Populasi Sampel Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Suharsimi 2010:173 menyatakan “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”, sedangkan populasi menurut Sugiyono 2010:117 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ungkapan lain oleh Isgiyanto 2009:4 populasi adalah semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang jumlahnya belum dapat diketahui.

3.1.2 Sampel

Penelitian ini adalah penelitian sampel, dimana penelitian ini hanya meneliti bagian dari jumlah populasi dan hasil penelitiannya akan digeneralisasikan pada seluruh poupulasi. Suharsimi 2010:174 mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sugiyono 2010:118 bahwa sampel adalah bagian dari populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Isgiyanto 2009:5 mengungkapkan bahwa sampel merupakan sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian dan penelitian hanya dilakukan pada sampel yang terpilih, tidak pada populasi. Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui, maka rumus yang akan digunakan untuk menentukan sampel adalah rumus Iterasi. Sumantri 2011:86 mengatakan bahwa ukuran sampel dapat ditentukan atas dasar pemikiran statistik. Langkah pertama yaitu menentukan perkiraan harga koefisien korelasi terkecil diantara variable bebas dengan variabel terikat. Kedua, menentukan taraf nyata α dan kuasa uji 1-β. Kemudian baru menentukan ukuran sampel secara interaktif. Pada interasi pertama menggunakan rumus: n = ∝ + + 3 Sedangkan U = Dimana ∝ + merupakan konstanta yang diperoleh dari distribusi normal. Pada iterasi kedua menggunakan rumus n = ∝ + + 3 Sedangkan U = 1 2 1 + 1 − + 2 − 1 Apabila ukuran sampel minimal pada iterative pertama dan kedua harganya sama dengan bilangan satuannya sama maka iterasi berhenti. Apabila belum sama perlu dilakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti pada iterasi kedua. Operasi rumus tersebut adalah iterative dioperasikan berulang-ulang sampai diperoleh n yang stabilkonvergen.Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: rho = perkiraan koefisien korelasi yang terjadi antar variable X dan Y diambil dari koefisien korelasi terkecil, apabila tidak diketahui disarankan 0,30. Taraf signifikasi α ditetapkan sebesar 5 Kuasa uji 1- β ditetapkan 95 Maka ∝ =1,645 dan =1, 645 Kemudian angka-angka tersebut dimasukkan kedalam rumus, sehingga: Untuk iterasi pertama U 1 = = , , = 0,3095196 n 1 = ∝ + 3 = , , , + 3 = 115,0836 = 115 responden Untuk iterasi kedua U 2 = + = , , + , = 0,3108354 n 2 = ∝ + 3 = , , , + 3 = 115,92915 = 116 responden Karena n 1 dan n 2 belum sama, maka perlu dilakukan iterasi ketiga. Untuk iterasi ketiga U 3 = + = , , + , = 0,3108239 n 3 = ∝ + 3 = , , , + 3 = 115,93739 = 116 responden Karena n 2 dan n 3 telah mencapai harga yang sama yaitu pada 116, maka ukuran sampel minimal yang harus digunakan adalah sebanyak 116 responden.

3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel