Semua keistimewaan tersebut berasal dari faktor iklim, tanah dan jenis tembakau itu sendiri. Hal ini telah dibuktikan bahwa sampai sekarang Tembakau
Deli sebagai pembungkus tembakau tidak dapat tertandingi dalam hal rasa dan kualitas dengan semua pembungkus tembakau di dunia.
4.1.3 Proses Produksi dan Pengolahan Tembakau
Proses produksi dan pengolahan tembakau dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan proses produksi dan pengolahan tembakau dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Proses Produksi dan Pengolahan Tembakau
Sumber:Proses Produksi dan Pengolahan Tembakau Deli,BPTD PTPN II
Persiapan lahan dilakukan satu setengah tahun atau dua tahun sebelum penanaman tembakau. Persiapan lahan dilakukan untuk memperbaiki kembali
tingkat kesuburan tanah terutama sifat fisik tanah, menambah bahan organik, serta Persiapan Areal Nursery 90
Hari Penanaman Planting 40 Hari
Dikirim Ke Belawan 2 Hari Panen dan Pengeringan
Harvesting and Curing 80 Hari
Pemeraman Fermentation 71 Hari
SortasiSaring Sortation 203 Hari
Pengepakan Packaging 10 Hari
Universitas Sumatera Utara
menekan perkembangan penyakit. Persiapan pembibitan tembakau dilakukan 60 hari sebelum dilakukan penanaman. Penyemaian benih selama 25 hari, kemudian
disiapkan media tanaman yang terdiri dari campuran tanah, pupuk, kompos, pasir dan bahan bahan lainnya. Kemudian campuran tersebut dipanaskan pada suhu
100°C. setelah itu media tanam dimasukkan kedalam plat-plat pembibitan. Setelah 40 hari tanaman tembakau siap dipindahkan kekebun tembakau.
Proses pemeliharaan tanaman tembakau membutuhkan perawatan berupa pupuk dan penyiraman tanaman agar tembakau tumbuh subur dan perawatan
kimia memberantas hama atau gulma yang dapat merusak daun tembakau. Panen dilakukan setelah 45-75 hari penanaman tembakau. Dua daun pada
setiap tumbuhan dipetik bersamaan dalam interval 2-3 hari tergantung pada kematangan daun dimulai dari daun pasir. Panen harus dilakukan di pagi hari pada
saat kondisi kering dan tidak hujan. Daun yang telah dipetik dibawa ke bangsal dan harus dilakukan sebelum pukul 9
– 10 pagi. Daun yang dipetik dalam satu tanaman adalah 16-22 lembar daun yang terdiri dari daun pasir, daun kaki pertama
dan daun kaki kedua. Daun yang dibawa ke bangsal digantung pada tali tipis secara vertical untuk dikeringkan. Setelah daun-daun tersebut kering dan halus,
kemudian diletakkan di kotak-kotak untuk dipindahkan ke gudang fermentasi dan sortasi.
Daun tembakau ditumpuk untuk difermentasi pada kondisi yang sudah diatur temperatur dan tekanannya. Proses fermentasi memakan waktu selama
kurang lebih 6 bulan, selama fermentasi daun tersebut berpindah 4-5 kali ke tumpukan lain yang disebut stapel terdiri dari stapel A-E. Tujuan fermentasi pada
daun tembakau adalah untuk mematangkan daun sehingga menghasilkan kualitas
Universitas Sumatera Utara
yang diinginkan antara lain : warna jadi matang kecoklatan dan rata, rasa, aroma, elastisitas, dan daya bakar.
Proses selanjutnya yaitu proses sortasi daun tembakau berdasarkan tekstur, warna dan ukuran. Harga daun tembakau di pelelangan tergantung pada proses
sortasi ini. Tujuan sortasi adalah untuk mendudukkan kualitas daun yang sudah matang berdasarkan party dan warna sehingga menjadi grade LB Lelang
Bremen merupakan tembakau wrapper yang bermutu tinggi, NIS Nobel Inspection Sumatera, SUS-Dek Special Use Sumatera, SUS Filler, DGR dan
TA. Tahapan sortasi adalah sebagai berikut : 1. Memblok
Daun dari stapel D diembunkan dari siang sampai malam hari hingga daun menjadi supel, selanjutnya dimasukkan kedalam peti, esok harinya daun
tersebut dibuka dari lipatan dalam ikatan, kemudian disusun sesuai dengan bloknya, yaitu :
- Blok Kuning Baik + Pecah - Blok Hijau Baik + Pecah
- Blok Minyak Baik + Pecah - Blok PP
2. Pilih dan Gambang Sesudah di blok kecuali Blok PP daun-daun tersebut ditulis dan
digambang diikat sesuai dengan merk dan bloknya. 3. Menyaring Pemisahan Akhir dan Mengebal
Sesudah daun dipilih dan digambang, selanjutnya dimasukkan ke dalam sortir stapel, dari sortir stapel kemudian disaring menurut party, warna,
Universitas Sumatera Utara
merek dan gradenya. Setelah selesai proses penyaringan selanjutnya daun tembakau yang telah disusun kemudian di bal untuk di ekspor.
4.2 Karakteristik Pekerja Penyortir Tembakau 4.2.1 Umur
Distribusi usia pekerja penyortir tembakau Kebun Klumpang PT Perkebunan Nusantara II Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pekerja Penyortir Tembakau Berdasarkan Kelompok Umur di Kebun Klumpang PT Perkebunan Nusantara II 2015
No. Umur Tahun
Jumlah Orang Persentase
1. ≤ 60
15 50
2. 60
15 50
Total 30
100
Pembagian kelompok umur didasarkan atas nilai median umur responden
yaitu 60 tahun. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa frekuensi kedua kelompok umur sama yaitu pada kelompok umur
≤ 60 tahun yaitu sebanyak 15 orang 50 dan pada kelompok umur 60 tahun yaitu sebanyak 15 orang
50.
4.2.2 Masa Kerja
Distribusi masa kerja pekerja penyortir tembakau Kebun Klumpang PT Perkebunan Nusantara II Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara