanan kefarmasiannya. Karena adanya apoteker sebagai penanggung jawab dan dibantu oleh asisten apoteker membuat pelayanan kefarmasian menjadi lebih optimal. Pada puskesmas polonia, dengan standar pelayanan kefarmasian yang tergolong kurang, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian sebagian besar belum sangat puas. Salah satu faktor yang menjadi tidak puasnya pasien terhadap pelayanan kefarmasian yaitu pada variabel ketanggapan, diantaranya karena petugas kurang tanggap terhadap keluhan pasien, tidak adanya solusi petugas terhadap masalah pasien, kurangnya komunikasi antara petugas dan pasien serta sedikitnya informasi petugas tentang resep atau obat yang ditebus. Hal ini terjadi karena jumlah ketenagaan yang ada di puskesmas polonia hanya asisten apoteker saja, sehingga pelayanan kefarmasian belum optimal. Universitas Sumatera Utara 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas padang bulan termasuk dalam kategori baik, sedangkan di puskesmas polonia termasuk dalam kategori kurang. b. Berdasarkan nilai rata-rata dari total kepuasan pasien, tingkat kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan termasuk kategori sangat puas, sedangkan di puskesmas Polonia termasuk kategori puas. c. Penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas padang bulan dan puskesmas polonia terhadap kepuasan pasien dengan uji Mann-Whiteney Test memperoleh nilai sig. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan standar pelayanan kefarmasian memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, dengan nilai standar pelayanan kefarmasian yang tinggi mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yang tinggi juga.

5.2 Saran

a. Disarankan untuk dinas kesehatan kota Medan agar menempatkan petugas apoteker di puskesmas polonia sebagai penanggung jawab ruangan apotek sehingga palayanan kefarmasian lebih optimal. b. Disaarankan untuk puskesmas padang bulan agar meningkatkan Pelayanan Informasi Obat PIO berupa konseling kepada pasien, melakukan kegiatan Universitas Sumatera Utara