Pengukuran kadar kolesterol setelah 21 hari perlakuan

38 hari ke 7 perlakuan di mana pada hari ke 14 perlakuanEEDJB dosis 100,200,300,400 mgkg bbdan simvastatin juga lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol dibandingkan kelompok kontrol negatif CMC 0,5 yang terdapat pada kolom yang berbeda. Hasil analisis statistik Tukey terhadap kadar kolesterol total tikus setelah 14 hari perlakuan dapat dilihat Tabel 4.7. Tabel 4.7 Data hasil uji Tukey setelah 14 hari perlakuan

4.5.4 Pengukuran kadar kolesterol setelah 21 hari perlakuan

Pengukuran kadar kolesterol setelah 21 hari perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Data hasil uji analisis statistik ANOVA setelah 21 hari perlakuan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 13575.500 5 2715.100 27.097 .000 Within Groups 2404.800 24 100.200 Total 15980.300 29 Uji analisis statistik ANOVA pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilaisignifikan P value adalah 0.00 yang artinyanilai P value 0.05, maka dapat Kelompok perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 Simvastatin 5 144.00 EEDJB 400 mgkg bb 5 146.00 EEDJB 300 mgkg bb 5 147.00 EEDJB 200 mgkg bb 5 152.20 EEDJB 100 mgkg bb 5 160.20 Kontrol CMC 0,5 5 193.00 Sig. .375 1.000 Universitas Sumatera Utara 39 disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol darah setelah 21 hari perlakuan. Berdasarkan hasil analisis statistik Tukey terhadap kadar kolesterol total tikus setelah 21 hari perlakuan dapat dilihat Tabel 4.9. Tabel 4.9 Data hasil uji Tukey setelah 21 hari perlakuan Kelompok Perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 EEDJB 400 mgkg bb 5 125.40 Simvastatin 5 125.60 EEDJB 300 mgkg bb 5 130.80 EEDJB 200 mgkg bb 5 135.20 135.20 EEDJB 100 mgkg bb 5 151.00 Kontrol CMC 0,5 5 185.80 Sig. .638 .165 1.000 Berdasarkan Tabel 4.9dilakukan uji statistik secara one way ANOVA dilanjutkan dengan Post HockTukey HSD didapatkan bahwa EEDJB dosis 200, 300 dan 400 mgkg bb dan simvastatin pada hari ke 21 perlakuan terdapat pada kolom yang sama. Hal ini berarti secara statistic aktivitas penurunan kolesterol dari EEDJB dengan dosis 200, 300, 400 mgkg bb dan simvastatin tidak memberikan perbedaan yang signifikan P0,05. Pada dosis 100 mgkg bb yang terdapat pada kolom berbeda menunjukan penurunan kolesterol juga tetapi tidak lebih dari dosis yang lainsehingga dapat disimpulkan bhawa EEDJB dosis 200,300,400 mgkg bbdan simvastatin lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan dosis 100 mgkg bb dan kelompok kontrol negatif. Dan dalampenurunan kolesterol yang paling signifikan adalah pada EEDJB dosis 400 mgkg bb penurunan kolesterol yang lebih baik dibanding dengan simvastatin. Universitas Sumatera Utara 40 Hasil analisa menunjukan bahwa faktor perlakuan dosis memberikan pengaruh yang signifikan p0,05 terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih jantan. Faktor waktu pengukuran lamanya pemberian sediaan juga memperlihatkan hasil yang signifikan p 0,05 terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih jantan. Grafik perbedaan penurunan kadar kolesterol tikusmulai dari hari ke-7 setelah pemberian suspensi hingga hari ke-21 setelah pemberian dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik perbedaan penurunan kadar kolesterol tikus Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat perubahan penurunan kadar kolesterol mulai dari hari ke-7 setelah pemberian suspensi hingga hari ke-21 setelah pemberian. Data pengukuran kadar kolesterol dapat dilihat pada Lampiran 14halaman 67-68. EEDJB dosis 100 mgkg bb,200 mgkg bb, 300 mgkg bb, dan 400 mgkg bb dan simvastatin dosis 0,9 mgkg bb dibandingkan dengan pemberian suspensi Na CMC 0,5 selama 21 hari menunjukkan perbedaan, 201.8 170.2 162.6 158 157.8 153.6 193 160.2 152.2 141 146 144 185.8 151.1 135.2 128 125.4 125.6 50 100 150 200 250 k ad ar k ol es te rol mg d l Kelompok perlakuan hari_7 hari_14 hari_21 Universitas Sumatera Utara 41 berarti EEDJB mempunyai aktivitas menurunkan kolesterol total secara nyata.Hal ini dikarenakan EEDJBmengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, terpenoidsteroid, tanin dan saponin Arifin, dkk., 2009. Golongan senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang terdapat dalam daun jambu boldapat menurunkan atau mengurangi kadar kolesterol. Flavonoid mengurangi sintesis kolesterol dengan cara menghambat aktivitas enzim Acyl- CoA Cholesterol Acyl Transferase ACAT pada sel HepG2 yang berperan dalam penurunan esterifikasi kolesterol pada usus dan hati serta menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metil-glutaril-CoA yang menyebabkan penghambatan sintesis kolesterol. Saponin dapat berikatan dengan asam empedu dan kolesterol dari makanan membentuk misel yang juga tidak dapat diserap oleh usus sedangkan tanin di dalam tubuh akan berikatan dengan protein tubuh dan akan melapisi dinding usus sehingga penyerapan lemak terhambat Metwally, 2009 dan Terao, 2008. Pada penelitian ini digunakan simvastatin sebagai pembanding. Dosis oral efektif simvastatin pada manusia adalah 5-40 mg perhari untuk satu kali pemakaian. Dosis simvastatin yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 mg sehingga berat serbuk simvastatin yangditimbang dandigunakan untuk tikus yaitu 11,44 mgkg bb, dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 64. Simvastatin merupakan senyawa ester-naftyl dari asam butirat yang mempunyai mekanisme kerja menghambat HMG-CoAreduktase yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam pembentukan kolesterol. HMG-CoA reduktase bertanggung jawab terhadap penurunan sintesis kolesterol. Universitas Sumatera Utara 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN