Interpretasi Model Pengukuran Intra-Industry Trade index IIT

autokorelasi, di mana residual tiap individu memiliki nilai yang kecil dan berfluktuasi tidak sistematis selama periode yang diteliti. Gambar 4.6. Residual Unit Cross Section Sedangkan untuk mentreatment adanya heteroskedastisitas, estimasi dilakukan dengan menggunakan White Heteroskedasticity.

4.2.2. Interpretasi Model

Pada Tabel 4.1 juga ditunjukkan tanda koefisien dari masing-masing variabel independen. Variabel PIN ijt berpengaruh positif terhadap IIT ijt , cateris paribus . Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Peningkatan GDP per kapita merefleksikan standar hidup yang lebih tinggi, di mana terdapat karakteristik permintaan yang lebih beragam dan lebih berkualitas. Hal ini akan memacu peningkatan efisiensi produksi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan demikian, terdapat peningkatan permintaan dan produksi produk yang terdiferensiasi yang berkualitas, yang pada akhirnya meningkatkan IIT. Sementara itu, GDPD ijt berpengaruh negatif terhadap IIT ijt , cateris paribus . Hal ini pun sesuai dengan hipotesis. Kesetaraan fluktuasi GDP menggambarkan kesamaan dalam fluktuasi perubahan selera konsumen. Hal ini menyebabkan adanya ragam permintaan yang serupa yang mendorong penambahan jumlah produk yang terdiferensiasi di kedua negara. Akibatnya, perdagangan dua arah di dalam industri yang sama meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan IIT. Di samping itu, tanda koefisien EXCHD ijt adalah positif. Hal ini berarti bahwa perbedaan fluktuasi nilai mata uang terhadap US negara reporter dengan negara partner berpengaruh positif terhadap IIT ijt , cateris paribus. Sehingga dapat dikatakan bahwa kenaikan perbedaan fluktuasi kurs kedua negara akan mendorong kenaikan IIT ijt . Variabel PIND ijt berpengaruh negatif terhadap IIT ijt , cateris paribus. Hal ini sesuai dengan hipotesis. Kesetaraan fluktuasi GDP per kapita menggambarkan fluktuasi perubahan ketersediaan faktor produksi yang relatif sama. Atau dengan kata lain, menggambarkan fluktuasi perubahan keunggulan komparatif yang relatif sama. Selain itu, kesetaraan fluktuasi GDP per kapita dapat menunjukkan kesamaan dalam fluktuasi perubahan selera konsumen. Adanya kesamaan ragam dalam kondisi penawaran dan permintaan tersebut mendorong pasar untuk menyediakan produk yang terdiferensiasi dengan peningkatan peluang yang sama untuk memanfaatkan economies of scale, yang pada akhirnya meningkatkan IIT. Terakhir, tanda koefisien DIST ij adalah negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa DIST ij berpengaruh negatif terhadap IIT ijt , cateris paribus. Hal ini pun sesuai dengan hipotesis. Interaksi perdagangan dua arah antara negara reporter dan negara partner berbanding terbalik dengan jarak antara keduanya. Jarak yang jauh mengindikasikan biaya transportasi yang besar. Hal ini akan menurukan IIT ijt . Gray dan Martin 1980 dalam Thorpe 2005 menyebutkan bahwa sekalipun elastisitas permintaan terhadap produk yang terdiferensiasi sangat tinggi, perdagangan intra-industri lebih responsif terhadap variasi dalam biaya transportasi dibandingkan perdagangan inter-industri.

4.3. Implikasi Kebijakan