Belajar Metode Pembelajaran LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Ada banyak definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Skinner sebagaimana dikutip oleh Syah 2003:64, berpendapat belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara pogresif. Menurut Chaplin sebagaimana dikutip oleh Syah 2003:65, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Sedangkan menurut Hintzman sebagaimana dikutip oleh Syah 2003:65, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Dari definisi diatas kita tahu bahwa belajar merupakan sebuah proses suatu kegiatan, bukan suatu hasil maupun tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi mengalami. Dan hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

2.2 Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran di kelas pasti melahirkan interaksi antara guru dan siswa. Guru akan berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik sehingga harus mempersiapkan program pengajaran yang baik dan sistematis. Seorang guru harus dapat memahami metode pembelajaran yang akan diterapkan di kelas. Metode pembelajaran adalah salah satu komponen yang berperan dalam keberhasilan belajar mengajar. Dengan memahami metode pembelajaran, maka guru akan lebih baik dalam menyampaikan suatu materi sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Ada banyak metode yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Ibrahim Syaodih 2003: 105-107 menjelaskan beberapa metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru, diantaranya: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode pemberian tugas, metode karyawisata, dan metode sosiodrama role-playing. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Learning Starts with A Question termasuk dalam metode tanya jawab, diskusi, dan eksperimen. Ada dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu metode pembelajaran. Ibrahim Syaodih 2003: 108 menjelaskannya sebagai berikut: 1 Kesesuaian dengan tujuan instruksional Setiap metode pembelajaran memiliki kekuatan dan kelemahan. Namun metode pembelajaran apapun yang digunakan harus jelas tujuan yang dicapai, baik tujuan instruksional khusus maupun tujuan instruksional umum. Mengingat setiap program pengajaran memiliki berbagai tujuan instruksional yang berbeda, sebaiknya digunakan kombinasi berbagi metode mengajar yang relevan, yang akan membuat proses belajar lebih hidup, aktif, dan bermakna. 2 Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana Dalam memilih metode pembelajaran juga perlu dipertimbangkan waktu dan sarana yang tersedia. Sebagai contoh metode karyawisata tidak bisa dilakukan setiap hari. Dalam memilih metode pengajaran hendaknya diupayakan pula agar dapat terwujud proses belajar-mengajar yang menantang dan bermakna serta banyak melibatkan keaktifan siswa.

2.3 Minat

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Partisipasi Belajar Ipa Dengan Menggunakan Strategi Learning Start With A Question Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 05 Sidoharjo K

0 1 15

PENGARUH METODE LEARNING START WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IV

0 0 15

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Learning Start With A Question Pada Siswa Kelas IV A SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tah

0 1 16

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Learning Start With A Question Pada Siswa Kelas IV A SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tah

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKAH I TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 16

MODEL LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS MODEL LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BAKI.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI METODE LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Metode LSQ (Learning Start With A Question) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gentan I Bendosari Sukoharjo Tahun Ajara

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA ANAK KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Learning Start with a Question Pada Anak Kelas IV Mata Pelajaran PKN Di SD Negeri 01 Pereng Kecamatan Mojogeda

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA ANAK KELAS IV MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI 01 PERENG Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Learning Start with a Question Pada Anak Kelas IV Mata Pelajaran PKN

0 0 10