Implikasi Kebijakan HASIL DAN PEMBAHASAN

Terakhir, tanda koefisien DIST ij adalah negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa DIST ij berpengaruh negatif terhadap IIT ijt , cateris paribus. Hal ini pun sesuai dengan hipotesis. Interaksi perdagangan dua arah antara negara reporter dan negara partner berbanding terbalik dengan jarak antara keduanya. Jarak yang jauh mengindikasikan biaya transportasi yang besar. Hal ini akan menurukan IIT ijt . Gray dan Martin 1980 dalam Thorpe 2005 menyebutkan bahwa sekalipun elastisitas permintaan terhadap produk yang terdiferensiasi sangat tinggi, perdagangan intra-industri lebih responsif terhadap variasi dalam biaya transportasi dibandingkan perdagangan inter-industri.

4.3. Implikasi Kebijakan

Hasil pengukuran dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi IIT berimplikasi pada beberapa kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh ASEAN-5 pada umumnya dan pemerintah Indonesia pada khususnya sebagai berikut. 1. Penguatan integrasi pada sektor elektronik di kawasan ASEAN-5. Hal ini dapat dilakukan dengan cara masing-masing negara ASEAN-5 mengadopsi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka Agreement for The Integration of Priority Sectors , diantaranya penghapusan hambatan tarif dan non tarif untuk semua produk yang termasuk ke dalam sektor elektronik. 2. Peningkatan daya saing ekspor sektor elektronik. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi di sektor elektronik. 3. Peningkatan kegiatan research and development pada sektor elektronik. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan inovasi dan efisiensi produksi dalam menghasilkan produk-produk elektronik yang unik dan berkualitas demi memenuhi kebutuhan pasar. 4. Penggalakkan kegiatan promosi produk-produk elektronik yang unik dan berkualitas. Promosi sangat penting dilakukan sebagai upaya menarik minat pasar terhadap produk-produk tersebut. 5. Peningkatan kerja sama perdagangan pada sektor elektronik antarnegara ASEAN-5 yang jaraknya dekat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini mengukur derajat integrasi perdagangan dua arah pada sektor elektronik di dalam kawasan ASEAN-5 selama periode 2001-2005, yakni periode di mana terdapat liberalisasi perdagangan yang signifikan dan ekspansi perdagangan di dalam kawasan tersebut. Pengukuran derajat integrasi dilakukan dengan menghitung Intra-Industry Trade index IIT selama periode yang diteliti. Hasil penghitungan IIT pada sebagian besar pengamatan memperlihatkan nilai lebih dari 50. Hal ini berarti bahwa integrasi pada sektor elektronik intra ASEAN-5 selama periode 2001-2005 adalah cukup kuat. Lebih lanjut, kenyataan tersebut menegaskan bahwa sektor elektronik merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam perekonomian ASEAN-5 yang sudah seharusnya diprioritaskan dalam rangka integrasi ekonomi di kawasan ASEAN pada umumnya dan ASEAN-5 pada khususnya. Adapun integrasi yang paling kuat terjadi antara Indonesia reporter dengan Thailand partner serta antara Thailand reporter dengan Malaysia partner. Sedangkan, integrasi yang paling lemah terjadi antara Indonesia reporter dengan Filipina partner. Di samping itu, penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi IIT tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata GDP per kapita kedua negara PIN ijt , perbedaan fluktuasi GDP kedua negara GDPD ijt , perbedaan fluktuasi kurs kedua negara EXCHD ijt , perbedaan fluktuasi GDP per kapita kedua negara PIND ijt , dan jarak kedua negara DIST ij berpengaruh secara nyata terhadap IIT kedua negara IIT ijt . Sedangkan variabel rata-rata GDP kedua