Analisis Deskriptif Metode Analisis Data

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,879 untuk variabel bimbingan karier, 0,847 untuk variabel motivasi kerja, dan 0,902 untuk variabel kesiapan kerja. Pembahasan diatas dapat dilihat pada rekap hasil uji reliabilitas pada Tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliablitas Instrumen Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria Cronbach’s Alpha Keterangan Bimbingan Karier 0,879 0,700 Reliabel Motivasi Kerja 0,847 0,700 Reliabel Kesiapan Kerja 0,902 0,700 Reliabel

3.6. Metode Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono 2013:334 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.6.1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkaan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2013. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi komputer, bimbingan karier, motivasi kerja dan kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK N 1 Purbalingga. Langkah-langkah untuk menentukan Tabel kategori menurut Sudjana 2002:47 adalah sebagai berikut : a. Menentukan rentang atau jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. b. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 5 lima c. Menentukan panjang kelas interval p p = Kemudian hasil penelitian yang telah dilakukan dibuat tabel kriteria deskriptif untuk masing-masing variabel. Dalam menetapkan jenjang kategori untuk variabel kesiapan kerja dan motivasi kerja dikelompokan menjadi 5 lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Jenjang kategori untuk variabel bimbingan karier dikelompokkan menjadi 5 lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Sedangkan untuk kategori prestasi belajar dikelompokkan menjadi 2 dua yaitu tuntas dan tidak tuntas. Untuk menentukan kategori deskriptif variabel kesiapan kerja dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Nilai maksimal = 110 2. Nilai minimal = 70 3. Rentang = 110 - 70 = 40 4. Interval = 405 = 8 Tabel 3.6 Kriteria Variabel Kesiapan Kerja No Interval Kriteria 1 103 – 110 Sangat Tinggi 2 95 – 102 Tinggi 3 87 – 94 Cukup 4 79 – 86 Rendah 5 68 – 78 Sangat Rendah Analisis deskriptif untuk variabel kesiapan kerja akan lebih spesifik ketika siswa menjawab sangat setuju masuk dalam kategori memiliki kesiapan kerja sangat tinggi, setuju masuk dalam kategori memiliki kesiapan kerja tinggi, ragu – ragu masuk dalam kategori memiliki kesiapan kerja cukup, tidak setuju masuk kategori memiliki kesiapan kerja rendah dan sangat tidak setuju masuk kategori memiliki kesiapan kerja sangat rendah. Sedangkan untuk mengatahui tingkat persentase prestasi belajar mata pelajaran akuntansi komputer didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan oleh SMK N 1 Purbalingga, adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 KKM Mata Pelajaran Akuntansi komputer Kelas XII Akuntansi SMK N 1 Purbalingga No Kriteria Ketuntasan Minimum KKM Kategori 1 ≥ 80 Tuntas 2 80 Belum Tuntas Untuk mementukan kategori deskriptif variabel bimbingan karier dibuat kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Nilai maksimal = 75 2. Nilai minimal = 51 3. Rentang = 75 – 51= 24 4. Interval = 245 = 4, 8 dibulatkan menjadi 5 Tabel 3.8 Kriteria Variabel Bimbingan Karier No Interval Kriteria 1 71 – 75 Sangat Baik 2 66 – 70 Baik 3 61 – 65 Cukup Baik 4 56 – 60 Kurang 5 51 – 55 Sangat Kurang Analisis deskriptif untuk variabel bimbingan karier akan lebih spesifik ketika siswa menjawab sangat setuju masuk dalam kategori manfaat pelaksanaan bimbingan karier sangat baik, setuju masuk dalam kategori manfaat pelaksanaan bimbingan karier baik, ragu – ragu masuk dalam kategori manfaat pelaksanaan bimbingan karier cukup, tidak setuju masuk kategori manfaat pelaksanaan bimbingan karier kurang dan sangat tidak setuju masuk kategori manfaat pelaksanaan bimbingan karier sangat kurang. Untuk menentukan kategori deskriptif variabel motivasi kerja dibuat Tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Nilai maksimal = 68 2. Nilai minimal = 43 3. Rentang = 68 - 43 = 25 4. Interval = 255 = 5 Tabel 3.9 Kriteria Variabel Motivasi Kerja No Interval Kriteria 1 64 – 68 Sangat Tinggi 2 59 – 63 Tinggi 3 54 – 58 Cukup 4 49 – 53 Rendah 5 40 – 48 Sangat Rendah Analisis deskriptif untuk variabel motivasi kerja akan lebih spesifik ketika siswa menjawab sangat setuju masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja sangat tinggi, setuju masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja tinggi, ragu – ragu masuk dalam kategori memiliki motivasi kerja cukup, tidak setuju masuk kategori memiliki motivasi kerja rendah dan sangat tidak setuju masuk kategori memiliki motivasi kerja sangat rendah.

3.6.2. Uji Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PERAN MINAT KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN

3 21 182

PENGARUH PRESTASI AKADEMIK MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 KEBUMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

4 32 172

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

0 1 31

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 168

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 220

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PURBALINGGA.

0 1 180

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 11 BANDUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - repository UPI S PEA 1100875 Title

0 0 4