Dari tabel diatas didapatkan bahwa variabel sikap kerja dikategorikan menjadi :
1. Diabaikan 1 , artinya sikap kerja tidak beresiko dan tidak diperlukan tindakan perubahan terhadap sikap kerja.
2. Rendah 2-3, artinya sikap kerja beresiko rendah dan mungkin diperlukan tindakan perubahan terhadap sikap kerja.
3. Sedang 4-7, artinya sikap kerja beresiko sedang dan diperlukan tindakan perubahan terhadap sikap kerja serta perlu dilakukan
4. Tinggi 8-10, artinya sikap kerja beresiko tinggi dan diperlukan tindakan perubahan secepatnya.
5. Sangat tinggi 11-15, artinya sikap kerja beresiko sangat tinggi dan diperlukan tindakan perubahan saat itu juga.
3.6.2 Keluhan Musculoskeletal
Untuk mengukur keluhan musculoskeletal digunakan kuesioner Nordic Body Map. Penilaiannya sangat subjektif, artinya keberhasilan metode ini sangat
tergantung dari kondisi dan situasi yang dialami pekerja pada saat dilakukannya penilaian. Dalam aplikasinya metode ini menggunakan lembar kerja berupa peta
tubuh yang sangat sederhana dan mudah dipahami, serta membutuhkan waktu yang sangat singkat sekitar 5 menit Tarwaka, 2015.
Pada kuesioner Nordic Body Map terdapat 4 tingkat kesakitan, yaitu apabila bagian tubuh tidak terasa sakit maka dipilih A, apabila bagian tubuh
sedikit sakit maka dipilih B, apabila bagian tubuh terasa sakit dipilih C, dan apabila bagian tubuh terasa sangat sakit dipilih D.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Nordic Body Map
Sumber : Santoso, 2004
Definisi dari skoring tingkat kesakitan diatas adalah Tarwaka, 2015: A. Tidak Sakit = Skor 0, artinya tidak ada keluhankenyerian pada otot-otot
atau tidak ada rasa sakit sama sekali yang dirasakan oleh pekerja selama melakukan pekerjaan.
B. Agak sakit = Skor 1, artinya dirasakan sedikit adanya keluhan atau kenyerian pada bagian otot, tetapi belum mengganggu pekerjaan .
No. Lokasi
Tingkat Kesakitan A
B C
D Sakitkaku pada leher atas
1 Sakit pada leher bawah
2 Sakit pada bahu kiri
3 Sakit pada bahu kanan
4 Sakit pada lengan atas kiri
5 Sakit pada punggung
6 Sakit pada lengan atas kanan
7 Sakit pada pinggang
8 Sakit pada pantat buttock
9 Sakit pada pantat bottom
10 Sakit pada siku kiri
11 Sakit pada siku kanan
12 Sakit pada lengan bawah kiri
13 Sakit pada lengan bawah kanan
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan
16 Sakit pada tangan kiri
17 Sakit pada tangan kanan
18 Sakit pada paha kiri
19 Sakit pada paha kanan
20 Sakit pada lutut kiri
21 Sakit pada lutut kanan
22 Sakit pada betis kiri
23 Sakit pada betis kanan
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 Sakit pada kaki kiri
27 Sakit pada kaki kanan
Universitas Sumatera Utara
C. Sakit = Skor 2, artinya dirasakan sedikit adanya keluhankenyerian tau sakit pada bagian otot dan sudah mengganggu pekerjaan, tetapi rasa
kenyerian segera hilang setelah dilakukan istirahat dari pekerjaan. D. Sangat Sakit = Skor 3, artinya dirasakan keluhan sangat sakit atau sangat
nyeri pada bagian otot dan kenyerian tidak segera hilang meskipun telah beristirahat lama atau bahkan diperlukan obat pereda nyeri otot.
Dari penilaian skor diatas, hasil akhir skor Nordic Body Map dapat diklasifikasikan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Klasifikasi Tingkat Resiko Otot Skeletal Tingkat
Total Skor Tingkat
Tindakan 1
0-20 Rendah
Belum diperlukan adanya
2
21-41 Sedang
Mungkin diperlukan tindakan
3 42-62
Tinggi Perlu tindakan segera
4
63-84 Sangat Tinggi
Perlu tindakan menyeluruh sesegera mungkin
Sumber: Tarwaka, 2015
Dari tabel diatas didapatkan bahwa variabel keluhan musculoskeletal dikategorikan menjadi :
1. Rendah 0-20, artinya keluhan yang dirasakan pekerja rendah dan belum diperlukan adanya tindakan perbaikan.
2. Sedang 21-41, artinya keluhan yang dirasakan pekerja tergolong sedang dan mungkin diperlukan tindakan perbaikan di kemudian hari.
3. Tinggi 42-62, artinya keluhan yang dirasakan pekerja tinggi dan diperlukan tindakan segera.
4. Sangat tinggi 63-84, artinya keluhan yang dirasakan pekerja sangat tinggi dan diperlukan tindakan perbaikan menyeluruh sesegera mungkin.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Teknik Pengolahan Data