Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

8

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui : 1.5.1 Pengaruh latihan push up tangan menumpu bangku terhadap passing atas permainan bolavoli putra klub IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015. 1.5.2 Pengaruh latihan push up kaki ditinggikan terhadap passing atas permainan bolavoli putra klub IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015. 1.5.3 Membedakan antara hasil latihan push up tangan menumpu bangku dan latihan push up dengan kaki ditinggikan terhadap passing atas permainan bolavoli putra klub IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015. 1.5.4 Manakah yang lebih baik antara latihan push up tangan menumpu bangku dan latihan push up dengan kaki ditinggikan terhadap passing atas permainan bolavoli putra klub IVOKAS Kabupaten Semarang tahun 2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengaharapkan manfaat setelah penelitian berupa : 1.6.1 Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dalam bidang olahraga pada khususnya tentang metode latihan passing atas bolavoli. 1.6.2 Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk menela’ah sejauh mana materi yang telah diajarkan dan dipelajari apakah telah sesuai dengan prakteknya. 1.6.3 Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan perbandingan bagi pembaca yang sedang mengadakan penelitian. 1.6.4 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Klub bolavoli IVOKAS Kabupaten Semarang, khususnya untuk pelatih, diharapkan penelitian ini dapat 9 dijadikan gambaran untuk membuat program latihan sesuai dengan kemampuan atletnya. 10 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli pada hakekatnya adalah memvoli bola dengan menggunakan seluruh anggota badan dan menyeberangkan bola melewati net ke lapangan lawan. Permainan bolavoli merupakan permainan beregu dengan tujuan melewatkan bola secara teratur melalui atas net dan mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan serta setiap regu hanya boleh memvoli bola tiga kali dan setiap pemain tidak melakukan sentuhan dua kali berturut-turut, kecuali karena melakukan bendungan atau blocking Suhadi, 2005. Sedangkan menurut M. Yunus 1992 : 1, permainan bolavoli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola di daerah lawan. Pada dasarnya permainan bolavoli adalah permainan tim atau regu, meskipun sekarang sudah mulai dikembangkan permainan bolavoli dua lawan dua dan satu lawan satu yang lebih mengarah kepada tujuan rekreasi seperti voli pantai yang mulai berkembang akhir – akhir ini. Aturan dasar lainnya, bola boleh dimainkan atau dipantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut – turut sebelum diseberangkan didaerah lawan tanpa mengenai block. Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola keluar atau satu tim gagal mengembalikan bola secara 11 sempurna. Dalam permainan bolavoli, tim yang memenangkan sebuah reli memperoleh satu angka rally point system. Apabila tim sedang menerima servis dan memenangkan reli, akan memperoleh satu angka dan berhak untuk melakukan servis selanjutnya, serta para pemainnya akan melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan sebuah net untuk memperoleh nilai dalam usaha mencapai kemenangan yang menggunakan rally point system. Ukuran lapangan permainan bolavoli memiliki panjang 18 m dan lebar 9 meter dengan net selebar 1 m dan panjangnya 9,5 m, untuk tinggi net untuk putra 2,43 m dan tinggi net untuk putrid 2,24 m. Untuk bola biasanya digunakan dengan ukuran berdiameter 165 – 167 cm dan berat 200 – 280 gram Nuril Ahmadi, 2007 : 16.

2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Menurut Nuril Ahmadi 2007:20, permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh seseorang. Sebab, dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar – benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli. Walaupun begitu permainan bolavoli sangat cepat berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia Sesudah cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis. Seperti yang dikemukakan M. Yunus 1992:68, penguasaan teknik dasar dalam permainan bolavoli sangat penting mengingat hal hal sebagai berikut : 1. Kesalahan teknik : membawa bola, mendorong bola, mengangkat bola, dan pukulan ganda. 2. Akan terjadi kesalahan yang besar bila tidak 12 menguasai teknik mengingat bolavoli merupakan permainan dengan tempo yang cepat. 3. Tiap tim dalam permainan bolavoli dipisahkan oleh net, sehingga wasit lebih mudah mengawasi kesalahan teknik yang dilakukan oleh setiap pemain. Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien M. Yunus, 1992: 79. Teknik permainan bolavoli adalah suatu proses dasar tubuh untuk melakukan keaktifan jasmani dan suatu penguasaan keterampilan dalam hal praktek yang sebaik-baiknya untuk dapat melakukan gerakan dalam permainan bolavoli dan menyelesaikan permainan bolavoli dengan baik Novi Dian, dkk : 2014. Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan – peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik dasar dasar dalam permainan itu sendiri terdiri dari berbagai macam. Teknik dasar permainan bolavoli tersebut antara lain : 2.1.2.1 Servis Menurut pendapat M. Yun us 1992:68 “servis merupakan suatu pukulan pembukaan untuk memulai permainan. Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan Nuril Ahmadi, 2007 : 20. Sesuai dengan kemajuan permainan, teknik servis saat ini tidak hanya sebagai permulaan permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan”. 2.1.2.2 Passing Passing menurut pendapat M. Yunus 1992 : 79 adalah “mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, 13 sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri Nuril Ahmadi, 2007 : 22. Dalam permainan bolavoli passing dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas. 2.1.2.3 Umpan Set-Up Umpan menurut pendapat M. Yunus 1992:79 adalah “menyajikan bola kepada teman dalam satu regu, yang kemudian diharapkan bola tersebut dapat diserangkan ke daerah lawan dalam bentuk smash”. Set-up atau umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bolavoli dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregu yang selanjutnya dapat melakukan serangan atau smash Nuril Ahmadi, 2007 : 23. 2.1.2.4 Smash Smash menurut pendapat M. Yun us 1992:79 adalah “pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan, untuk mencapai keberhasilan yang gemilang dalam melakukan smash ini diperlukan raihan yang tinggi dan kemampuan meloncat yang tinggi”. Smash merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim Nuril Ahmadi, 2007:31. 2.1.2.5 Block atau Bendungan Block menurut pendapat M. Yunus 1992:79 adaah “ benteng pertahanan yang utama untuk menangkis lawan “. Block atau bendungan merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan Nuril Ahmadi, 2007:30. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif 14 saat melakukan block tangan digerakkan ke kanan maupun ke kiri atau juga pasif tangan pemain hanya dijulurkan ke atas tanpa digerakkan.

2.1.3 Teknik Dasar Passing

Passing dilakukan untuk dapat memainkan bola di udara dalam jangka waktu yang lama dalam permainan bolavoli. Passing merupakan gerakan yang paling sering digunakan dalam jalannya permainan bolavoli, sehingga passing harus benar-benar dikuasai oleh setiap pemain bolavoli Tegar Bayu, 2014. Menurut M. Yunus 1992: 79, passing adalah pengoperan bola pada teman sendiri dalam suatu regu dengan suatu teknik tertentu sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Jadi awal sentuhan bola oleh seorang pemain dalam permainan bolavoli, untuk dioperkan kepada teman seregunya yang biasanya adalah pengumpan yang selanjutnya dimainkan dilapangan sendiri yaitu diumpankan kepada smasher untuk melakukan serangan terhadap regu lawan. Sedangkan menurut Nuril Ahmadi 2007:22, Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri. Dari pendapat tersebut diatas peneliti berharap semua atlet Bolavoli putra klub IVOKAS dapat menguasai teknik dasar passing atas sebab sangat diperlukan dalam taktik permainan bolavoli sehingga permainan tampak lebih hidup dan bervariasi. Dalam permainan bolavoli, passing dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas Nuril Ahmadi, 2007:23.

