Simvastatin Profil Lipid TINJAUAN PUSTAKA

10 c. Digesti Digesti merupakan proses ekstrasi simplisia dengan cara merendam serbuk simplisia dengan pelarut pada suhu 40-50 o C sambildilakukan dalam selang waktu tertentu. Selanjutnya cairan disaring bila perlu diuapkan untuk memperoleh ekstrak kental Voight, 1995. d. Infundasi Infundasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90 o C selama 15 menit Depkes, RI., 2000. e. Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90 o C selama 30 menit Depkes, RI., 2000.

2.3 Simvastatin

Menurut Moffat, dkk. 2005, sifat fisiko kimia simvastatin adalah sebagai berikut. Rumus struktur : Gambar 2.1 Struktur Simvastatin Universitas Sumatera Utara 11 Nama kimia : 2,2-Dimethylbutanoic acid 1S,3R,7S,8S,8aR 1,2,3,7,8,8a hexahydro–3,7–dimethyl–8-[2-[2R,4R-tetrahydro–4–hydroxy– 6–oxo–2H-pyran–2–yl]ethyl]-1–naphthalenyl ester Rumus kimia : C 25 H 38 O 5 Berat molekul : 418,6 Pemerian : Serbuk kristal putih Kelarutan : Tidak larut dalam air, n-heksan, dan asam klorida; larut dalam kloroform, dimetil sulfoksida, metanol, etanol, polietilen glikol, NaOH, dan propilen glikol. Simvastatin merupakan golongan obat inhibitor 3-hidroksi-3- metilglutaril koenzim A HMG-CoA reduktase, yang mengkatalisis biosintesis kolesterol pada tahap awal. Inhibisi proses ini menyebabkan kadar kolesterol menurun dengan cepat sekitar 15-40. Simvastatin memiliki efek yang baik terhadap profil lipid secara keseluruhan. Simvastatin menurunkan kadar LDL yang berkaitan dengan resiko kardiovaskuler Williams, 2005. Selain itu, simvastatin juga dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar 10–30, LDL sebesar 30-60 dan meningkatan HDL sebesar 2-15 Anderson, dkk., 2002.

2.4 Profil Lipid

Profil lipid merupakan pengukuran kadar lemak lipid dalam darah, yang pada umumnya diperiksa setelah subyek berpuasa 10-12 jam tidak makan atau minum, kecuali air putih Anonim, 2012. Profil lipid terdiri dari: 1. Kolesterol Total. Merupakan jumlah total kandungan kolesterol dalam darah. Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan sel-sel tetapi level Universitas Sumatera Utara 12 yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko sakit jantung. Idealnya total kolesterol harus 200 mgdl 5,2 mmoll. Faktor genetik juga berperan sebagai penentu kadar kolesterol, selain dari makanan yang dimakan. 2. Low density lipoprotein LDL. Banyaknya LDL dalam darah menyebabkan akumulasi endapan lemak plak dalam arteri proses aterosklerosis, sehingga aliran darah menyempit. Plak ini kadang-kadang bisa pecah dan menimbulkan masalah besar untuk jantung dan pembuluh darah. LDL ini adalah target utama dari berbagai obat penurun kolesterol. Target yang ingin dicapai: a. 70 mgdl untuk individu yang sudah memiliki penyakit kardiovaskular atau pasien yang berisiko sangat tinggi untuk terkena misalnya: sindrom metabolik b. 100 mgdl untuk pasien yang beresiko tinggi misalnya: pasien dengan beberapa faktor resiko sekaligus c. 130 mgdl untuk individu yang berisiko rendah terkena PJK 3. High density lipoprotein HDL. Disebut juga kolesterol “baik” karena membantu membawa kolesterol dari aliran darah menuju ke hati untuk dimetabolisme. Idealnya level HDL harus diatas 40 mgdl. Umumnya wanita memiliki level yang lebih tinggi daripada pria. Olahraga dapat membantu meningkatkan kadar HDL. 4. Trigliserida. Level trigliserida yang tinggi biasanya pada pasien yang gemuk atau pasien diabetes. Makanan tinggi karbohidrat gula sederhana atau alkohol dapat menaikkan trigliserida secara bermakna. Idealnya level trigliserida harus 150 mgdl 1,7 mmolL. American Heart Association AHA merekomendasikan bahwa level trigliserida untuk kesehatan jantung “optimal” adalah 100 mgdl 1,1 mmoll Anonim, 2012. Struktur trigliserida dapat dilihat pada Gambar 2.2 Universitas Sumatera Utara 13 Gambar 2.2 Struktur trigliserida

2.5 Lipid Plasma