92
Relasi Diversifikasi Usaha RT dengan Karakteristik RT
Karakteristik rumahtangga seperti: umur kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota rumahtangga, dan banyaknya anggota rumahtangga yang
berumur 15 tahun ke atas diduga mempengaruhi keberagaman usaha rumahtangga. Untuk mengevaluasi keeratan hubungan antara karakteristik rumahtangga dengan
diversifikasi usaha rumahtangga tersebut, dilakukan analisis korelasi tingkat rumahtangga. Untuk keperluan analisis tersebut, diversifikasi usaha rumahtangga yang
diukur dengan indeks Entropy menggunakan partisipasi kerja masing-masing rumahtangga dan tidak menggunakan rataan partisipasi kerja tingkat provinsi. Hal ini
dilakukan agar diperoleh angka indeks masing-masing rumahtangga.
a. Kabupaten Indramayu
Dari analisis koefisien korelasi diperoleh hasil yang mencerminkan tingkat keeratan hubungan antar peubah pada karakteristik rumahtangga contoh di Indramayu
Tabel 39. Hampir semua peubah Xi menunjukkan hubungan yang kurang kuat dengan diversifikasi usaha rumahtangga Y. Di antara 7 peubah karakteristik
rumahtangga, hanya pendidikan X2 yang menunjukkan tingkat hubungan yang relatif erat dengan koefisien korelasi -0,
5899
. Artinya bahwa makin tinggi tingkat pendidikan kepala keluarga, bidang usaha yang dilakukan rumahtangga makin terfokus pada satu
atau dua bidang pekerjaan. Namun demikian, tidak terlihat adanya hubungan yang erat koefisien = 0,
2786
antara tingkat pendidikan kepala keluarga dengan besarnya pendapatan rumahtangga. Demikian juga ditemukan adanya hubungan yang kurang erat
koefisien = 0,3192 antara diversifikasi usaha dengan pendapatan rumahtangga. Dengan kata lain, pada petani contoh di Indramayu diduga terdapatnya hubungan yang tidak erat
antara diversifikasi sumber pendapatan dengan peningkatan pendapatan rumahtangga. Meski demikian, secara empirik lapang diversifikasi usaha rumahtangga sangat
mempengaruhi peningkatan pendapatan rumahtangga petani contoh. Secara lebih rinci, koefisien korelasi antara diversifikasi usaha rumahtangga contoh dan karakteristik
rumahtangga di Indramayu disajikan pada Tabel 39.
93
Tabel 39. Koefisien Korelasi antara Karakteristik Rumahtangga dengan Divesifikasi Usaha Rumahtangga Contoh di Kab. Indramayu.
Karak- teristik
RT Umur
KK Pdidikkan
KK Penguasaan
Lahan P.usahaan
Lahan Pdpt
000 Jml
ART Usia
ART ≥15
Indeks Entropy
X1 X2 X3 X4 X5
X6 X7 Y X1
1.0000 X2
-0.2789 1.0000 X3
0.0373 0.3075 1.0000 X4
-0.0209 0.3128 0.9489
1.0000 X5
-0.4032 0.2786 -0.0283 -0.0509
1.0000 X6
-0.2034 -0.2079 0.0398
0.0503 0.2238 1.0000
X7 0.3780 -0.3010 0.0472
0.0316 0.0747 0.7947
1.0000 Y
0.0376 -0.5899 -0.4178 -0.4477
0.3192 0.1586
0.3624 1.0000
Sumber: Hasil Analisis Data Primer. 2006, yang diimplementasi penulis dari penelitiannya yang lain.
Dari Tabel 39, peubah karakteristik rumahtangga yang menunjukkan adanya hubungan, meski tidak terlalu erat koefisien korelasi masing-masing -0,4178; -0,4477;
dan 0,3624, adalah luas penguasaan lahan X3, luas pengusahaan lahan X4, dan banyaknya anggota rumahtangga berusia 15 tahun ke atas X7. Hal ini mengindikasikan
makin luas lahan yang dikuasai dan yang diusahakan, makin sedikit bidang pekerjaan yang bisa dilakukan oleh anggota rumahtangga. Keadaan yang logis, karena curahan
tenaga kerja keluarga yang lebih besar tentu diperlukan bila usahataninya makin luas, sehingga peluang untuk berusaha pada bidang pekerjaan lain makin kecil. Sebaliknya,
bidang pekerjaan yang dilakukan oleh anggota rumahtangga makin beragam bila makin banyak anggota rumahtangga yang berumur 15 tahun ke atas. Kecenderungan ini juga
adalah sangat logis, karena makin banyak jumlah angkatan kerja dalam rumahtangga makin beragam keterampilan dan bidang pekerjaan yang diminati. Dengan demikian,
makin banyak anggota yang bekerja makin besar peluang rumahtangga melakukan diversifikasi pendapatan. Namun demikian, terlihat adanya hubungan yang tidak erat
antara besarnya tingkat pendapatan rumahtangga X5 dengan luas penguasaan dan pengusahaan lahan, serta jumlah anggota rumahtangga berumur 15 tahun keatas.
Hubungan antar peubah karakteristik rumahtangga yang sangat erat adalah antara luas lahan yang dikuasai X3 dengan luas lahan yang diusahakan X4 dengan koefisien
94 korelasi 0,9489. Keeratan hubungan juga ditemukan antara jumlah anggota rumahtangga
X6 dengan banyaknya anggota rumahtangga berumur 15 tahun ke atas X7 dengan koefisien korelasi 0,7947. Antara umur kepala keluarga dengan tingkat pendapatan
rumahtangga memperlihatkan kecenderungan adanya hubungan yang lemah negatif. Selebihnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang erat.
Hasil analisis ini juga mengindikasikan bahwa makin tua usia kepala keluarga, makin rendah tingkat pendidikan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa generasi tua
umumnya berpendidikan rendah. Hasil logis lainnya ialah bahwa makin luas lahan yang dikuasai dan diusahakan makin tinggi pula tingkat pendapatan rumahtangga.
b. Kabupaten Pontianak