2.1.4 Passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Menurut Muhammad Muhyi Faruq 2009:53 Passing atas adalah 15 dengan menggunakan kedua tangan yang diangkat ke atas lurus agak di depan kepala, jari-jari tangan agak dibuka lebar sehingga kedua jari tangan siap menerima bola. Setelah itu bola didorong ke atas agak ke depan, dimana posisi bola yang datang berasal dari arah atas. Passing atas merupakan penyajian bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada teman atau langsung kelapangan lawan, disamping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi didalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan tingkat yang lebih rendah. Barbara L.Veira Bonnie Jill Fergusen 2004:51 berpendapat bahwa teknik overhead passing passing atas adalah salah satu teknik dimana seseorang dapat menguasai bola dengan efisiensi tinggi dan terkontrol dengan baik. Cara melakukan passing atas menurut Nuril Ahmadi 2007:25 adalah jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hampir saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk hingga tangan berada dimuka setinggi hidung. Sudut antara siku dan badan 45 . Bola disentuh dengan cara meluruskan kaki dan tangan. Sedangkan menurut Muhammad Muhyi Faruq 2009:53, cara melakukan teknik passing atas adalah dengan mengambil posisi berdiri tegak, kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, kedua lutut kaki agak ditekuk sedikit sehingga posisi badan berada dalam keseimbangan badan yang baik. Selanjutnya lakukan gerakan mengangkat kedua tangan ke atas agak ke depan, jari-jari tangan agak dibuka, begitu ada bola datang fokuskan pandangan mata pada bola yang datang dari atas sehingga perkenaan bola akan tepat pada 16 kedua jari-jari tangan yang akan menerima bola tersebut dan mendorong bola tersebut kearah teman yang siap untuk melakukan smash. Posisi kedua kaki agak sedikit ditekuk pada saat akan menerima bola, begitu bola diterima dan didorong oleh kedua tangan, kedua kaki di luruskan dan tumit sedikit diangkat agar dorongan semakin baik. Passing atas merupakan salah satu teknik yang sering digunakan sebagai umpan set up untuk menyajikan bola dalam melakukan smash. Agar teman seregu dapat memainkan atau melakukan serangan dengan baik terhadap lawannya, maka teknik passing atas tersebut harus dilakukan dengan baik dan tepat. Passing atas yang baik dan tepat akan memberikan kemudahan bagi temannya dalam memainkan bola atau melakukan serangan sehingga hasilnya lebih sempurna. Untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar pemain harus menguasai teknik gerakan dengan benar. Sesuai dengan Jurnal karangan Sapulete 2012, bahwa passing atas merupakan awal pembentukan serangansmash, agar mendapatkan serangan dengan baik, maka diperlukan penguasaan teknik passing atas yang baik. Teknik passing secara visual dapat dillihat pada gambar berikut : Gambar : 2.1 Posisi lengan dan jari saat passing atas M. Yunus, 1992:91 17 Gambar : 2.2 Sikap badan saat passing atas M. Yunus, 1992: 91 Menurut M. Yunus, 1992: 122 langkah-langkah melakukan passing atas adalah sebagai berikut : 1. Sikap permulaan, ambil sikap siap normal dalam perminan bolavoli, yaitu: kedua kaki berdiri selebar dada, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari-jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola. 2. Gerak pelaksanaan, tepat saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerak agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada permukaan jari-jari ruas pertama dan kedua, yang dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari-jari agak ditegangkan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul baik. 3. Gerak lanjutan, setealah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, diikuti dengan memindahkan berat badan kedepan dengan 18 melangkahkan kaki kebelakang kedepan dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal. Gambar : 2.3 Passing atas normal atau bola kedepan M. Yunus, 1992: 92 Dalam pelaksanaan passing atas biasanya ada beberapa variasi-variasi yang dilakukan oleh seorang pemain atau atlet. Menurut M. Yunus 1992:81 menyatakan bahwa posisi dan jarak bola dengan badan tidak selalu dalam keadaan yang ideal untuk melakukan passing atas dengan posisi normal. Dari situasi bola yang bermacam-macam itu menurut M. Yunus 1992: 81, maka secara garis besar macam-macam passing atas dapat dibagi sebagai berikut : 2.1.4.1 Passing Atas Bola Rendah Pelaksanaannya yaitu segera merendah dengan menekuk lutut hingga salah satu lutut menyentuh lantai agar dapat menempatkan badan dibawah bola. Gambar : 2.4 Passing atas pada bola rendah M. Yunus, 1992: 93 19 2.1.4.2 Passing Atas Dengan Bola Di Samping Badan Pelaksanaannya adalah segera geser badan kebawah bola dengan melakukan langkah samping. Gambar : 2.5 Passing atas dengan bola di samping badan M. Yunus, 1992: 94. 2.1.4.3 Passing Atas Dengan Bergeser Mundur Pelaksanaannya adalah bergerak dengan cepat melangkah ke belakang dengan merendahkan badan hingga posisi boa tepat di depan atas dari dahi. Gambar : 2.6 Passing atas dengan bergerak mundur M. Yunus, 1992: 95 20 2.1.4.4 Passing Atas Dengan Melompat Overhead Jumping Pass Pelaksanaannya adalah cepat bergerak ke bawah bola, meloncat setinggi mungkin dan dorongkan bola dengan meluruskan lengan kemudian mendarat dengan mengeper. Gambar : 2.7 Passing atas dengan melompat M. Yunus, 1992: 97 2.1.4.5 Passing Atas Ke Belakang Overhead Back Pass Pelaksanaannya adalah tempatkan badan tegak lurus dengan bola, tekuk lutut agak rendah, dorongkan bola dengan meluruskan lengan ke atas belakang hingga badan membusur kebelakang, pandangan mengikuti arah bola. Gambar : 2.8 Passing Atas ke Belakang M. Yunus, 1992: 98 21

2.1.5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Passing Atas

Menurut Nuril Ahmadi 2007: 28, menyebutkan bahwa kesalahan umum pemain dalam melakukan passing atas meliputi : 2.1.5.1 Kurang cepat menempatkan badan dibawah bola dan malas menekuk lutut dalam sikap persiapan pelaksanaan. 2.1.5.2 Membuka jari-jari terlalu lebar dan lurus sehingga tidak terbentuk suatu cekungan setengah linngkaran dari jari-jari dan telapak tangan. 2.1.5.3 Siku terlalu keluar ke samping atau terlalu rapat ke dalam sehingga bentuk cekungan jari dan telapak tangan datar. 2.1.5.4 Perkenaan bola waktu passing pada ujung jari sehingga kuku sering sobek. 2.1.5.5 Lengan telah lurus keatas sebelum perkenaan bola, sehingga tidak ada kekuatan untuk mendorong bola kedepan atas. 2.1.5.6 Kurang harmonisnya gerak beraturan antara jari, pergelangan tangan, lengan, badan, dan kaki. 2.1.5.7 Penguasaan koordinasi gerakan yang sangat kurang akibat kurangnya latihan – latihan fisik. 2.1.5.8 Perkenaan bola pada telapak tangan, bukan pada ujung – ujung jari, sehingga terdengar bunyi “plak” dalam melakukan passing atas.

2.1.6 Peningkatan Kondisi Fisik

Menurut M. Sajoto 1995 : 7, bahwa dalam pencapaian prestasi yang optimal dibutuhkan empat macam kelengkapan yaitu pengembangan fisik, pengembangan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Diperjelas dengan teori menurut M. Yunus 1992: 61, bahwa dalam usaha meningkatkan prestasi atlet, khususnya pemain bolavoli, perlu ditingkatkan unsur 22 – unsur, kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan mental kerjasama dan kekompakan serta pengalaman dalam bertanding. Kondisi fisik adalah suatu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dijadikan sebagai keperluan yang sangat mendasar bagi seorang atlet. Tanpa persiapan kondisi fisik yang memadai maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Sebagai contoh untuk mempelajari teknik passing atas dalam permainan bolavoli, seorang atlet harus mempunyai kekuatan otot lengan dan kelincahan untuk mengoperkan bola dalam kondisi sesulit apapun. Jika kondisi ini tidak dipersiapkan secara khusus sebelumnya, maka akan sulit dan terlalu lama bagi atlet untuk dapat menguasai teknik dan taktik dalam bermain. Kondisi Fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen – komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan dengan system prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan M. Sajoto, 1995: 8. Komponen – komponen kondisi fisik meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi M.Sajoto, 1995: 8. Secara garis besar sasaran latihan kondisi fisik diarahkan pada peningkatan kualitas sistem alat tubuh yang meliputi sistem cardiovascular dan sistem respirasi serta peningkatan kualitas otot yang meliputi kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot, dan ketahanan otot M. Yunus, 1992: 62. Komponen kondisi fisik didasarkan atas kebutuhan gerak teknik dan taktik dalam permainan bolavoli misalnya dalam melakukan passing atas dalam 23 permainan bolavoli dibutuhkan kekuatan otot lengan dan otot bahu yang maksimal serta perasaan control dan akurasi yang tinggi untuk memperoleh hasil passing atas yang baik.

2.1.7 Latihan Penguatan Otot Lengan

Latihan merupakan suatu kondisi eksternal yang berupa pengulangan suatu respon dalam penyajian suatu rangsangan gerakan Heri Siswanto,2012. Latihan berfungsi sebagai balikan atau penguatan dan merupakan kondisi yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan yang kompleks. Perubahan yang terjadi dalam tubuh manusia akibat latihan harus tetap dijaga dengan baik agar tidak terjadi penurunan kemampuan Devi Tirtawirya,2012.

2.1.7.1 Komponen - Komponen Latihan

Pencapaian Prestasi olahraga yang maksimal perlu memperhatikan beberapa komponen – komponen latihan. Komponen – komponen dari latihan tersebut meliputi : 1. Intensitas Latihan, adalah fungsi dari kekuatan implus saraf seorang atlet yang sedang bekerja saat latihan Devi Tirtawirya,2012. Intensitas merupakan suatu dosis atau jatah latihan yang harus dilakukan seorang atlet menurut program latihan yang ditentukan. Apabila intensitas latihan tidak memadahi, maka pengaruh latihan sangat kecil atau bahkan tidak sama sekali. Sebaliknya, apabila intensitas latihan terlalu tinggi kemungkinan dapat menimbulkan cidera atau sakit M. Sajoto, 1995 :133. 2. Volume Latihan bisa diartikan jumlah aktivitas total dalam latihan yang secara mendasar dapat dipahami bahwa volume latihan adalah jumlah total aktivitas yang dihitung dari durasi, jarak tempuh, maupun pengulangan latihan Devi Tirtawirya,2012. Penentuan volume latihan untuk menggunakan system step type approach atau tangga, dimana 24 setiap garis vertikal menunjukkan perubahan penambahan beban sedangkan garis horizontal adalah tahap adaptasi terhadap beban yang baru dinaikkan. 3. Repetisi dan Set. Repetisi adalah jumlah ulangan untuk mengangkat suatu beban, sedangkan set adalah suatu rangkaian kegiatan dari satu repetisi M.Sajoto,1995:34. 4. Durasi, adalah lamanya latihan dilakukan, sampai berapa minggu, atau beberapa bulan program latihan tersebut dijalankan M.Sajoto, 1995:139. 5. Frekuensi Latihan, adalah beberapa kali seseorang melakukan latihan yang intensif dalam satu minggunya M. Sajoto, 1995:137.

2.1.7.2 Latihan Push up

Dalam upaya menghasilkan prestasi yang optimal, seorang atlet harus mempersiapkan semua faktor yang menunjang prestasi termasuk faktor fisik. Apalagi perkembangan kondisi fisik yang menyeluruh sangat penting bagi pemain atau atlet bolavoli, termasuk untuk menampilkan kemampuan passing atas. Faktor fisik yang utama yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan dan kelentukan harus dipersiapkan pada level yang memungkinkan seorang atlet siap untuk bertanding Kemenpora, 2009:70. Dari keempat komponen fisik dasar tersebut kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang penting karena berhubungan dengan kualitas gerak dari seorang atlet. Kekuatan merupakan kemampuan otot atau sekumpulan otot untuk melakukan suatu tegangan terhadap beban. Secara umum definisi kekuatan adalah menggunakan atau mengarahkan daya dalam mengatasi suatu tahanan atau hambatan tertentu Kemenpora, 2009:71. Untuk menunjang semua aktifitas agar bisa dilakukan dengan maksimal maka penggerak tubuh yaitu otot rangka harus dilatih untuk meningkatkan kualitas kerjanya, salah satunya adalah otot lengan. Menurut 25 M.Sajoto 1995:8 , kekuatan otot lengan adalah kemampuan serabut otot lengan untuk menahan beban tertentu dalam jangka waktu yang tertentu. Untuk mempermudah, biasanya latihan kekuatan dapat dimodifikasi jumlah bebannya. Pengembangan kekuatan otot sendiri seperti pengembangan otot lengan dapat dilakukan dengan beban atau tanpa beban. Banyak yang melakukan latihan dengan menggunakan berat badan diri sendiri sebagai beban. Sebagai contoh latihan kekuatan untuk otot lengan yang menggunakan beban berat badan diri sendiri adalah latihan push up. Menurut Rosmaini Hasibuan 2008, bahwa kekuatan otot lengan dapat ditingkatkan dengan beberapa latihan kekuatan tertentu, seperti push up yang akan mengakibatkan pembesaran pada otot yang secara otomatis akan menambah kemampuan kekuatan otot tersebut baik mendorong maupun menarik. Menurut Charles Simonian dalam bukunya yang berjudul “ Fundamental of Sport and Biomechanics” 1873: 172, Push up adalah satu latihan yang paling sering dilakukan dan dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individu. Push up sudah banyak dikenal dan dilakukan karena tidak membutuhkan alat apapun. Salah satu keuntungan melakukan push up antara lain untuk mengembangkan otot-otot dada, bahu dan lengan Sadoso Sumosardjuno, 1994: 43. Menurut Sadoso 1994: 43 bahwa saat melakukan push up, otot gelang bahu berupa otot deltoid otot segitiga dan otot persendian siku yang berupa otot trisep brachii terlibat dalam gerakan ini. Cara melakukan push up yang benar adalah mengahadap kelantai dengan siku lurus, kedua telapak tangan terpisah selebar bahu atau sedikit lebih lebar, putarlah tangan kedalam membentuk sudut 30-45 derajat sehingga sikunya menuju keluar, badan diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala 26 sampai kaki Sadoso Sumosardjuno, 1994: 44. Sikap awal Push up ini bermula dari tiarap, bertumpu dengan punggung lurus dan kepala pada garis lurus wajar dengan ruas – ruas tulang belakang, kedua lengan terpisah selebar bahu PASI,1993: 104. Menurut Sadoso Sumosardjuno 1994:43, ada beberapa variasi dalam melakukan push up, diantaranya : 1. Push up tangan menumpu pada bangku, variasi push up ini bisanya dilakukan oleh pemula, atau yang belum kuat mengangkat badannya, karena prinsip push up ialah makin vertikal badannya makin mudah melakukan push up. Cara melakukan push up ini ialah taruhlah kedua tangan diatas kursi yang rendah atau meja yang rendah kemudian kedua kaki berada dilantai sehingga membentuk sudut 45 – 60 derajat.

