Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat

45 menggunakan tenaga kerja upahan yang biasanya mereka bawa dari desa sendiri dan sudah bersifat langganan.

b. Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat

Luas wilayah Kalimantan Barat sekitar 146.807 km2. Sebagian besar merupakan dataran rendah yang membentang sepanjang 600 km dari Utara ke Selatan, dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur, dialiri ratusan sungai baik besar maupun kecil. Kabupaten Pontianak memiliki wilayah seluas 8.262,10 km2, atau sekitar 5,63 dari luas wilayah provinsi Kalimantan Barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan yang beragro- ekosistem marjinal pasang surut dengan tipe luapan “B” dan “C”, 42,32 merupakan kawasan hutan dan 34,11 padang alang-alangsemak belukar. Secara geografis, kabupaten Pontianak terletak tepat di garis Khatulistiwa, sehingga sering terjadi perubahan iklim yang cepat. Sementara itu, luas areal dan produksi komoditas pertanian di Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Pontianak disajikan pada tebel berikut. Tabel 12. Luas Areal dan Produksi Komoditas Pertanian Prov. Kalimantan Barat dan Kabupaten Pontianak, 20042005. Komoditas Luas Areal Ha Produksi Ton Kal. Barat Pontianak Kal. Barat Pontianak Tan.Pangan -.Padi -.Jagung -.Kedelai -.Kc.hijau -.Kc.tanah -.Singkong 365.218 35.747 1.064 1.923 1.755 14.059 59.045 5.730 78 212 224 2.101 1.060.652 190.790 10.587 89 148 252 28.365 Sayuran: -.Kc.panjang -.Mentimun -.Tomat -.Cabai -.Terong -.Kentang -.Kubis 3.847 1.937 402 1.581 1.306 - - 37 39 - 5 16 - - 14.095 14.286 2.227 6.293 8.483 - - 145 801 - 38 330 - - Sumber : BPS, Kalimantan Barat, Kab. Pontianak, dalam Angka 20042005. 46 Daerah ini sering tergenang yang salah satunya disebabkan oleh tidak baiknya kondisi tersumbat saluran drainase. Keadaan ini menyebabkan varietas padi lokal yang relatif sesuai untuk diusahakan. Umur varietas lokal sekitar 6-7 bulan dari mulai semai sampai dengan panen. Namun, sekitar 2 tahun ini mulai dilakukan pertanaman padi 2x setahun. Varietas unggul Pb, IR64 dipakai petani pada musim hujan, sedang pada musim rendeng musim kemarau tetap memakai varietas lokal, yang relatif tahan genangan air baik karena hujan maupun pasangluapan air laut. Pentingnya sarana dan prasarana pengendalian tata air saluran irigasi, masih membutuhkan perhatian dan perbaikan di berbagai tempat, namun terkendala karena keterbatasan anggaran daerah APBD. Desa Jeruju yang terletak di Kecamatan Sungai Kakap, dan desa Rasau Jaya terletak di Kecamatan Rasau Jaya merupakan bagian wilayah Kabupaten Pontianak. Kedua desa di dua kecamatan tersebut dipilih untuk mewakili daerah penelitian di Kalimantan Barat. Dari Kecamatan Rasau Jaya, jarak yang ditempuh ke Mempawah ibukota Kabupaten Pontianak sekitar 32 km, ke ibukota provinsi Pontianak, sekitar 102 km. Sedang dari kecamatan Sungai Kakap ke Pontianak sekitar 84 km. Dengan luas wilayah sekitar 111,07 km2, penduduk Kecamatan Rasau Jaya sekitar 21.000 jiwa yang umumnya merupakan penduduk pendatang melalui program transmigrasi sekitar tahun 1970-an. Juga terdapat penduduk asli maupun pendatang dari berbagai daerah lain di Kalimantan, misalnya dari Sambas. Luas desa Rasau Jaya sekitar 13,92 km2, tingkat kepadatan penduduk adalah 476 orangkm2. Luas areal pasang surut sekitar 675 ha untuk desa Rasau Jaya , yang ditanami padi sawah 