37 produsen menyebabkan harga menjadi atribut mutu yang sangat sulit
untuk dijaga kestabilannya. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh produsen antara lain meningkatkan efektifitas dan efisiensi di seluruh
lini, mulai dari suplai bahan baku hingga pemasarannya. Lembaga yang dapat mengeluarkan sertifikasi adalah lembaga
yang telah diakreditasi oleh KAN untuk memberikan jaminan tertulis bahwa suatu produk telah memenuhi persyaratan mutu. Beras termasuk
pangan yang belum memiliki sertifikat. Dengan melihat hasil penelitian ini, ternyata sertifikasi merupakan atribut mutu yang diharapkan oleh
konsumen namun belum dapat disediakan oleh produsen. Sebaiknya produsen mengambil langkah yang diperlukan untuk mendapatkan
sertifikasi, karena sertifikasi dapat menjadi suatu nilai tambah dari produk sejenis lain yang belum disertifikasi.
Dari lampiran 6 dapat diketahui bahwa 14 responden menjawab sangat puas, 44 responden menjawab puas. Sedang sisanya 21
responden menjawab tidak tahu, dan 21 responden menjawab tidak puas. Hal ini menarik karena sertifikasi keaslian jenis beras itu sendiri belum
ada. Artinya konsumen sebenarnya kurang yakin dengan apa yang mereka beli. Pendidikan konsumen perlu dilakukan agar konsumen
lebih sadar tentang keaslian produk yang mereka beli.
2. Pertahankan Mutu Kuadran B
Atribut-atribut mutu yang masuk dalam kuadran ini adalah kuadran yang penting menurut konsumen dan sudah dipenuhi oleh produsen.
Atribut-atribut mutu yang masuk dalam kuadran ini adalah ketersediaan, keberadaan serangga, aroma, kepulenan, warna, rasa, dan kebersihan.
Ketersediaan beras berlabel berhubungan dengan kapasitas produksi, rantai distribusi, dan ketersediaan bahan baku yaitu beras itu
sendiri. Sebagai langkah antisipasi menghadapi kemungkinan pertambahan permintaan maupun untuk memperluas wilayah pemasaran,
produsen dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Perusahaan dapat mengatisipasi kekurangan stok dengan
38 menggunakan beberapa pemasok. Masalah terjadi bila stok beras dalam
negeri mengalami penurunan, seperti yang Januari 2007 lalu. Maka otomatis produsen akan kekurangan bahan baku dan menyebabkan
ketersediaan di pasar otomatis ikut terkena imbasnya. Dari hasil penelitian ini ternyata seluruh atribut mutu intrinsik
seperti keberadaan serangga, aroma, kepulenan, rasa, warna, dan kebersihan merupakan atribut mutu yang masuk dalam kuadran yang
perlu dipertahankan mutunya. Konsumen nampaknya sudah cukup puas dengan mutu yang diberikan produsen, namun bukan berarti produsen
tidak perlu menjaga apa yang sudah dicapainya karena perkembangan mutu akan terus mengikuti perkembangan jaman.
3. Prioritas Rendah Kuadran C
Atribut mutu yang masuk dalam kuadran ini merupakan atribut mutu yang menjadi prioritas rendah bagi produsen, karena walaupun
atribut-atribut mutu tersebut belum memenuhi harapan konsumen, atribut-atribut mutu tersebut dianggap kurang penting bagi konsumen.
Atribut-atribut mutu yang masuk didalamnya adalah informasi produk, bahan kemasan, dekorasi, dan merek.
Atribut-atribut mutu tersebut termasuk dimensi atribut mutu eksterinsik, yaitu atribut mutu yang tidak secara langsung
mempengaruhi mutu produk. Bagi produsen hal ini merupakan tantangan karena bisa saja suatu saat terjadi pergeseran nilai rata-rata
tingkat kepentingan, sehingga atribut mutu yang tadinya tidak penting menjadi penting. Salah satu cara meningkatkan keunggulan bersaing
adalah dengan memberi diferensiasi yang jelas dari produk kompetitor, dan tidak selamanya diferensiasi berkaitan dengan mutu intrinsik.
Peningkatan pada atribut-atribut mutu yang masuk dalam kuadran ini patut dipertimbangkan dalam usahanya bertahan dalam persaingan
walaupun harus dibayar dengan pengeluaran ekstra.
39
4. Berlebihan Kuadran D