Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Passing Atas Peningkatan Kondisi Fisik

21

2.1.5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Passing Atas

Menurut Nuril Ahmadi 2007: 28, menyebutkan bahwa kesalahan umum pemain dalam melakukan passing atas meliputi : 2.1.5.1 Kurang cepat menempatkan badan dibawah bola dan malas menekuk lutut dalam sikap persiapan pelaksanaan. 2.1.5.2 Membuka jari-jari terlalu lebar dan lurus sehingga tidak terbentuk suatu cekungan setengah linngkaran dari jari-jari dan telapak tangan. 2.1.5.3 Siku terlalu keluar ke samping atau terlalu rapat ke dalam sehingga bentuk cekungan jari dan telapak tangan datar. 2.1.5.4 Perkenaan bola waktu passing pada ujung jari sehingga kuku sering sobek. 2.1.5.5 Lengan telah lurus keatas sebelum perkenaan bola, sehingga tidak ada kekuatan untuk mendorong bola kedepan atas. 2.1.5.6 Kurang harmonisnya gerak beraturan antara jari, pergelangan tangan, lengan, badan, dan kaki. 2.1.5.7 Penguasaan koordinasi gerakan yang sangat kurang akibat kurangnya latihan – latihan fisik. 2.1.5.8 Perkenaan bola pada telapak tangan, bukan pada ujung – ujung jari, sehingga terdengar bunyi “plak” dalam melakukan passing atas.

2.1.6 Peningkatan Kondisi Fisik

Menurut M. Sajoto 1995 : 7, bahwa dalam pencapaian prestasi yang optimal dibutuhkan empat macam kelengkapan yaitu pengembangan fisik, pengembangan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Diperjelas dengan teori menurut M. Yunus 1992: 61, bahwa dalam usaha meningkatkan prestasi atlet, khususnya pemain bolavoli, perlu ditingkatkan unsur 22 – unsur, kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan mental kerjasama dan kekompakan serta pengalaman dalam bertanding. Kondisi fisik adalah suatu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dijadikan sebagai keperluan yang sangat mendasar bagi seorang atlet. Tanpa persiapan kondisi fisik yang memadai maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Sebagai contoh untuk mempelajari teknik passing atas dalam permainan bolavoli, seorang atlet harus mempunyai kekuatan otot lengan dan kelincahan untuk mengoperkan bola dalam kondisi sesulit apapun. Jika kondisi ini tidak dipersiapkan secara khusus sebelumnya, maka akan sulit dan terlalu lama bagi atlet untuk dapat menguasai teknik dan taktik dalam bermain. Kondisi Fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen – komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan dengan system prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan M. Sajoto, 1995: 8. Komponen – komponen kondisi fisik meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi M.Sajoto, 1995: 8. Secara garis besar sasaran latihan kondisi fisik diarahkan pada peningkatan kualitas sistem alat tubuh yang meliputi sistem cardiovascular dan sistem respirasi serta peningkatan kualitas otot yang meliputi kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot, dan ketahanan otot M. Yunus, 1992: 62. Komponen kondisi fisik didasarkan atas kebutuhan gerak teknik dan taktik dalam permainan bolavoli misalnya dalam melakukan passing atas dalam 23 permainan bolavoli dibutuhkan kekuatan otot lengan dan otot bahu yang maksimal serta perasaan control dan akurasi yang tinggi untuk memperoleh hasil passing atas yang baik.

2.1.7 Latihan Penguatan Otot Lengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN SIT UP STATIS TERHADAP HASIL LEMPARAN KEDALAM PADA PEMAIN PUSLAT GARUDA SEMARANG TAHUN 2014

1 14 82

Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011

0 8 106

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 5

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

6 36 13

PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB PUTRA BERSEMI TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 unt

0 0 1

Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.

0 0 2

(Abstrak)PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP POSISI KAKI DITINGGIKAN TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA PEMAIN SSB APAC INTI KU- 15 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

PENGARUH PUSH-UP DENGAN TEMBOK DAN PUSH-UP DENGAN BANGKU TERHADAP PASSING ATAS BOLA VOLI SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 PLERET BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

3 7 127

PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DAN INCLINE PUSH-UP TERHADAP HASIL LEMPARAN KE DALAM PADA SISWA SSB PUTRA MAYONG USIA 15 TAHUN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 -

0 0 62