16 Perbedaan
struktur molekul antara
kuinolon Nalidixic Acid
fluorokuinolon ciprofloxacin.
Penambahan cincin piperazynil
pada posisi atom C7. Aktif untuk
infeksi
saluran kemih
yang disebabkan
oleh bakteri
Gram negatif.
Penambahan substituen pada
posisi atom C7. Aktif untuk infeksi
saluran pernafas- an yang disebab-
kan oleh bakteri Gram positif.
Gambar 5. Perbaikan farmakologi pada cincin kuinolon dasar dengan penambahan fluorin di posisi C6 dan piperazynil atau cincin terikat pada posisi C7
menghasilkan florokuinolon Kocsis, 2012.
1. Ciprofloxacin
Ciprofloxacin product number : C031, CAS number : 86721-33-1, rumus molekul = C
17
H
18
FN
3
O
3
, berat molekul = 331.34, appeareance : faintly yellow powder adalah fluorokuinolon generasi ke-2 yang bekerja menon-aktifkan
produksi enzim DNA girase dan topoisomerase IV, dimana kedua enzim ini membantu dalam sintesis DNA dan protein bakteri. Obat ini bekerja pada bakteri
17
Gram negatif dan Gram positif. Suhu penyimpanan 2 – 8 °C, di dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya. Sifat bakterisida dari ciprofloxacin
menghasilkan penghambatan enzim topoisomerase II DNA gyrase dan topoisomerase IV, yang diperlukan untuk replikasi DNA bakteri, transkripsi,
perbaikan dan rekombinasi TOKU-E., 2010. Ciprofloxacin telah digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, termasuk infeksi saluran kemih, aliran
darah, usus atau saluran pernafasan Jaktaji et al., 2010. Pada tabel 1 diberikan contoh antibiotika kuinolon florokuinolon dari generasi ke generasi dan
spektrumnya. Tabel 1. Spektrum Antibiotika Kuinolon Fluorokuinolon dari Setiap Generasi
GENERASI NAMA OBAT
SPEKTRUM
1
st
Nalidixic acid, cinoxacin Gram-negatif, kecuali
Pseudomonas sp. 2
nd
Norfloxacin, ciprofloxacin, enoxacin, ofloxacin
Gram-negatif termasuk Pseudomonas sp, beberapa
Gram-positif S. aureus dan beberapa bakteri atipik.
3
rd
Levofloxacin, soarfloxacin, moxifloxacin, gemifloxacin
Sama seperti generasi ke-2, dengan cakupan termasuk
Gram-positif dan bakteri atipik
4
th
Trovafloxacin Sama seperti generasi ke-3,
dengan cakupan luas untuk bakteri anaerob
Sumber : Jaktaji et al,. 2010
2. Mekanisame Kerja Fluorokuinolon
Antibiotik florokuinolon memasuki sel dengan cara difusi pasif melalui kanal protein terisi air porins pada membran luar bakteri. Mekanisme
kerja dari fluorokuinolon adalah penghambatan enzime topoisomerase tipe II, yaitu DNA girase dan topoisomerase IV. Kedua enzim terlibat dalam replikasi
18
DNA bakteri; enzim DNA girase melemaskan peregangan superkoil positif DNA sedangkan topoisomerase IV membatalkan tautan DNA berikut replikasinya.
Akibatnya terbentuk ikatan kompleks fluorokuinolon-DNA gyrase dan kompleks fluorokuinolon-DNA topoisomerase IV, menyebabkan replikasi DNA dihambat,
akhirnya kematian sel Kocsis, 2012. Bagi bakteri Enterobacteriaceae Gram-positif, enzim topoisomerase IV
adalah target utama, sedangkan bagi Gram-negatif, enzim DNA girase adalah target utamanya. DNA gyrase dikode oleh gen gyr A dan gyrB, sedang
topoisomerase IV dikode oleh gen parC dan parE. Mutasi pada DNA gyrase dan topoisomerase IV dapat memberikan resistensi terhadap obat ini Pomeri, 2011
Penunjukan Gambar 6.
Gambar 6. Mekanisme kerja florokuinolon : a memblokir sintesis DNA bakteri dengan
menghambat DNA gyrase dan topoisomerase IV; b penghambatan DNA girase II dapat mencegah peregangan relaxation DNA superkoil positif
yang diperlukan untuk transkripsi normal dan replikasi; c penghambatan topoisomerase IV mengganggu pemisahan dari replikasi kromosom DNA ke
dalam tiap-tiap sel anak selama pembelahan sel Pomeri, 2011.
Florokuinolon menempel pada 2
enzim utama, se- hingga mengham-
bat replikasi DNA
19
3. Mekanisme Resistensi Fluorokuinolon