Sikap Kerja Keluhan Musculoskeletal

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Sikap Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sikap kerja penyortir tembakau Kebun Klumpang PTPN II dengan menggunakan metode REBA didapatkan bahwa sikap kerja pekerja penyortir tembakau berada pada kategori rendah dan sedang. Kategori tersebut didapat dari hasil skor REBA yang menunjukkan sikap kerja penyortir tembakau berada pada skor terendah 2 dan skor tertinggi 7. Hasil skor REBA 2-3 menunjukkan sikap kerja berada dalam kategori rendah dan hasil skor REBA 4-7 menunjukkan sikap kerja berada dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil metode REBA didapatkan bahwa pekerja dengan sikap kerja kategori rendah sebanyak 8 orang 26,7 dan pekerja dengan sikap kerja pada kategori sedang sebanyak 22 orang 73,3. Pekerja dengan sikap kerja rendah artinya sikap kerja pekerja tersebut memiliki resiko yang rendah untuk terjadinya keluhan musculoskeletal dan belum diperlukan adanya tindakan untuk memperbaiki sikap kerja tersebut agar tidak berlanjut keluhan kesehatan yang lebih berbahaya. Pekerja dengan sikap kerja sedang artinya sikap kerja pekerja tersebut memiliki resiko yang rendah untuk terjadinya keluhan musculoskeletal dan mungkin perlu dilakukan tindakan perbaikan terhadap sikap kerja pekerja tesebut agar tidak mengalami keluhan kesehatan yang lebih berbahaya. Universitas Sumatera Utara

5.2 Keluhan Musculoskeletal

Hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukkan bahwa keluhan musculoskeletal yang dialami pekerja penyortir tembakau berada pada kategori rendah dan sedang. Penetapan kategori keluhan musculoskeletal tersebut didapatkan dari perhitungan skor Nordic Body Map terhadap 30 pekerja penyortir tembakau. Hasil skor pekerja berada pada skor terendah 16 dan skor tertinggi 34 dengan ketentuan skor 0 - 20 termasuk dalam kategori keluhan rendah dan skor 21-41 termasuk dalam kategori keluhan sedang. Berdasarkan perhitungan skor Nordic Body Map didapatkan bahwa pekerja yang mengalami keluhan rendah sebanyak 10 orang 33,3 dan pekerja yang mengalami keluhan sedang yaitu sebanyak 20 orang 66,7. Pekerja dengan keluhan musculoskeletal kategori rendah artinya pekerja tersebut masih merasakan keluhan musculoskeletal yang rendah dan belum diperlukan adanya tindakan terhadap keluhan musculoskeletal pekerja tersebut. Pekerja dengan keluhan musculoskeletal kategori sedang artinya pekerja tersebut merasakan keluhan musculoskeletal yang tergolong sedang dan mungkin diperlukan adanya tindakan untuk mengurangi keluhan musculoskeletal tersebut di kemudian hari agar keluhan tidak berlanjut sampai mengganggu pekerjaan. Keluhan musculoskeletal yang dialami penyortir tembakau pada tingkat keluhan sakit terbanyak berada pada punggung yaitu sebanyak 25 orang 83,3. Keluhan sakit lain yang dialami pekerja yaitu pada pinggang, bokong, betis, leher bawah, bahu dan paha. Tingkat keluhan sangat sakit terbanyak berada pada betis yaitu sebanyak 5 orang 16,7 dan keluhan sangat sakit lain berada pada pinggang, paha, bokong, pergelangan kaki, kaki, lengan atas, dan lutut. Universitas Sumatera Utara

5.3. Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal