Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

6 Muhammad Riaz Khan, Ziauddin, Farooq Ahmed Jam, M. I. Ramay The Impacts of Organizational Commitment on Employee Job Performance 1. Ada pengaruh signifikan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan 2. Ada pengaruh signifikan komitmen afektif terhadap kinerja karyawan 3. Ada pengaruh signifikan komitmen kontinyu terhadap kinerja karyawan 4. Ada pengaruh signifikan komitmen normatif terhadap kinerja karyawan

2.5 Kerangka Berpikir

Dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan analisis terhadap faktor- faktor yang mempengaruhinya beberapa di antaranya adalah faktor komitmen organisasional dan kompensasi. Tingkat komitmen baik komitmen perusahaan terhadap karyawan, maupun antara karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan karena melalui komitmen-komitmen tersebut akan tercipta iklim kerja yang profesional. Individu yang terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk memenuhi komitmen terhadap organisasi, sehingga munculnya loyalitas pegawai terhadap organisasi, yang akhirnya menyebabkan pegawai tersebut memiliki rasa ketergantungan dan tanggung jawab pada organisasi. Hal ini sesuai dalam penelitian Astuti dkk 2010:26 menyebutkan bahwa komitmen organisasional terbukti mempengaruhi kinerja pegawai. Komitmen pegawai terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai itu sendiri, ini dikarenakan para pegawai merasa senang menghabiskan sisa karir pada organisasi ini, merasa organisasi memiliki arti yang sangat dalam, tidak berpikir untuk pindah ke organisasi lain, organisasi memiliki arti besar secara personal dan meninggalkan organisasi akan menimbulkan masalah serius, pegawai merasa ada kewajiban untuk tetap bertahan dalam organisasi. Wright dalam Murty dan Hudiwinarsih, 2012:220 mendukung bahwa semakin tinggi komitmen seseorang terhadap tugasnya maka akan semakin tinggi kinerja yang akan dihasilkan, yang menuju pada tingkat penilaian yang semakin tinggi. Hal serupa juga di kemukakan oleh Rivai dalam Murty dan Hudiwinarsih, 2012:220 yang menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Semakin tinggi komitmen organisasional dari karyawan maka akan semakin meningkat kinerja individual karyawan. Sedangkan Lles dan Suliman dalam Ali et al, 2011:269 meneliti tentang lingkungan komitmen organisasional di Yordania dengan menggunakan kinerja karyawan. Penelitian mereka mengungkapkan bahwa komitmen organisasi memiliki tiga-dimensi yang ketiganya berhubungan positif antara kinerja dan komitmen organisasional termasuk tiga aspeknya. Selain komitmen organisasional, bagi organisasi karyawan merupakan salah satu sumber daya yang amat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya, bagi karyawan yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, perusahaan merupakan salah satu tempat yang dapat memuaskan kebutuhannya. Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Ada dua hal yang perlu diingat oleh perusahaan dalam pemberian kompensasi. Pertama kompensasi yang diberikan perusahaan harus dapat dirasakan adil oleh karyawan dan kedua, besarnya kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh karyawan. Apabila dua hal ini dapat dipenuhi, maka karyawan akan merasa puas. Kepuasan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan perusahaan maupun kebutuhan karyawan akan tercapai secara bersama. Zubaidah 2012:12 mengemukakan Terdapat tanggapan yang positif bahwa kompensasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sementara itu dalam penelitiannya. Dharmawan 2011:124 menyatakan bahwa ada kompensasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan. Karyawan dalam bekerja tentunya membutuhkan rasa kepercayaan yang diberikan oleh organisasinya. Dengan rasa tanggung jawab dan kepercayaan pada organisasi, diharapkan komitmen organisasional tumbuh kuat dalam melakukan pekerjaan yang diberikan oleh organisasi. Sehingga diharapkan kinerja karyawan dapat meningkat sesuai harapan organisasi, namun untuk menghasilkan komitmen organisasional yang kuat, disamping memberikan rasa loyalitas dan tanggung jawab. Karyawan juga membutuhkan timbal balik dari usaha yang telah dikerahkan untuk memajukan organisasi, yakni dengan adanya pemberian kompensasi yang memadai dan sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilakukan. Kompensasi yang sesuai membuat karyawan menjadi semangat untuk bekerja, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya diatas target organisasi, demi memperoleh kompensasi yang diberikan. Dengan demikian komitmen organisasional menjadi semakin tinggi, karyawan pun menjadi mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi karena adanya dorongan kompensasi yang diberikan oleh organisasi dengan harapan peningkatan kinerja karyawan dapat tercapai. Berdasarkan kerangka berpikir dan tabel penelitian terdahulu di atas mengenai komitmen organisasional dan kompensasi terhadap kinerja karyawan maka untuk dapat mempermudah didalam pemahaman mengenai permasalahan yang akan diteliti, peneliti menyajikan kerangka teoritis dalam bentuk gambar sebagai berikut: H1 H2 H3 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Komitmen Organisasional X 1 : 1. Komitmen afektif 2. Komitmen berkelanjutan 3. Komitmen normatif Allen dan Meyer 1990:3 Kompensasi X 2 : 1. Gaji pokok 2. Gaji variabel 3. Tunjangan Mathis dan Jackson 2002:119 Kinerja Karyawan Y: 1. Kuantitas output 2. Kualitas output 3. Jangka waktu output 4. Kehadiran di tempat kerja 5. Sikap kooperatif Mathis dan Jackson 2002:78

2.6 Hipotesis