2. Push up kaki ditinggikan, Variasi push up ini biasanya dilakukan oleh orang

yang sudah mampu mengangkat tubuhnya sendiri dalam melaksanakan push up. Untuk menambah beban latihan dapat dilakukan variasi push up dengan cara posisi kaki lebih tinggi dari posisi tangan. Kaki dapat ditinggikan ± 45 cm dari lantai atau dapat menggunakan anak tangga, dimana posisi tangannya berada dibawah dan kakinya berada dianak tangga. Gambar : 2.9 Push up tangan menumpu pada bangku atau meja Sadoso, 1994 : 47 27 Gambar : 2.10 Push up Kaki Ditinggikan Sadoso, 1994:47

2.1.8 Otot Bahu

Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. Menurut Syaifuddin 2006 : 90 bagian otot bahu dibagi menjadi : 2.1.8.1 M. Deltoid Otot Segitiga Fungsinya adalah mengangkat lengan sampai mendatar. 2.1.8.2 M. Subskapularis Otot Depan Tulang Belikat Fungsinya menengahkan dan memutar tulang hemerus ke dalam. 2.1.8.3 M. Supraspinatus Otot Atas Balung Tulang Belikat Fungsinya mengangkat lengan. 2.1.8.4 M. Teres Mayor Otot Lengan Bulat Besar Fungsinya untuk memutar lengan ke dalam. 2.1.8.5 M. Teres Minor Otot Lengan Belikat Kecil Fungsinya untuk memutar lengan ke luar.

2.1.9 Otot Lengan Atas

2.1.9.1 Otot – Otot ketul Fleksor : 28 M. Biseps Braki Otot Lengan Berkepala 2, fungsinya adalah membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan; M. Brakialis Otot Lengan Dalam, fungsinya adalah membengkokkan lengan bawah siku; M. Korakobrakialis, fungsinya mengangkat lengan. 2.1.9.2 Otot – Otot Kedang Ekstensor : M. Triseps Braki Otot Lengan Berkepala Tiga, Kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain, kepala dalam dimulai disebelah dalam tulang pangkal lengan, kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani. Gambar : 2.11 Otot - otot Bahu kanan dan lengan tampak posterior Syaifuddin, 2006: 96 29 Gambar : 2.12 Otot – otot bahu kanan dan lengan atas tampak anterior Syaifuddin, 2006 : 97

2.1.10 Otot Lengan Bawah

2.1.10.1 Otot – Otot Kedang Yang memainkan perannya dalam pengentulan diatas sendi siku, sendi – sendi tangan, sendi - sendi jari, dan sebagian dalam gerak silang hasta : 1. Muskulus Ekstensor Karpi Radialis longus; Muskulus Ekstensor Karpi Radialis Brevis; Muskulus Ekstensor Karpi Ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan menggerakkan lengan. 2. Digitonum Karpi Radialis, fungsinya adalah ekstensi jari tangan kecuali ibu jari. 3. Muskulus Ekstensor Policis Longus, fungsinya adalah ekstensi ibu jari. 2.1.10.2 Otot – Otot Ketul Yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot – otot ini berkumpul sebagai berikut : 30 Otot – Otot Di Sebelah Tapak Tangan berupa 1. Muskulus Pronator Teres, Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku. Otot – Otot Ketul Untuk Otot Tangan Dan Jari Tangan, terdiri dari 1. Muskulus Palmaris Ulnaris Fungsinya mengentulkan lengan; 2. Muskulus Palmaris Longus, Muskulus Fleksor Karpi Radialis, Muskulus Fleksor digitor Sublimis, ketiga otot ini fungsinya untuk fleksi jari kedua dan kelingking; 3. Muskulus fleksor digitorum profundus fungsinya untuk fleksi semua jari kecuali ibu jari; 4. Muskulus fleksor policis longus fungsinya fleksi ibu jari. Otot yang bekerja Memutar Radialis Pronator dan Supinator, terdiri dari : 1. Muskulus Pronator Teres Equadratus fungsinya pronasi tangan, Muskulus Spinator Brevis, fungsinya supinasi tangan. Otot – otot di sebelah tulang pengumpil, fungsinya membengkokkan lengan disiku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta. Otot – otot di sebelah punggung atas, disebut otot kendang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Sedangkan otot – otot yang lain meluruskan ibu jari. Gambar : 2.13 Otot – Otot Lengan Bawah Kanan Tampak Anterior Syaifuddin, 2006 : 98 31 Gambar : 2.14 Otot – Otot Lengan Bawah Kanan Tampak Posterior Syaifuddin, 2006 : 99