528 ha, palawija jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, 235 ha, kelapa dalam 45 ha, kelapa hibrida 117 ha, karet 4 ha, kopi 15 ha, coklat 5 ha, serta sekitar 24 industri kecil. Luas desa Jeruju sekitar 21,30 km2, dengan kepadatan penduduk sekitar 175 orangkm2. Luas areal pasang surut desa Jeruju sekitar 1304 ha, yang ditanami padi sawah 582 ha, palawija jagung, singkong, ubi jalar, 117 ha, kelapa dalam 22 ha, kelapa hibrida 123 ha, kopi 25 ha, coklat 6 ha, serta sekitar 17 industri kecil. Secara 47 lebih rinci, tataguna lahan di Kabupaten Pontianak, Kecamatan Rasau Jaya, dan Kecamatan Sungai Kakap disajikan pada tabel berikut. Tabel 13. Tataguna Lahan Ha di Kab. Pontianak, Kec.Sungai Kakap, dan Kec. Rasau Jaya. 20042005. Jenis Lahan Kab. Pontianak Kec. Sungai Kakap Kec.Rasau Jaya Sawah irigasi 42.112 17.350 3.915 Sawah pasang surut 38.872 13.375 1.703 Sawah tadah hujan 11.733 - 863 Lahan kering 733.493 27.963 7.192 Pekarangan - - - Kolam 180 42 - Hutan 466.304 9.850 264 Lainnya 71.216 6.923 1.477 Sumber: BPS, Kab. Pontianak, Prov. Kalimantan Barat. 2004-2005. Luas wilayah kecamatan Sungai Kakap sekitar 453,13 km2, didiami sekitar 10.500 jiwa yang terdiri dari berbagai suku baik dari suku asli Kalimantan umumnya, Jawa transmigran, Sambas, dan lainnya. Tingkat kepadatan penduduk desa Jeruju adalah sekitar 370 orang per km2, dengan luas desa sekitar 25 km2. Luas areal pasang surut yang ditanami kelapa dalam 259 ha, kelapa hibrida 104 ha, serta sekitar 10 industri kecil. Dengan luas desa sekitar 21 km2, penduduk desa Jeruju sekitar 5.450 orang, dengan kepadatan sekitar 257 orang per km2. Luas areal pasang surut yang ditanami kelapa dalam 515 ha, kelapa hibrida 173 ha, serta sekitar 4 industri kecil. Tiga puluh rumahtangga petani contoh yang menjadi responden dari kedua kecamatan tersebut, memiliki rataan lahan sawah seluas sekitar 1 ha. Beberapa diantaranya memiliki lahan sawah antara 1 - 3 ha, beberapa sampel tidak memiliki lahan sawah sama sekali land-less. Mereka umumnya memiliki kebun berupa pekarangan yang dapat ditanami dengan tanaman keperluan sehari-hari seperti kelapa, aloe vera, ubi kayu, pepaya, rambutan, jeruk, mangga, jambu air, jengkol, petai dan lainnya. Secara rinci, kondisi luas areal pertanaman dan produksi berbagai komoditas pertanian dapat disajikan pada Tabel 14 pada halaman berikut: 48 Tabel 14. Luas Areal dan Produksi Komoditas Pertanian Kabupaten Pontianak, Kec. Sungai Kakap, dan Kec. Rasau Jaya, 20042005. Jenis Komoditas Kabupaten Pontianak Kec. Sungai Kakap Kec. Rasau Jaya Luas Areal Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa Luas Areal Ha Luas Areal Ha Tanaman pangan: -. Padi -. Jagung -. Kedelai -. Kc.hijau -. Kc.tanah -. Singkong 59.045 5.730 78 212 224 2.101 190.790 10.587 89 148 252 28.365 32,31 18,48 11,41 6,98 11,25 135,01 14.927 - - - - - 2.615 1.308 - - 16 154 Sumber: Data BPS, Kecamatan Sungai Kakap; dan Kecamatan Rasau Jaya. 2004.2005. Untuk lahan padi, banyak ditemukan sistem sewa. Umumnya mereka mempergunakan sistem sewa karena lebih dapat memberi keuntungan dari pada sistem sakap. Sewa berkisar antara 2 hingga 2,5 kuintal padi per-ha per-tahun, atau sekitar Rp.200.000,- sampai dengan Rp.500.000,- tergantung kesepakatan bersama. Sistem sewa tersebut biasanya didasari hubungan kekeluargaan ataupun persaudaraan tidak selalu harus untungrugi, terutama agar