Tabel 3.9 Kriteria Variabel Motivasi Kerja
No Interval
Kriteria
1 64
– 68 Sangat Tinggi
2 59
– 63 Tinggi
3 54
– 58 Cukup
4 49
– 53 Rendah
5 40
– 48 Sangat Rendah
Analisis deskriptif untuk variabel motivasi kerja akan lebih spesifik ketika siswa menjawab sangat setuju masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja
sangat tinggi, setuju masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja tinggi, ragu –
ragu masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja cukup, tidak setuju masuk kategori memiliki motivasi kerja rendah dan sangat tidak setuju masuk kategori
memiliki motivasi kerja sangat rendah.
3.6.2. Uji Prasyarat Analisis
Uji Prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Selain itu, uji prasyarat analisis
dilakukan untuk mengetahui apakah data bisa diregresi atau tidak. Analisis regresi dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat yaitu : berdistribusi normal
dan model regresi antar variabel linier. 3.6.2.1.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov K-S. Data analisis yang digunakan dengan bantuan
komputer program SPSS. Data pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas dimana jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian
berdistribusi normal. Selain menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, analisis kenormalan data juga dapat dilakukan menggunakan Plot of Regression
Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh dari output SPSS ternyata titik-titiknya mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi
berdistribusi normal.
3.6.2.2. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris
sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik
Ghozzali, 2011:166. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan anlisis regresi linier pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika
tidak linier maka harus digunakan analisis regresi non linier. Pengujian pada program SPSS dengan melihat kolom Linierity pada Tabel ANOVA pada taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan kurang dari 0,05.
3.6.3. Analisis Regresi Berganda