Analisis Deskriptif Persentase Uji Asumsi Klasik

data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan Sugiyono, 2010:207.

3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentasedigunakan untuk mendeskripsikan persentase masing-masing dari variabel bebas yaitu kompetensi pegawai X 1 dan fasilitas perpustakaan X 2 , serta variabel terikat yaitu kualitas pelayanan Y. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi berperingkat 1 sampai dengan 4 perlu menentukan deskriptif persentase. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = × 100 Keterangan: n : jumlah nilai yang diperoleh N : jumlah seluruh nilai : tingkat keberhasilan yang dicapai Ali, 1993:186 Untuk menentukan deskriptif persentase yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dalam perhitungan sebagai berikut: 1 tertinggi t : 44 x 100 = 100 2 terendah r : 14 x 100 = 25 3 Rentang persentase : 100 - 25 = 75 4 Interval kelas persentase : 754 = 18,75 Tabel 3.5 Kriteria Persentase No. Interval Kriteria Kompetensi Pegawai Kriteria Fasilitas Perpustakaan Kriteria Kualitas Pelayanan 1. 25,00-43,75 Tidak Baik Tidak Lengkap Sangat Rendah 2. 43,76-62,50 Kurang Baik Kurang Lengkap Rendah 3. 62,51-81,25 Baik Lengkap Tinggi 4. 81,26-100 Sangat Baik Sangat Lengkap Sangat Tinggi

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distibusi normal Ghozali, 2011:160. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov–Smirnov Sample K-S. Uji Sample K-S dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H : data residual berdistribusi normal, jika probabilitas 0,05 H 1 : data residual tidak berdistribusi nomal, jika probabilitas 0,05 3.5.2.2 Uji Multikolinieritas Uji Multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independenGhozali, 2011:105. Untuk mendeteksi adanya multikolenieritas dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Ghozali 2011:106 mengatakan bahwa nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolenieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. 3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu mengamatanke pengamatan yang lain Ghozali, 2011:139. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji heteroskedastisitas, adalah uji glejser. Jika nilai probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05 dikatakanbahwa tidak masalah heterokedastisitas pada model regresi.

3.5.3 Analisis Regresi Berganda