keluarganya yang lain cukup makan. Petani umumnya juga mengusahakan tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan di lahan usahatani maupun di pekarangan, namun karena bukan daerah sentra produksinya maka hasil produksi biasanya untuk konsumsi rumahtangga, disamping untuk dijual bila pengusahaan dan produksi cukup tinggi. Tanaman sayuran yang umum dijumpai antara lain: kacang panjang, mentimun, terong, cabai, tomat, labu siam, dan sebagainya. Tanaman buah-buahan yang umum dijumpai, seperti: jeruk, mangga, jambu biji, jambu air, pisang, pepaya, tetapi, dan juga karena kedua kecamatan tersebut tersebut. Meski demikian, bagi sebagian besar petani, justru dari tanaman sayuran dan buah-buahan tersebut mereka dapat menambah pendapatan rumahtangga dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Luas areal, jenis, dan produksi tanaman tahunan tersebut disajikan pada Tabel 15, di halaman berikut. 49 Tabel 15. Luas Areal dan Produksi Tanaman Tahunan Kabupaten Pontianak, Kec. Sungai Kakap, dan Kec. Rasau Jaya, 20042005. Jenis Komoditas Kab. Pontianak Kec. Sungai Kakap Kec. Rasau Jaya Luas Areal Ha Produksi Ton Luas Areal Ha Produksi Ton Luas Areal Ha Produksi Ton Kelapa Kopi Kakao 51.310 7.132 2.026 37.367 1.147 452 18.794 605 494 17.800 78 129 277 115 15 114 28 4 Sumber: Data BPS, Kecamatan Sungai Kakap; dan Kecamatan Rasau Jaya. Dari Tabel 15, diketahui bahwa secara umum tanaman kelapa, kopi, dan kakao diusahakan oleh petani, disamping tanaman pisang, pepaya. Ditemukan banyak usaha rumahtangga yang memproduksi barang-barang hasil olahan dari tanaman kelapa, seperti: gula merah, minyak kelapa, kopra, VCO, dan lainnya. Pontianak juga terkenal sebagai daerah penghasil berbagai jenis makanan olahan dari lidah buaya Aloe Vera. Selain itu juga banyak ditemukan pertanaman pepaya yang memiliki ciri rasa yang khas yang berbeda dengan rasa buah pepaya dari daerah lain. Untuk mengetahui lebih mendalam keadaan dan karakteristik rumahtangga contoh, dikemukakan pada uraian berikut. Karakteristik Rumah Tangga Petani Contoh 1. Struktur Rumah Tangga Berdasarkan Umur a. Kabupaten Indramayu Struktur anggota rumahtangga petani contoh di Indramayu rata-rata berjumlah 3,54 orang dengan kisaran anggota rumah tangga 2 – 6 orang. Rumahtangga petani contoh memiliki rataan anak 0 – 4 orang, dengan kisaran umur antara 3 – 22 tahun. Pada Tabel 16 menunjukkan rataan jumlah anggota rumahtangga usia kerja adalah 2,45 orang, dengan rataan persentase antara 20 – 80. Artinya, sedikitnya 2 orang anggota keluarga yang bekerja, yaitu: KK dan istri, atau dengan salah seorang anak mereka. Umur rata-rata KK sekitar 47,93 tahun dengan kisaran antara 28 – 60 tahun. Data tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar KK yang menjadi contoh adalah 50 termasuk dalam kategori usia angkatan kerja. Secara lebih rinci, karakteristik rumahtangga petani contoh disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 16. Karakteristik Rumahtangga Petani Contoh berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga, Umur KK dan Kelompok Umur. 2006. Uraian Indramayu Pontianak Rata-rata Jumlah Anggota Rumahtangga 3.54 3.78 Rata-rata Jumlah ART usia 15-54 2.45 2.36 Umur KK tahun 47.93 47.12 Umur Anggota Rumahtangga 0 - 14 tahun 22.90 28.44 15 - 24 tahun 18.69 18.67 25 - 54 tahun 45.33 39.11 55 tahun 13.08 13.78 Sumber: Data primer diolah.

b. Kabupaten Pontianak