47 Σƒx
= jumlah deviasi Σƒx
2
= Jumlah deviasi kuadrat N
= Jumlah individu kejadian dalam distribusi.
3.7.2 Analisis Data dengan Uji Perbedaan Uji t
Untuk pengetesan signifikan digunakan t-test untuk sampel-sampel yang berkorelasi dengan menggunakan rumus pendek. Karena rumus pendek adalah
rumus yang dipersiapkan untuk menyelesaikan penyidikan dengan cara yang lebih singkat dan efisien Sutrisno Hadi, 1996:278.
Untuk mengetahui pengolahan data selanjutnya maka diperlukan table persiapan perhitungan Statistik dengan data dengan menggunakan rumusan
t-tes sebagai berikut : Tabel 3.3
Tabel pengolahan data No
Pasangan Subjek
X
A
X
B
D X
A
– X
B
D D-MD
d
2
Σ ? ΣX
A
ΣX
B
ΣD Σd
Σd
2
Keterangan : X
A
= Nilai kelompok eksperimen I X
B
= Nilai kelompok eksperimen II
48 D
= Perbedaan dari tiap-tiap pasangan d
= Deviasi perbedaan Cara pengisian table tersebut :
Catat nomor subjek kolom 1; Pasangan subjek kolom 2; Nilai kelompok eksperimen 1 pada kolom 3; Nilai kelompok eksperimen 2 pada kolom 4; Selisih
nilai X
A
dan X
B
pada kolom 5; Selisih antara D dan MD Mean perbedaan pada kolom 6; Kuadrat dari deviasi perbedaan pada kolom 7.
Sutrisno Hadi, 2000 : 282 Sebelum sampai pengolahan data terlebih dahulu harus diketahui nilai
dari mean perbedaan MD yang harus dicari dengan rumus :
MD = ΣD
n
Dan perlu dibuktikan bahwa :
ΣD = X
A
– X
B
dan d=0
Sebagai langkah untuk analisis data selanjutnya digunakan rumus t-test sebagai berikut :
t =
√
=
√
Keterangan : MD
= Mean defferent semua dianggap positif
Σd
2
= Jumlah deviasi kuadrat dari pasangan
49
N = Jumlah pasangan subjek
Σ = Sigma jumlah
Sutrisno Hadi, 1990 : 455
Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengubah hipotesis Ha menjadi Hipotesis nihil : “ada perbedaan antara push up tangan
menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap kemampuan passing atas Klub bolavoli IVOKAS Kabupaten S
emarang tahun 2015’”, diubah menjadi hipotesis nihil H
O
yaitu “tidak ada perbedaan antara push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap kemampuan passing atas Klub
bolavoli IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015’”. Untuk selanjutnya hipotesis nihil akan diuji kebenarannya berdasarkan
taraf signifikan 5. Hal ini berarti kita percaya bahwa 95 dari keputusan kita adalah benar dan kemungkinan akan menolak hipotesis yang benar 5 diantara
100. Menolak hipotesis atas dasar taraf signifikan 5 sama halnya menolak hipotesis atas dasar kepercayaan 95. Jadi kita telah menolak hipotesis atas
dasar taraf 5 atau dasar taraf kepercayaan 95, berarti kita mengambil resiko salah dalam keputusan ini sebanyak
– banyaknya 5 atau benar dalam keputusan sedikitnya 95.
Dalam perhitungan ini kemungkinan hasilnya adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai t-hitung yang diperoleh sama besar atau lebih besar dari t-tabel
maka hipotesis nihil ditolak Sutrisno Hadi,1990:445. b. Apabila nilai t-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t-tabel hipotesis nihil diterima Sutrisno hadi,
1990 : 457. Hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya pada penelitian ini
adalah
50 3.7.2.1 Ada pengaruh latihan push up tangan menumpu bangku terhadap
passing atas klub bolavoli putra IVOKAS Kabupaten Semarang. Pertama rubahlah H
1
berupa “ada pengaruh latihan push up tangan
menumpu bangku terhadap passing atas” di ubah menjadi H berupa
“tidak ada pengaruh latihan push up
tangan menumpu bangku terhadap passing atas”. Setelah itu cari nilai t
hitung
dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
MD = Mean pre-test EK I – Mean post-test EK I
Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai pre-test – nilai post-tes,
setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus inti yaitu :
t =
√
Setelah ketemu nilai t
hitung
, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan db = N -1 = 10
– 1 = 9 pada taraf signifikansi 5 dengan nilai t
tabel
sebesar 2,262. Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka H diterima
selain itu jika t
hitung
= t
tabel
maka H ditolak.
