Hakikat PKn Tujuan dan Ruang Lingkup PKn

Gerakan kompleks adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gerakan gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengkombinasikan gerakan gerakan yang ada menjadi kembinasi gerakan baru yang orisinal. Merujuk dari kajian mengenai hasil belajar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perilaku siswa akibat suatu usaha pendidikan yang dapat diamati perubahannya dan mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Peneliti menetapkan indikator keberhasilan hasil belajar ranah psikomotor dalam melaksanakan pembelajaran PKn melalui model dengan media , antara lain: 1 Mendengarkan informasi yang disampaikan guru, yaitu tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan pemamaparan materi. 2 Bergabung dengan kelompoknya untuk berdiskusi.

2.1.4 Hakikat PKn

Pendidikan Kewarganegaraan pada hakikatnya merupakan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai nilai dan dasar negara Pancasila atau dengan perkataan lain merupakan pendidikan Pancasila dalam praktik Depdiknas, 2007:3. Soemantri Ruminiati, 2007:1.25 menyebutkan Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk atau membina warga negara yang baik, yaitu warga negara yang mau tahu, mau dan mampu berbuat baik. Sementara itu, dalam Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 secara normatif dikemukakan bahwa ”Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Depdiknas, 2007:10. Jadi, mata pelajaran PKn pada hakikatnya adalah mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik sesuai dengan UUD dan Pancasila sebagai landasan negara Indonesia.

2.1.5 Tujuan dan Ruang Lingkup PKn

Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan, tujuan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai pendapat Mulyasa dalam Ruminiati, 2008:1.26 adalah untuk menjadikan siswa. a. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. b. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan c. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini, karena jika siswa sudah memiliki nilai moral yang baik, maka tujuan untuk membentuk warga negara yang baik akan mudah diwujudkan. Dari ulasan mengenai tujuan pembelajaran PKn tersebut, maka peneliti menyimpulkan tujuan PKn adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang mau tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Permendiknas No. 22 tahun 2006, menyebutkan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah secara umum meliputi aspek aspek sebagai berikut : a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan peraturan daerah, norma norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari, pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.” Depdiknas, 2007:11 Peneliti menyimpulkan bahwa mata pelajaran PKn secara umum berfungsi sebagai pendidikan nilai dan moral sehingga sangat penting untuk diberikan kepada siswa sebagai penerus bangsa. Ruang lingkup mata pelajaran PKn tidak diberikan seluruhnya kepada siswa, ruang lingkup yang menjadi subjek penelitian adalah ruang lingkup kebutuhan warga negara karena sesuai dengan materi yang akan dipelajari siswa yaitu kehidupan berorganisasi. Nilai nilai yang terkandung dalam ruang lingkup tersebut meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.

2.1.6 Pembelajaran PKn di SD

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA TEKA TEKI SILANG PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

1 22 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL START LEARNING BY EXCHANGE GREETINGS AND QUESTIONS (LEGQ) BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 21 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03

1 13 329

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 3 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

2 11 231

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1