Permasalahan Ruang Lingkup PENDAHULUAN

Hubungan perdagangan intra ASEAN-5 berkaitan dengan kedekatan hubungan, baik dalam ekonomi, sosial, maupun politik. Selain itu, jarak yang dekat dan sistem komunikasi yang baik juga sangat berpengaruh. Adalah menarik jika karakteristik dan nilai perdagangan sektor elektronik intra ASEAN-5 tersebut dikaitkan dengan derajat integrasinya, yang didekati dengan IIT, serta dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang ikut berpengaruh terhadap IIT pada sektor elektronik intra ASEAN-5. Berdasarkan hal itu, penelitian ini diberi judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intra-Industry Trade index IIT Pada Sektor Elektronik Intra ASEAN-5”.

1.2. Permasalahan

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, derajat integrasi pada sektor elektronik di masing-masing negara ASEAN-5 adalah relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya IIT pada sektor elektronik di masing-masing negara tersebut. Besarnya IIT menggambarkan besarnya perdagangan intra-industri. Perdagangan intra-industri merefleksikan gangguan yang relatif kecil di pasar tenaga kerja, di mana perpindahan tenaga kerja cenderung terjadi di dalam suatu industri yang sama, dibandingkan di dalam industri yang berbeda. Sehingga biaya-biaya penyesuaian adjustment costs akan lebih sedikit Thorpe, 2005. Dalam teori perdagangan intra-industri disebutkan bahwa perdagangan intra- industri lebih banyak terjadi antarnegara dengan ketersediaan faktor produksi yang relatif sama. Lebih lanjut, IIT pada sektor manufaktur lebih tinggi di antara negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan yang setara Tharakan, 1995. Di samping itu, sebelumnya juga telah ditunjukkan bahwa, nilai perdagangan intra ASEAN-5 relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai perdagangan ASEAN-5 dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya pada sektor elektronik di dalam kawasan ASEAN. Oleh karena itu, yang akan menjadi perhatian di dalam penelitian ini adalah kaitan antara nilai perdagangan intra ASEAN-5 pada sektor elektronik tersebut dengan derajat integrasinya, yang didekati dengan IIT. Sehingga, permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah mengenai pengukuran seberapa besar IIT pada sektor elektronik intra ASEAN-5. Kemudian, akan dilakukan analisis ekonometrika mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi IIT tersebut. Permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana perkembangan IIT pada sektor elektronik intra ASEAN-5? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi IIT pada sektor elektronik intra ASEAN-5?

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah sektor elektronik di masing-masing negara ASEAN-5, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sektor elektronik yang dimaksud adalah klasifikasi Harmonized System HS 4 digit. Pada klasifikasi HS terdapat pengelompokkan produk menjadi 2 digit, 4 digit , dan 6 digit. Klasifikasi 4 digit dipilih untuk menghindari penghitungan yang over estimate jika menggunakan klasifikasi 2 digit dan penghitungan yang under estimate jika menggunakan klasifikasi 6 digit Austria, 2004. Adapun periode yang digunakan adalah tahun 2001-2005. Periode tersebut merupakan periode terkini terkait dengan ketersediaan data. Awal periode, yakni tahun 2001, dipilih karena CEPT jalur cepat dianggap efektif setelah tahun 2000. Sedangkan akhir periode, yakni tahun 2005, dipilih karena merupakan awal penerapan kerangka Agreement for The Integration of Priority Sectors . Dengan kedua kondisi tersebut diharapkan dapat menggambarkan perdagangan intra-industri pada sektor elektronik yang semakin signifikan.

1.4. Tujuan