LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN PENYUSUNAN KUISIONER

19

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di supermarket yang menjual beras berlabel yaitu Yogya Department Store, Matahari Marketplace, Ngesti, dan Indomaret. Seluruh supermarket tersebut berada di wilayah Bogor. Pemilihan tempat survei dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan kemudahan mendapatkan responden. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November hingga Desember 2006.

C. PENYUSUNAN KUISIONER

Dengan menggunakan atribut mutu yang telah ditentukan, selanjutnya pertanyaan disusun dalam kuisioner untuk mengetahui persepsi responden terhadap tingkat kepentingan dan kepuasan terhadap produk beras berlabel. Kuisioner menggunakan pertanyaan tertutup. Kuisioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu identitas responden, persepsi responden terhadap atribut mutu produk tingkat kepentingan dan kepuasan, dan perilaku responden dalam pembelian beras berlabel yang meliputi tempat pembelian, jumlah pembelian per bulan, ukuran kemasan, merek, jenis beras, dan harga. Atribut mutu beras berlabel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada atribut beras pada penelitian yang dilakukan oleh Hartari 2005, dengan pertimbangan bahwa obyek yang dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah sama yaitu beras. Penelitian yang dilakukan oleh Hartari 2005 menggunakan 17 atribut mutu mutu beras untuk melihat karakterisktik dan sikap konsumen beras organik. Atribut mutu yang digunakan yaitu harga, rasa, aroma, warna, kepulenan, gizi, residu pestisida, alamiah, ketersediaan, kemasan, informasi produk, pelayanan, keawetan, keaslian, jaminan, merek, dan kondisi penjualan. Namun setelah dilakukan penyesuaian terhadap objek penelitian dan diskusi dengan beberapa pihak diantaranya, pihak penjual, konsumen, dan akademisi, maka hanya 13 atribut mutu yang digunakan dalam penelitian ini. Atribut mutu produk yang ditanyakan dalam kuisioner dapat dilihat pada Tabel 3. 20 Tabel 3. Daftar atribut mutu yang diteliti No. Urut Atribut Atribut Intrinsik No. Urut Atribut Atribut Ekstrinsik 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rasa Kepulenan Aroma Warna Kebersihan Serangga 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Bahan Kemasan Dekorasi Kemasan Informasi Harga Merek Ketersediaan Sertifikat Keaslian Uji validitas dan reliablitias diperlukan agar kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan. Menurut Kerlinger 2002, validitas instrumen menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu telah mengukur apa yang akan diukur. Titik berat dari uji coba validitas instrumen adalah pada validitas isi, yang dapat dilihat dari : 1 instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang akan diukur dan 2 informasi yang dikumpukan telah sesuai dengan konsep yang telah digunakan. Daftar pertanyaan agar kuisioner memiliki validitas tinggi disusun dengan cara : 1 mempertimbangkan teori dan kenyataan yang telah diungkapkan pada berbagai pustaka empiris, 2 menyesuaikan isi pertanyaan dengan kondisi responden, dan 3 memperhatikan masukan pakar. Butir-butir pertanyaan didalam kuisioner agar valid dianalisis dengan korelasi product moment Singarimbun, 1989, dengan rumus : r = [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ,dimana r = Koefisien korelasi product moment N = jumlah responden X = butir soal ke-x Y = total butir soal dalam kuisioner 21 Nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien r- product moment dari tabel korelasi. Dikatakan sahih bila r r tabel , dan bila lebih kecil, maka perlu ada perbaikan atau butir tersebut dikeluarkan dari daftar pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan 30 orang responden yang juga konsumen beras berlabel. Pengujian dilakukan sebelum kuisioner digunakan dalam penelitian. Hasil uji validitas terhadap kuisioner menunjukkan bahwa semua butir soal memiliki r r tabel . Kuisioner penelitian ini dapat disimpulkan sahih. Uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Reliabilitas instrumen adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi untuk kedua kalinya atau lebih Ancok, 1995. Reliabilitas instrumen diukur dengan teknik pengukuran ulang testretest. Menurut Singarimbun 1989, pengukuran dilakukan dua kali dengan responden yang sama namun dengan rentang waktu pengukuran pertama dan kedua antara 15-30 hari. Jika waktunya terlalu dekat, responden masih ingat dengan jawaban yang diberikan. Namun bila waktunya terlalu lama, kemungkinan terjadi perubahan pada fenomena yang diukur. Kedua hal ini akan mempengaruhi hasil pengujian reliabilitas. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan pengukuran kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Cara perhitungannya sama dengan perhitungan validitas. Responden yang digunakan adalah salah seorang responden pada pengujian validitas. Hasil uji reliabilitas menunjukkan angka korelasi melebihi angka kritik dalam tabel nilai r, hal ini berarti hasil pengukuran pertama dan kedua relatif konsisten.Uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

D. PELAKSANAAN SURVEI