Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan nilai Tolerance dan lawannya dan Variance inflation factor VIF. Jika nilai Tolerance 1 dan nilai VIF dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Adapun hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 18,386 4,738 3,881 ,000 TOTALX1 ,453 ,115 ,331 3,943 ,000 ,832 1,202 TOTALX2 ,682 ,097 ,590 7,014 ,000 ,832 1,202 a. Dependent Variable: TOTALY Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai toleransi untuk variabel bebas 1 dan besarnya VIF 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas komitmen organisasional dan kompensasi terhadap kinerja karyawan.

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011:139. Jika variance dari residual satu pengamatan lain berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar scatterplot 4.2 diketahui bahwa titik-titik pada gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot sebelumnya, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas dalam penelitian ini. Hasil tersebut diperkuat dengan uji statistik menggunakan uji glejser yang bisa dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini. Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3,661 2,773 -1,320 ,191 TOTALX1 ,041 ,067 ,080 ,612 ,543 TOTALX2 ,103 ,057 ,237 1,811 ,075 a. Dependent Variable: abresid Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013 Hasil output SPSS uji glejser pada tabel 4.18 diatas menunjukkan semua variabel independen yaitu komitmen organisasional dan kompensasi memiliki tingkat signifikansi di atas 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplot sebelumnya.

4.1.4.4 Analisis Regresi Berganda