3.7.2.2 Ada pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS Kabupaten Semarang.
Pertama rubahlah H
1
berupa “ada pengaruh latihan push up kaki
ditinggikan terhadap passing atas” di ubah menjadi H
berupa “tidak ada
pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas”. Setelah itu cari
nilai t
hitung
dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
MD = Mean pre-test EK II – Mean post-test EK II
51 Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai pre-test
– nilai post-tes, setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus
inti yaitu :
t =
√
Setelah ketemu nilai t
hitung
, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan db = N -1 = 10
– 1 = 9 pada taraf signifikansi 5 dengan nilai t
tabel
sebesar 2,262. Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka H diterima
selain itu jika t
hitung
= t
tabel
maka H ditolak.
3.7.2.3 Ada perbedaan antara latihan push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS
Kabupaten Semarang. Pertama rubahlah H
1
berupa “ada perbedaan antara latihan push up
tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas” di
ubah menjadi H berupa
“tidak ada perbedaan antara latihan push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan
terhadap passing atas”. Setelah itu cari nilai t
hitung
dengan rumus sama dengan penjelasan diatas, yaitu pertama membuat tabel sepert diatas kemudian dicari MD dengan cara :
MD = Mean post-test EK I – Mean post-test EK II
Kemudian dicari d dengan cara hasil selisih nilai, setelah itu hasilnya dikuadratkan dan dijumlah. Dan dimasukkan ke dalam rumus inti yaitu :
t =
√
Σ
Setelah ketemu nilai t
hitung
, maka hasilnya akan dibandingkan dengan nilai t pada tabel dengan derajat kebebasan db = N -1 = 10
– 1 = 9 pada taraf signifikansi
52 5 dengan nilai t
tabel
sebesar 2,262. Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka H diterima
selain itu jika t
hitung
= t
tabel
maka H ditolak.
3.7.2.4 Latihan push up kaki ditinggikan lebih baik daripada latihan push up tangan menumpu bangku terhadap passing atas klub bolavoli putra IVOKAS
Kabupaten Semarang. Pertama cari dulu mean pre-test dan post-test masing kelompok
kemudian cari selisihnya cari MD-nya kemudian masukkan kedalam rumus : Presentase =
x 100 Setelah ketemu hasilnya maka dibandingkan, manakah yang lebih baik.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data passing atas bolavoli yang dilakukan dengan volleyball setting test dari AAHPER yang disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut : Tabel 4.1
Deskripsi Data Hasil Tes Passing Atas Bolavoli Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II
Kelompok Tes
N Mean
s SD
2
Eksperimen I K
E I
Awal 10
58 12,52
1726 Akhir
10 67,5
Eksperimen II K
E II
Awal 10
57,5 12,3
2201,25 Akhir
10 68
Dari penghitungan data yang diperoleh dari kedua kelompok adalah kelompok eksperimen I dengan jumlah sampel N = 10, untuk tes awal dengan rata-rata
sebesar 58, simpangan baku sebesar 12,52 dan standar deviasi kuadrat sebesar 1726. Sedangkan tes akhir dengan rata-rata sebesar 67,5. Untuk kelompok
eksperimen II dengan jumlah sampel N = 10, diperoleh data tes awal dengan rata-rata sebesar 57,5; simpangan baku sebesar 12,3 dan standar deviasi
sebesar 2201,25 sedangkan tes akhir dengan rata-rata sebesar 68.
4.1.2 Hasil Uji Prasarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis t-tes uji beda, data perlu dilakukan pengujian prasarat analisis. Pengujian prasarat analisis dilakukan dengan uji
normalitas dan uji homogenitas.