2.1.11 Otot – Otot Yang Bekerja Saat Melakukan Passing Atas

Dalam gerakan passing atas adapun otot-otot yang bekerja. Pada saat jari-jari yang memegang bola, otot-otot yang bekerja meliputi : fasial palmaris kemudian otot ekstensor retinakulum kemudian otot ekstensor dan abductor ibu jari dalam ekstensi pergelangan tangan sedangkan untuk ekstensi lengan ekstensor digitorium, fleksor carpiulnaris, ekstensor karpi radialis longus. Gerakan selanjutnya untuk melontarkan bola otot yang digunakan adalah brachioradialis kemudian lengan bisep dan anterior deltoid dan pectoral sentral dan lateral setelah jari-jari menyentuh bola posisi tangan diatas adalah posisi menjauhi tubuh abduksi adapun otot-otot yang bekerja adalah pada pergelangan tangan meliputi : pada pergelangan tangan adalah ekstensor digitorium, abductor policius longus,ekstensor policius brevis, fleksor policius longus, sehingga berkontraksi pada tulang humerus adapun otot-otot yang 32 bekerja fleksor carpi radialis brevis dari otot-otot yang berada ditulang humerus berkontraksi di scapula adapun otot-otot yang bekerja di scapula meliputi trapezius teres mino, teres major, latimun dorsi Frederic Delv, 2005 : 73

2.1.12 Otot Yang Bekerja Saat Melakukan Push Up

Menurut Hasmyati 2009 otot yang bekerja saat push up meliputi : Erector Spinae, Pectoralis Major, Deltoideus, Triceps, Pronator Terres, Infraspinatus, Rhomboid Major. Berikut ini berbagai otot yang dapat dilatih dengan melakukan push up : 2.1.12.1 Otot Pectoralis Major Otot ini terletak dibagian dada dan otot utama yang berfungsi untuk mendorong otot-otot bagian saat kita melakukan push up. Ketika posisi tubuh saat turun rendah, maka saat itu pula otot pectoralis major yang mendapat manfaatnya. 2.1.12.2 Otot Triceps Terletak dibagian belakang lengan atas. Fungsinya mendorong tubuh dan sekaligus menahan beban. 2.1.12.3 Otot Deltoid Terletak pada bagian bahu manusia dan membantu otot pectoralis major dalam mendorong dan menurunkan tubuh selama melakukan push up. Latihan push up dapat membentuk otot deltoid yang bermanfaat untuk membentuk bahu agar dapat menjadi lebih kuat dan lebar. 2.1.12.4 Otot Serratus Anterior Berada pada posisi dinding lateral dada. Ketika push up otot ini berfungsi mendorong bahu depan otot sekitar tulang rusuk. Manfaat melakukan push up secara rutin otot ini akan membentuk kekuatan pada lengan. 33 2.1.12.5 Otot Coracobrachialis Posisinya sangat dekat dengan otot biceps, pada lengan bagian atas. Ketika melakukan push up akan mendorong lengan atas dan bermanfaat membentuk otot tubuh bagian atas menjadi kuat.

2.1.13 Kesinambungan Otot Yang Bekerja Saat Passing Atas Dan Push Up

Saat melakukan passing atas ada beberapa otot yang bekerja saat melontarkan bola yang berfungsi untuk memberikan bola kesasaran yang diinginkan. Beberapa otot yang bekerja meliputi otot biceps, otot deltoid dan otot pectoralis. Untuk melakukan passing atas yang bagus maka harus lah mempunyai otot-otot yang berfungsi secara kuat dan maksimal. Untuk itu peneliti menggunakan metode push up yang dapat melatih beberapa otot seperti otot pectoralis major dan otot deltoid yang berfungsi untuk mendorong, serta otot deltoid yang fungsinya membantu otot pectoralis major selama bekerja. Jadi peneliti mengharapkan metode latihan push up dapat memberikan solusi untuk mengatasi kurangnya penguasaan passing atas. Metode Push up yang dipakai meliputi : push up tangan menumpu bangku dan push up kaki ditinggikan.

