12 pembasahan permukaan oleh perekat. Perlakuan pengasaran pada
permukaan ini menyebabkan perekatan mekanis. Perekatan mekanis dilakukan ketika metode secara kimiawi tidak dapat digunakan Shields,
1970.
E. Pengomponan
Kompon karet merupakan campuran karet mentah dengan bahan kimia karet. Pembuatan kompon karet adalah ilmu dan seni untuk menseleksi dan
mencampur jenis karet mentah dan jenis bahan kimia karet, sehingga diperoleh kompon karet yang setelah dimasak dapat dihasilkan barang jadi
karet dengan sifat-sifat fisik yang dibutuhkan Abednego, 1990. Menurut Alfa 2002 bahan kimia karet dapat digolongkan atas
fungsinya selama vulkanisasi yang secara umum dikelompokkan atas bahan kimia pokok, bahan kimia tambahan dan bahan penunjang. Bahan kimia
pokok adalah bahan kimia yang harus ada dalam setiap kompon karet diantaranya karet mentah, bahan pemvulkanisasi, pencepat, penggiat, pengisi
dan pelunak. Bahan kimia tambahan adalah bahan yang hanya ditambahkan pada pengolahan barang jadi karet tertentu atau ditambahkan untuk
meningkatkan efisiensi pengolahan kompon karet. Bahan penunjang berfungsi sebagai penunjang atau penguat yang memberikan kekuatan pada bagian suatu
barang jadi karet .
Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan kompon perekat antara lain :
1. Bahan pelunak
Plasticizer atau softening agent atau bahan pelunak merupakan
bahan yang ditambahkan ke dalam formula perekat untuk meningkatkan kelenturan dan memudahkan pekerjaan. Menurut Alfa 2002, bahan
pelunak adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam karet mentah selama proses pembuatan kompon karet dengan tujuan untuk melunakkan
karet dan memudahkan pencampuran bahan-bahan kimia karet. Tujuan lain penambahan bahan pelunak adalah untuk mempersingkat waktu dan
13 menurunkan suhu, mencegah scorch, serta memudahkan pemberian bentuk
barang jadi karet.
2. Bahan pengisi
Bahan pengisi ditambahkan ke dalam kompon karet dalam jumlah besar dengan tujuan untuk meningkatkan sifat fisik dan memperbaiki
karakteristik pengolahan. Menurut Alfa 2002, bahan pengisi dibagi atas dua golongan, yaitu golongan bahan pengisi tidak aktif dan golongan
bahan pengisi aktif atau bahan penguat. Bahan pengisi aktif akan meningkatkan kekerasan, ketahanan sobek, ketahanan kikis, dan tegangan
putus pada produk karetnya. Penambahan pengisi tidak aktif hanya akan meningkatkan kekerasan dan kekakuan barang jadi karet, sedangkan
kekuatan dan sifat lainnya akan berkurang. Bahan pengisi aktif contohnya antara lain karbon hitam, silika,
aluminium silikat, dan magnesium silikat. Contoh bahan pengisi tidak aktif antara lain kaolin, berbagai jenis tanah liat, kalsium karbonat,
magnesium karbonat, barium sulfat, dan barit Abednego, 1990.
3. Bahan antidegradasi
Untuk melindungi barang jadi karet yang tidak tahan terhadap ozon atau oksidasi, maka ke dalam komponnya perlu ditambahkan suatu bahan
yang berfungsi sebagai antiozonan dan antioksidan, yang secara umum dikenal sebagai antidegradan. Antioksidan umumnya digunakan dalam
jumlah relatif kecil yaitu antara 1 – 2 bagian per seratus karet Alfa, 2002.
4. Bahan pemvulkanisasi