Gambar 5 menunjukkan aktivitas siswa pada saat membacakan hasil menulis paragraf deskripsi. Siswa secara bergantian membacakan dan menuliskan
hasil pekerjaannya di depan kelas, siswa lain menyimak dan mendengarkan.
Gambar 6. Aktivitas Guru pada saat Melakukan Wawancara dengan Siswa
Gambar 6 menunjukkan aktivitas guru pada saat melakukan wawancara dengan siswa. Guru melakukan wawancara kepada tiga orang siswa, yaitu satu
orang siswa yang mendapatkan nilai paling tinggi, satu orang siswa yang mendapatkan nilai sedang, dan satu orang siswa yang mendapatkan nilai paling
rendah. Hal ini dilakukan agar guru mendapatkan informasi dari beberapa siswa yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.
4.1.2.5 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus I dapat diungkapkan bahwa nilai ketuntasan minimal belum tercapai. Hasil rata-rata
yang diperoleh siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 70. Nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I baru mencapai 62,02 dan termasuk
dalam kategori cukup. Siswa yang masih belum mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan guru yaitu 60 sebanyak 13 siswa, dan yang sudah
mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 17 siswa. Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, jurnal, wawancara, dan
dokumentasi foto pada siklus I yang belum memenuhi target juga disebabkan oleh faktor lain, yaitu masalah yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf deskripsi
dengan menggunakan media benda asli melalui teknik bermain kartu bergambar. Masalah yang dihadapi siswa yaitu, 1 siswa masih merasa kebinggungan dan
canggung dalam kegiatan memasangkan kartu bergambar dengan benda aslinya, 2 siswa merasa kesulitan dalam memilih kosakata untuk menjelaskan keadaan
objek, 3 dalam menyusun paragraf masih terdapat kesalahan. Hal tersebut dapat mempengaruhi berlangsungnya kegiatan pembelajaran, sehingga menyebabkan
pembelajaran kurang kondusif. Dalam upaya meningkatkan kualitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada siklus I dicari jalan keluarnya untuk diterapkan pada saat pembelajaran berikutnya. Jalan keluar
tersebut yaitu guru memberikan motivasi pada siswa serta membuat suasana lebih santai agar dapat mengurangi ketegangan siswa. Guru harus lebih kreatif untuk
menciptakan suasana yang lebih menyenangkan supaya siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian tindakan siklus II perlu
dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dan permasalahan pada siklus I.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan siklus II ini merupakan kelanjutan dari tindakan siklus II. Tindakan ini dilaksanakan karena pada siklus I hasil menulis paragraf deskripsi
pada siswa kelas II SDN Kunden I masih dalam kategori cukup dengan nilai rata- rata 62,02. Hasil tersebut belum memenuhi target minimal ketuntasan yang
ditentukan yaitu 70 atau kategori baik. Selain itu, perubahan tingkah laku dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi masih belum tampak perubahan yang
berarti. Dengan demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan
menggunakan media benda asli melalui teknik bermain kartu bergambar sehingga dapat mencapai target yang ditentukan.
4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II
Hasil tes menulis paragraf deskripsi melalui teknik bermain kartu bergambar pada siklus II ini merupakan perbaikan dari hasil tes siklus I. Pada
pembelajaran ini, peneliti masih menggunakan metode permainan kartu bergambar dengan media benda asli. Hasil tes menulis paragraf deskripsi melalui
media benda asli dengan menggunakan teknik bermain kartu bergambar pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siklus II
No Aspek yang dinilai
Skor Rata-Rata Kategori
1 Keterlibatan pancaindera
71,67 Baik
2 Menunjukan objek
yang ditulis
74,17 Baik 3 Memusatkan uraian pada
objek yang ditulis 70,83 Baik