Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja

4. Hambatan dan cara mengatasi masalah Diharapkan dengan adanya bimbingan karier siswa dapat menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan- hambatan tersebut. 5. Perencanaan masa depan Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier dan kehidupan yang serasi dan sesuai.

2.7. Motivasi Kerja

2.7.1. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja

Istilah motivasi menurut Sardiman 2011:73 berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Purwanto 2007:73 motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah lagu seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Uno 2011:11 motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehinga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Bedasarkan pendapat para ahli di atas motivasi merupakan dorongan baik dari dalam maupun luar dirinya untuk melakukan suatu tindakan demi tercapainya tujuan pribadi masing-masing individu. Motivasi kerja menurut Anoraga 2005:34 adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk memenuhi apa yang ingin dicapai. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja, ikut menentukan besar kecilnya prestasinya. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Dorongan tersebut berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya.

2.7.2. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja

Setiap motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan atau suatu cita-cita. Makin berharga tujuan yang ingin dicapai, maka makin kuat pula motivasinya. Jadi motivasi sangat berguna dalam tindakanperbuatan seseorang. Menurut Sardiman 2011:84, terdapat tiga fungsi motivasi: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Fungsi motivasi juga dikemukakan oleh Purwanto 2007:70, antara lain : 1 Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. 3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Fungsi motivasi yang lain dikemukan oleh Sukmadinata 2008: 63, motivasi memiliki 2 fungsi, yaitu : 1 Mengarahkan atau directional function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang ingin dicapai. Apabila sesuatu sasaran atau tujuan meruapakan sesuatu yang diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan mendekatkan approach motivation, dan bila sasaran atau tujuan tidak diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan menjauhi sasaran avoidance motivation. 2 Mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan activating and energizing function. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lamah, akan dilakukan dengan tidak bersunggung-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. Sebaliknya apabila motivasinya besar atau kuat, maka akan dilakukan dengn sungguh-sungguh, terarah, dan penuh semangat, sehingga kemungkinan akan berhasil lebih besar. Menurut Uno 2011: 10 motivasi memasuki dunia kerja timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Sedangkan menurut Sukmadinata 2009:61 motivasi memasuki dunia kerja terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri individu. Tenaga-tenaga tersebut berupa: 1 Desakan drive. Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena melihat desakan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak mampu akan memotivasi peserta didik untuk memasuki dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi. 2 Motif motive Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena ia memiliki motif berupa harapan akan masa depan yang lebih baik dan berusaha menggapai cita-citanya sesuai dengan yang ia mimpikan. 3 Kebutuhan need Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena terdorong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri tanpa harus menggantungkan orang tua lagi dan ia akan lebih merasa bangga jika bekerja daripada menganggur setelah lulus dari SMK 4 Keinginan wish Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena adanya keinginan dan minat untuk bekerja sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang ia miliki.

2.7.3. Indikator motivasi kerja

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PERAN MINAT KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN

3 21 182

PENGARUH PRESTASI AKADEMIK MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 KEBUMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

4 32 172

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

0 1 31

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 BANTUL.

0 0 168

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 220

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PURBALINGGA.

0 1 180

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 11 BANDUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - repository UPI S PEA 1100875 Title

0 0 4