19 diakibatkan oleh peningkatkan mobilitas makromolekul PHB. Selain itu juga
dapat menyebabkan penurunan suhu pelelehan T
m
sehingga dapat meningkatkan kemampuan proses dari film plastik tersebut.
2. Dimetil Ftalat
Menurut Allcock dan Lampe 1981, untuk meningkatkan fleksibilitas film plastik dapat ditambahkan bahan pemlastis berupa ester ftalat.
Penambahan ester ftalat pada umumnya dilakukan untuk mengurangi kekakuan material termoplastik yang berbasis polivinilklorida PVC. Salah
satu jenis pemlastis yang termasuk dalam golongan ester ftalat adalah dimetil ftalat.
Dimetil ftalat merupakan pemlastis yang bersifat dapat larut dalam alkohol, eter, dan kloroform. Titik didih dimetil ftalat adalah 134-138
o
C. Penampakan dimetil ftalat adalah tidak berwarna dan tidak berbau. Struktur
kimia dimetil ftalat dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur kimia dimetil ftalat Merck, 1999 Menurut Akmaliah 2003, pada pembuatan lembaran bioplastik dari
poli-ȕ-hidroksialkanoat PHA dengan pemlastis dimetil ftalat, lembaran plastik terbentuk pada penambahan pemlastis dengan konsentrasi 10 dan
12,5, sedangkan pada konsentrasi 5 tidak terbentuk lembaran bioplastik. Lembaran bioplastik dengan karakteristik terbaik diperoleh pada penambahan
pemlastis dimetil ftalat dengan konsentrasi 12,5.
20
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan film bioplastik adalah poli-3-hidroksialkanoat PHA hasil kultivasi secara fed-batch. Proses
kultivasi tersebut menggunakan strain bakteri Ralstonia eutropha IAM 12368 yang diperoleh dari IAM Culture Collection, Institute of Molecular and
Celular Bioscience, The University of Tokyo. Sumber karbon yang digunakan dalam substrat kultivasi adalah hidrolisat pati sagu Metroxylon sp yang
dipersiapkan melalui hidrolisis enzimatis pati sagu dengan enzim Į-amilase dan amiloglukosidase.
Bahan-bahan untuk kultivasi bakteri dan isolasi PHA adalah nutrient broth, NH
4 2
HPO
4
, K
2
HPO4, KH
2
PO
4
, MgSO
4
0,1 M, FeSO
4
.7H
2
O, MnCl
2
.4H
2
O, CoSO
4
.7H
2
0, CaCl
2
.7H
2
O, CuCl
2
.2H
2
O, ZnSO
4
.7H
2
O, buffer tris-hidroklorida, NaOH, NaOCl dan NH
4
OH. Pembuatan film bioplastik dilakukan dengan menggunakan pelarut kloroform untuk melarutkan PHA dan
menggunakan dimetil ftalat sebagai pemlastis.
2. Alat
Alat-alat utama yang digunakan untuk kultivasi PHA adalah bioreaktor skala 13 liter dengan volume kerja 10 liter, alat-alat gelas, penyaring vakum,
oven, shaking waterbath, termometer, neraca analitik, rotary shaking inkubator, autoklaf, pH meter, sentrifuse kecepatan tinggi, homogenizer,
refrigator, freezer, desikator, clean bench, dan pipet mikro. Plat kaca untuk casting bioplastik dan penguapan pelarut dilakukan di dalam lemari asap.
Peralatan yang digunakan untuk karakterisasi film bioplastik adalah UTM Universal Testing Machine untuk mengukur kuat tarik dan
perpanjangan putus, FTIR Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy untuk analisis gugus fungsi, DSC Differential Scanning Calorimetry untuk analisis
T
m
melting point dan T
g
glass transition temperature.