Pembuatan Perekat Penelitian Utama 1.

38 Pada saat penggilingan kompon, semakin banyak jumlah masterbat siklo akan membuat gilingan kompon mudah melekat pada rol gilingan. Hal dikarenakan karet siklo memiliki sifat rekat adhesive yang baik terhadap logam dan permukaan licin lainnya. Hal ini juga menyulitkan pencampuran dengan bahan-bahan kimia kompon sehingga membutuhkan waktu penggilingan yang lebih lama. Selain itu semakin banyak kandungan karet siklo di dalam masterbat siklo menyebabkan waktu pravulkanisasi serta vulkanisasi optimumnya menjadi lebih lama. Adanya bahan pelunak berupa karet cair yang bersifat lengket juga membuat kompon menjadi lunak dan mudah melekat pada rol gilingan. Pembuatan kompon ebonit dan kompon NR lebih mudah dalam hal pencampuran karena tidak menggunakan karet siklo dan bahan pelunak sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu penggilingan.Bahan pencepat yang dicampurkan ke dalam kompon ebonit dan kompon NR merupakan kombinasi antara bahan pencepat primer dan bahan pencepat sekunder. Bahan pencepat primer yang berfungsi memberikan pravulkanisasi yang lambat, sedangkan bahan pencepat sekunder yang berfungsi memberikan pravulkanisasi yang singkat. Untuk kompon ebonit dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu satu bagian menggunakan bahan pemvulkanisasi belerang saja dan bagian yang lain hanya menggunakan bahan pencepat. Pembagian ini ditujukan untuk menghindari penggumpalan yang terlalu cepat pada saat kompon perekat sudah dilarutkan. Kompon ebonit dan kompon NR yang telah digiling, selanjutnya diuji sifat rheologinya untuk dapat menentukan suhu dan waktu vulkanisasinya. Pengujian ini berguna untuk mengetahui tingkat kematangan kompon sehingga dapat mencegah timbulnya scorch ataupun kompon belum matang pada saat pengepresan.

2. Pembuatan Perekat

Perekat karet pada logam yang dibuat merupakan perekat berbasis pelarut atau solvent based. Jenis perekat karet pada logam yang digunakan 39 dibagi menjadi primer, sekunder, dan perekat ebonit. Masing-masing jenis perekat mempunyai karakteristik yang berbeda dalam perekatan logam. Primer dibuat dari larutan karet siklo komersial yaitu resipren. Karet siklo mempunyai daya rekat yang relatif kuat dan bersifat lebih kaku sehingga mampu merekatkan lempeng besi yang tidak dapat direkatkan oleh larutan karet alam. Larutan karet siklo ini bersifat lebih merekat pada logam sehingga dapat digunakan sebagai perekat primer pada perekatan karet pada logam. Primer ini dibuat dengan tingkat kelarutan 20 bbdan menggunakan campuran pelarut yaitu toluen, metilen klorida, dan metil etil keton. Sekunder dibuat dengan cara melarutkan kompon perekat pada campuran pelarut. Campuran pelarut yang digunakan sama dengan campuran pelarut yang dipakai untuk melarutkan primer. Karakteristik sekunder ini lebih lunak karena bercampur dengan karet alam yang jumlahnya lebih banyak pada setiap formulanya. Oleh karena sifatnya yang lebih merekat pada kompon karet maka kompon perekat masterbat siklo ini digunakan sebagai sekunder. Kompon ebonit yang digunakan pada perekatan berbentuk fase cair yaitu kompon dilarutkan dalam campuran pelarut toluen, metilen klorida, dan metil etil keton. Kompon ebonit yang telah dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian A menggunakan bahan pemvulkanisasi saja dan bagian B menggunakan bahan pencepat saja, dilarutkan secara terpisah pada tingkat kelarutan 20 bb. Pelarutan juga dilakukan dengan merendam kompon dalam campuran pelarut selama ± 3 hari, lalu diaduk agar perekat menjadi homogen. Tabel 12. Kondisi pelarutan kompon perekat Jenis perekat Tekstur Keterangan MS-50 Kasar Kurang homogen MS-40 Agak kasar Kurang homogen MS-30 Halus Homogen MS-20 Halus Homogen MS-10 Halus Homogen Ebonit Halus Homogen 40 Perekat yang telah dilarutkan mempunyai tingkat homogenitas atau tekstur yang berbeda-beda. Semakin banyak kandungan karet siklo di dalam kompon perekat maka perekat yang dihasilkan mempunyai tekstur lebih kasar atau kurang homogen. Hal ini dikarenakan sifat dari karet siklo yang sukar larut di dalam pelarut. Kondisi diduga dapat mempengaruhi daya rekat perekat karena jika diaplikasikan pada permukaan bahan tidak terpenetrasi dengan sempurna. Perekat yang dibuat pada penelitian ini, baik primer maupun sekunder, ditentukan viskositasnya menggunakan metode viskositas Brookfield , sedangkan kekuatan daya rekatnya diukur setelah karet direkatkan pada logam. Bobot jenis ditentukan dengan mengukur bobot jenis kompon.

3. Viskositas Perekat