Uji Tensile Strength Daya Rekat

44 mempengaruhi nilai daya rekat karena berhubungan dengan kemampuan perekat untuk menyebar ke permukaan bidang rekatan. Sebagai contoh, perekat MS-10 dengan nilai viskositas tertinggi kurang tersebar ke pori- pori permukaan bahan sehingga dihasilkan nilai daya rekat yang kurang baik. Begitu juga dengan perekat MS-50 dan perekat MS-40 yang mempunyai nilai viskositas yang tinggi. Tingginya kandungan karet siklo dalam kedua jenis perekat tersebut menghasilkan tekstur perekat yang tidak homogen karena sifat karet siklo yang sukar larut dalam pelarut sehingga apabila diaplikasikan kurang terserap ke dalam pori- pori bidang rekatan. Berdasarkan analisis sidik ragam diketahui bahwa daya rekat perekat yang ditambahkan karet siklo berbeda nyata dibandingkan daya rekat kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa karet siklo dapat digunakan sebagai senyawa peningkat daya rekat. Dengan perubahan formulasi perekat karet pada logam maka akan menghasilkan kekuatan rekat yang berbeda-beda.

b. Uji Tensile Strength

Pengujian tensile strength merupakan salah satu uji yang digunakan untuk menentukan daya rekat perekat karet pada logam. Hasil pengujian perekatan untuk uji tensile strength dapat dilihat pada Gambar 9. 5.60 4.63 5.65 4.30 2.37 4.12 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 MS-50 MS-40 MS-30 MS-20 MS-10 Kontrol jenis perekat d aya r eka t k g c m 2 Gambar 9. Hasil uji Tensile Strength 45 Gambar 9. memperlihatkan bahwa antara kelima formula menghasilkan daya rekat yang bervariasi 5,60 kgcm 2 untuk MS-50; 4,63 kgcm 2 untuk MS-40; 5,65 kgcm 2 untuk MS-30; 4,30 kgcm 2 untuk MS-20; dan 2,37 kgcm 2 untuk MS-10. Hasil perekatan terbaik didapat dari perekat MS-30 yang jika dibandingkan dengan perekat kontrol maka daya rekat formula tersebut lebih tinggi. Semakin banyak jumlah karet siklo di dalam formula perekat tidak selalu menghasilkan daya rekat yang lebih tinggi karena sifat karet siklo yang keras dan kaku dapat mengakibatkan perekat pecah jika konsentrasinya terlalu tinggi. Meskipun karet siklo merupakan senyawa yang dapat meningkatkan daya rekat, perekat MS-50 dengan konsentrasi siklo tertinggi tidak menghasilkan daya rekat yang paling baik. Nilai viskositas perekat juga mempengaruhi nilai daya rekat karena berhubungan dengan kemampuan perekat untuk menyebar pada bidang permukaan rekatan. Perekat dengan viskositas tinggi akan sulit terpenetrasi sehingga nilai daya rekat yang dihasilkan pun tidak terlalu baik. Pada formula perekat MS-10 dimana komposisi karet alamnya lebih dominan juga mempengaruhi daya rekatnya karena sifat karet alam yang tidak tahan panas, oksidasi, dan ozon. Perlakuan mastikasi juga dapat mempengaruhi kekuatan daya rekat dari perekat. Tujuan perlakuan mastikasi adalah untuk memperpendek rantai molekul dari karet. Aplikasi perekat MS-20 dan perekat MS-10 menghasilkan daya rekat yang rendah. Hal ini dikarenakan konsentrasi karet alam yang tinggi dalam formulasinya. Panjangnya rantai molekul karet mengakibatkan rendahnya daya rekat yang dihasilkan karena masih banyaknya jumlah ikatan rangkap dalam struktur molekulnya. Banyaknya ikatan rangkap ini mengakibatkan selama vulkanisasi terjadi sedikit ikatan silang yang dapat mengurangi kekakuan perekat sehingga daya rekatnya juga dapat berkurang. Pemendekan rantai molekul karet memungkinkan terjadinya pengikatan terhadap permukaan bidang rekatan dalam susunan yang rapat dan sekaligus dapat mengikat karet siklo. 46 Berdasarkan analisis sidik ragam diketahui bahwa daya rekat perekat yang ditambahkan karet siklo berbeda nyata dibandingkan daya rekat kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa karet siklo dapat digunakan sebagai senyawa peningkat daya rekat. Dengan perubahan formulasi perekat karet pada logam maka akan menghasilkan kekuatan rekat yang berbeda-beda. Hasil ini memperlihatkan bahwa kelima formula dapat digunakan sebagai perekat karet pada logam. Hal ini disebabkan kompon karet alam yang telah dicampur dengan karet siklo mempunyai daya rekat yang lebih baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Karet siklo merupakan turunan karet alam yang diperoleh dari pemanasan karet alam dengan katalis asam serta memiliki sifat rekat adhesive yang baik terhadap logam dan permukaan licin lainnya. Karet siklo memiliki keunggulan dalam hal daya rekat dibanding karet alam, ketahanan panas, serta beberapa sifat fisika seperti kekerasan, modulus, dan ketahanan kikis yang tinggi. Hal ini membuka peluang untuk memanfaatkan karet siklo sebagai perekat yang selama ini masih didominasi oleh produk impor. Pengujian viskositas Brookfield menunjukkan bahwa nilai viskositas perekat yang dihasilkan berkisar antara 1750 – 3710 cP dengan viskositas perekat MS-10 adalah yang tertinggi, sedangkan nilai viskositas perekat MS- 30 adalah yang terendah. Berdasarkan uji viskositas Brookfield tersebut, nilai viskositas perekat yang dihasilkan masih lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai viskositas perekat komersial kontrol. Hasil pengujian bobot jenis kompon perekat menunjukkan nilai yang bervariasi yaitu berkisar antara 0,992 – 1,025 gcm 3 . Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi siklo di dalam masterbat maka nilai bobot jenisnya semakin rendah. Nilai bobot jenis perekat yang dihasilkan masih lebih rendah dibandingkan dengan bobot jenis perekat komersial yang mungkin disebabkan perbedaan jumlah komponen penyusunnya. Pengujian shear strength menunjukkan bahwa nilai yang bervariasi yaitu antara 0,91-3,64 kgcm 2 . Jenis perekat MS-30 mempunyai daya rekat yang paling baik yaitu 3,64 kgcm 2 . Kekuatan daya rekat perekat MS-30 ini juga lebih tinggi daya rekat perekat kontrol yang nilainya 3,12 kgcm 2 . Berdasarkan analisis sidik ragam diketahui bahwa daya rekat perekat yang ditambahkan karet siklo tidak berbeda nyata dibandingkan daya rekat kontrol, untuk pengujian shear strength. Hal ini menunjukkan bahwa karet siklo dapat digunakan sebagai senyawa yang dapat meningkatkan daya rekat. Pada pengujian tensile strength kelima formula juga menghasilkan daya rekat yang bervariasi, yaitu antara 2,37 sampai 5,65 kgcm 2 . Hasil