43
KARAKTERISTIK LOKASI DAN RESPONDEN PENELITIAN
a. Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
Lahan pertanian di kabupaten Indramayu sebagian besar dapat dikategorikan sebagai lahan sawah tadah hujan yang berdrainase buruk. Sistem pengusahaannya sangat
tergantung ketersediaan air dan cuaca yang sedang berlangsung. Kemarjinalan lahan sawah tadah hujan di daerah ini menyebabkan ketergantungan petani pada pupuk dan
obat-obatan saprodi, sehingga mempengaruhi biaya input maupun output produksi usahatani yang mereka peroleh. Tataguna lahan di Kabupaten Indramayu dan Provinsi
Jawa Barat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 10: Tataguna Lahan Ha di Kabupaten Indramayu, Prov. Jabar, 20042005.
Jenis Lahan Kabupaten Indramayu ha
Provinsi Jabar ha Sawah Irigasi
92.011 760.822
Sawah Tadah Hujan 22.130
169.525 Lahan Kering
89.879 2.621.280
Pekarangan 24.803
394.903 Kolam
887 22.912
Hutan 30.871
798.199 Lainnya
11.539 182.975
Sumber: Data Pertanian, BPS Prov. Jabar. 2005 diimplementasikan dengan data primer.
Desa Santing dan Ranjeng merupakan bagian wilayah Kecamatan Losarang yang dipilih untuk mewakili daerah penelitian di Kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat.
Luas desa Santing 401 ha, dengan areal sawah tadah hujan seluas 139 ha. Luas desa Ranjeng 522 ha, dengan areal sawah tadah hujan seluas 383 ha. Pada musim hujan
kedua desa tersebut selalu kebanjiran, dan sangat kekeringan di musim kemarau. Hal ini terjadi karena tidak terbendungnya limpahan air dari 3 buah sungai sungai Pangkalan,
Cipanas, dan Saragan pada musim hujan. Kurang terkoordinasinya penanganan air turut mempengaruhi kurangnya peningkatan produktivitas komoditi usahatani. Oleh karena
itu, perbaikan, pembangunan, dan perluasan sarana irigasi, baik saluran pemasukan maupun pembuangan drainase sangat diperlukan. Antisipasinya dengan membangun
44 sejenis waduk yang mampu menampung limpahan air dimanfaatkan untuk mengairi
areal persawahan pada musim kering. Pengusahaan lahan, produksi, dan produktivitas disajikan pada tabel berikut.
Tabel 11. Luas Areal, Produksi, dan Produktivitas berbagai Komoditas Usahatani Di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, dan Provinsi Jabar.
Komoditas Luas Areal Ha
Produksi Ton Produktivitas KwHa
Losa- rang
Indra- mayu
Jabar Losarang Indra- mayu
Jabar Losa- rang
Indra- mayu
Jabar Tan.Pangan:
-.Padi -.Jagung
-.Kedelai -.Kc.hijau
-.Kc.tanah -.Singkong
9.028 3
- -
3 38
200.458 342
557 1.461
301 219
1.880.142 119.872
20.997 13.904
72.117 119.097
57.453,13 5,90
- -
4,40 255,48
1.240.873,4 1.419
943,83 1.533
909,39 2.743,90
9.602.302 549.442
29.090 13.950
97.754 2.074.022
63,64 19,67
- -
14,67 67,23
61,90 41,13
16,94 150,00
30,21 129,29
51.07 45.84
13.85 10.03
13.55 174.15
Sayuran:
-.Kc.panjang -.Mentimun
-.Tomat -.Cabai
-.Terong -.Kentang
-.Kubis 4
6 -
12 11
- -
823 684
- 835
221 -
- 13.396
11.989 11.107
14.073 4.352
21.092 17.833
11,36 41,56
- 116,16
82,04 -
- 4.956,52
9.221,00 -
4.357,17 2.002.36
- -
139.694 176.907
240.605 159.320
57.335 418.230
454.815 28,40
69,27 -
96,80 74,58
- -
60,23 134,66
- 52,18
90,60 -
- -
- -
- -
- -
Sumber: BPS, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Indramayu. 2004-2005.
Dari 30 rumahtangga petani contoh yang menjadi responden, memiliki rataan lahan sekitar 0,2 ha hingga 1 ha. Beberapa diantaranya memiliki lahan antara 1 - 3 ha,
dan petani land-less. Beberapa petani contoh mengakui memiliki kebun mangga yang terletak di luar kecamatan Losarang. Kebun mangga mereka kunjungi dan pelihara
sedikitnya satu kali dalam sebulan, dan tinggal di lokasi kebun sekitar satu minggu lamanya untuk melakukan perawatan. Bila musim panen mangga tiba, adakalanya
mereka berdiam di pondok dibuat di kebun tersebut selama dilakukannya panen mangga kurang lebih sebulan. Untuk tenaga kerja pemeliharaan, biasanya mereka
mempergunakan tenaga kerja sendiri dalam keluarga. Untuk panen, mereka umumnya
45 menggunakan tenaga kerja upahan yang biasanya mereka bawa dari desa sendiri dan
sudah bersifat langganan.
b. Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat