11 bahan-bahan sel non-PHA dengan NaOH NaOH digestion memiliki
beberapa kelebihan, yaitu murah dan ramah lingkungan, PHB yang diperoleh memiliki kemurnian tinggi 98 dan selama proses ekstraksi tidak terjadi
degradasi PHB.
5. Karakteristik PHA
Menurut Kim et al. 1994, PHB merupakan jenis PHA yang pertama ditemukan dan paling banyak diteliti. PHB merupakan alifatik homopolimer
yang memiliki sifat termoplastik dengan sifat mekanis bagus, mirip dengan polipropilen PP. Perbandingan karakteristik fisik antara PHB dengan
polipropilen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan karakteristik fisik antara PHB dengan polipropilen
Lee, 1996; Poirier et al., 1995
Karakteristik PHB Polipropilen
Melting point, T
m o
C 175
176 Glass-transition temp, T
g o
C 5
-10 Kristalinitas
80 70
Kuat tarik MPa 40
34,5 Perpanjangan putus
6 400
PHB merupakan produk intraseluler yang pada saat masih berada di dalam sel bersifat amorf. Namun setelah melalui proses ekstraksi dengan
menggunakan pelarut organik, PHA akan berubah sifat menjadi sangat kristalin. Tingginya kristalinitas menyebabkan PHB menjadi material yang
kaku tetapi rapuh. Kerapuhan tersebut menyebabkan PHB tidak tahan terhadap tekanan. Suhu pelelehan PHB 175
o
C mendekati suhu degradasi termalnya 200
o
C menyebabkan adanya keterbatasan dalam proses pengolahannya Madison dan Huisman, 1999. Menurut Kim et al. 1994,
kelemahan ini dapat diperbaiki dengan kopolimerisasi poli-ȕ-hidroksibutirat PHB dan poli-ȕ-hidroksivalerat PHV menjadi kopolimer poli-ȕ-
hidroksibutirat-co-poli-ȕ-hidroksivalerat PHB-co-HV yang lebih fleksibel dan rendah suhu prosesnya.
Karakteristik PHB seperti kristalinitas dan kuat tarik, tergantung pada bobot molekul polimernya. Besarnya bobot molekul ini dipengaruhi oleh
strain mikroorganisme yang digunakan, kondisi kultivasi, dan kemurnian PHB
12 Punrattanasin, 2001. Lee 1996 menambahkan bahwa bobot molekul PHA
berada pada kisaran 210
5
sampai dengan 310
6
. Bourque et al. 1995 menyatakan bahwa bobot melekul PHB dapat berkurang selama proses
pengerjaan polimer. Lafferty et al. 1988 menambahkan bahwa pengurangan bobot molekul PHB dapat terjadi sepanjang proses ekstraksi dari biomassa.
Menurut Hrabak 1992, PHB mempunyai karakteristik mirip polipropilen dengan 3 keunikan, yaitu termoplastik, 100 tahan air, dan
100 biodegradable. Lindsay 1992 dan Holmes 1988 menambahkan bahwa PHB mempunyai beberapa karakteristik yang banyak diinginkan
seperti ketahanan terhadap uap air dan tidak larut di air. Karakter inilah yang membedakan PHB dengan biodegradable plastik yang lain. PHB juga
mempunyai impermeabilitas yang baik terhadap oksigen. Poli-ȕ-hidroksialkanoat PHA dapat larut pada berbagai pelarut
seperti kloroform, metilen klorida, etilen klorida, piridin atau campuran diklorometanetanol Atkinson dan Mavituna, 1991. Kelarutan PHB dalam
beberapa pelarut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kelarutan PHB pada berbagai pelarut Laferty et al.,1988
Kelarutan Tinggi Kelarutan Sedang
Tidak Larut Kloroform
Diklorometan Di-, tri-, tetra-kloroetan
Etilenkarbonat Propilenkarbonat
Asam asetik Alkohols 3 atom C
Dioksan Oktanol
Toluene Piridin
H
2
O Metanol
Etanol 1-propanol
2-propanol Benzen
Etil asetat Etilmetilketon
Butil asetat Tributil sitrat
Heksan
6. Aplikasi PHA