dengan harapan tersebut mereka akan lebih termotivasi untuk memasuki dunia kerja demi cita-citanya tersebut.
3 Dorongan dan desakan lingkungan Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena melihat
dorongan dan desakan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya karena
keadaan ekonomi orang tua yang tidak mampu akan memotivasi peserta didik untuk memasuki dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi.
4 Kebutuhan fisiologis Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena terdorong
untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya sendiri secara mandiri tanpa harus bergantung kepada orang tua lagi.
5 Kebutuhan penghormatan atas dirinya Peserta didik akan termotivasi untuk bekerja karena ia ingin dihargai dan akan
merasa bangga ketika bekerja daripada menganggur setelah lulus sekolah.
2.8. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan pengaruh prestasi belajar mata pelajaran akuntansi komputer, bimbingan karier, dan motivasi terhadap kesiapan
kerja siswa antara lain: 1.
Kajian pendidikan Akuntansi Indonesia yang berjudul ”Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta”,
oleh Yanuar Mipalas Valid dan Abdullah Taman tahun 2012. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman
praktik kerja industri dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta.
2. Jurnal Pendidikan Teknik UNY, yang berjudul ”Pengaruh Kompetensi Kerja
dan Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta” oleh Iwan Riya Harja
tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kompetensi kerja siswa terhadap kesiapan kerja dengan nilai korelasi =0,651
dan dengan kontribusi sebesar 42,3, ada pengaruh positif motivasi kerja siswa terhadap kesiapan kerja dengan nilai korelasi =0,66, dengan kontribusi
sebesar 43,6, ada pengaruh positif kompetensi kerja dan motivasi kerja terhadap kesiapan kerja dengan nilai korelasi = 0,721 dan dengan kontribusi
sebesar 52. 3. EEAJ Economic Education Analysis Journal Vol 1, yang berjudul
”Pengaruh Bimbingan Karir dan Lingkungan Sekolah melalui Motivasi Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Magelang” oleh Muhammad Zachim Alfan tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bimbingan karier terhadap
kesiapan kerja siswa 48,1, lingkungan sekolah berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa 33,5, bimbingan karier berpengaruh terhadap
motivasi kerja siswa 30,5, ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi kerja siswa 27, bimbingan karier melalui motivasi kerja
berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa 50,8, dan lingkungan sekolah melalui motivasi kerja berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa 35,9.
4. Jurnal internasional yang berjudul “University Student’s Readiness for the
National Workforce : A study of Vocational Identity and Career Decision- Making” tahun 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perguruan
tinggi yang bagus akan menghasilkan karier siswa yang baik juga. Untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi Hashemit dalam mencapai tujuan
peningkatan karier tersebut, pihak Universitas Hashemit menyedikan bimbingan Karier untuk mengidentifikasi keputusan Karier dan keamanan
kerja, serta mendorong siswa untuk mengeksplorasi nilai-nilai dan kepentingan siswa.
5. Jurnal internasional yang berjudul “Impact of accounting software utilization
on students’ knowledge acquisition An important change in accounting education” tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang
menyelesaikan soal akuntansi hanya menggunakan software mengalami perubahan pengetahuan yang lebih baik daripada siswa menyelesaikan soal
secara manual. Sehingga pembelajaran dengan perangkat lunak akuntansi dapat dimanfaatkan secara efektif dan terintegrasi di dalam kelas untuk
meningkatkan pengetahuan sistem informasi akuntansi siswa
2.9. Kerangka Berfikir