Tahapan Implementasi Sistem Tahapan Perawatan Sistem

29 diinginkan. Desain proses ini merupakan tahapan terakhir dalam proses perancangan sistem.

4. Tahapan Implementasi Sistem

Tahapan implementasi merupakan konstruksi, instalasi, pengujian, dan pengiriman sistem ke dalam produksi Whitten 2004. Dari tahapan ini dapat diketahui tingkat keberhasilan dari sistem yang dibuat, karena sistem yang didesain dengan baik akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan benar. Pengujian performansi sistem secara fungsional dan prosedural melibatkan pengguna secara langsung, sehingga mereka dapat mengetahui jika ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Tahapan implementasi sistem melibatkan penerapan hardware dan software, pengembangan software dan pembangunan dokumentasi.

5. Tahapan Perawatan Sistem

Tahapan akhir dari SDLC ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error. Perawatan sistem melibatkan pengawasan, evaluasi secara kontinyu dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan. Dalam tahapan pemeliharaan ini dapat juga dilakukan evaluasi dan perbaikan atau modifikasi guna meningkatkan kemampuan daya guna sistem tersebut sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien. Evaluasi sistem mendefinisikan bagaimana baiknya sistem tersebut beroperasi. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan teknis, pelaksanaan operasional, dan pendayagunaan sistem. Tahapan-tahapan SDLC tersebut juga menerapkan metode revisi yang dikenal dengan model proses waterfall, maksud dari proses tersebut adalah apabila terdapat revisi pada tahapan tertentu, maka yang direvisi langsung pada tahapan yang dimaksudkan. Sebagai contoh apabila terdapat revisi pada tahapan desain sistem, maka iterasi yang dilakukan langsung pada tahapan desain sistem, tanpa melalui tahapan investigasi dan analisis sistem terlebih dahulu. Lebih jelasnya mengenai model proses waterfall ini adapun kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut : a. Kelebihan model proses waterfall 1 Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas 2 Mudah dalam pengelolaan sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumnya selesai 3 Struktur sistem jelas b. Kelemahan model proses waterfall 1 Proyek dunia nyata jarang mengikuti alur proses 2 Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan waktu pengerjaan bertambah 30

IV. METODE PENELITIAN