2.2 Kerangka Berpikir

Permainan bolavoli merupakan jenis permainan yang membutuhkan kemampuan penguasaan teknik yang matang dan kondisi fisik yang bagus. Mengingat bahwa dalam pencapaian prestasi atlet bolavoli, harus ada berbagai aspek yang perlu ditingkatkan. Tidak hanya aspek penguasaan teknik dasar permainan, namun juga harus didukung dengan unsur – unsur peningkatan yang lain, salah satunya adalah kondisi fisik atlet M. Yunus, 1992:61. Dalam hal tersebut harus ada keselarasan antara penguasaan teknik yang matang dengan dukungan kondisi fisik seorang atlet yang prima. Teknik 34 dasar permainan bolavoli meliputi servis, passing passing bawah dan passing atas, umpan set up, smash spike, dan bendungan block. Passing merupakan suatu aspek teknik yang harus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli dikarenakan passing bertujuan untuk mengoperkan bola dalam satu tim saat permainan bolavoli berlangsung. Salah satu jenis passing yang terdapat di permainan bolavoli adalah passing atas. Cara melakukan passing atas adalah jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hampir saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk hingga tangan berada dimuka setinggi hidung. Sudut antara siku dan badan 45 . Bola disentuh dengan cara meluruskan kaki dan tangan Nuril Ahmadi, 2007:25. Passing atas banyak fungsinya, selain untuk mengoperkan bola kepada teman biasanya passing atas juga digunakan sebagai penyusun suatu serangan kepada tim lawan. Yang biasanya sering dilakukan oleh seorang tosser atau set upper pada saat sentuhan bola kedua. Untuk memperoleh hasil passing atas yang tepat dan akurat dibutuhkan aspek kondisi fisik yang bagus salah satunya adalah kekuatan otot lengan yang kuat. Untuk itu dibutuhkan berbagai jenis latihan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan. Salah satunya adalah latihan push up. Cara melakukan push up yang benar adalah mengahadap kelantai dengan siku lurus, kedua telapak tangan terpisah selebar bahu atau sedikit lebih lebar, putarlah tangan kedalam membentuk sudut 30-45 derajat sehingga sikunya menuju keluar, badan diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki Sadoso Sumosardjuno, 1994: 44. Untuk pemula push up dapat dilakukan variasi dengan tangan menumpu pada bangku dan posisi kaki dibawah atau dilantai. 35 Variasi push up ini cocok untuk pemula dikarenakan beban yang didapat lebih ringan. Apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal dapat melakukan push up dengan kaki ditinggikan sehingga posisi kepala dibawah atau dekat lantai dan posisi kaki diatas menumpu pada tangga atau bangku. Variasi push up ini membutuhkan beban yang lebih, sehingga lebih cocok untuk menambah kekuatan otot lengan. Karena prinsip push up adalah semakin tinggi posisi tangan dari pada kaki maka push up makin mudah sebaliknya semakin tinggi posisi kaki daripada tangan maka push up semakin sulit Sadoso, 1994:46. Dari uraian diatas, maka dalam melakukan passing atas dibutuhkan kekuatan otot lengan yang maksimal yang dapat diperoleh dengan latihan push up yang dapat divariasikan dengan push up dengan tangan menumpu pada bangku dan push up dengan kaki ditinggikan.

2.3 Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN SIT UP STATIS TERHADAP HASIL LEMPARAN KEDALAM PADA PEMAIN PUSLAT GARUDA SEMARANG TAHUN 2014

1 14 82

Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011

0 8 106

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 5

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

6 36 13

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB PUTRA BERSEMI TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 unt

0 0 1

Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.

0 0 2

(Abstrak)PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP POSISI KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA PEMAIN SSB APAC INTI KU- 15 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

PENGARUH PUSH-UP DENGAN TEMBOK DAN PUSH-UP DENGAN BANGKU TERHADAP PASSING ATAS BOLA VOLI SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 PLERET BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

3 7 127

PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DAN INCLINE PUSH-UP TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA SISWA SSB PUTRA MAYONG USIA 15 TAHUN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 -

0 0 62