Total Assets Turnover TATO

cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi Ang, 1997. Nilai DER yang tinggi akan meningkatkan ketidakpastian investor dan akan meningkatkan tingkat underpricing Kim, et.al.,1995. Sehingga kemungkinan return yang akan diterima investor semakin besar. Dengan demikian diduga semakin besar nilai DER suatu perusahaan maka akan semakin besar pula initial return dan return 7 hari setelah IPO. 2.6. Return On Total Assets ROA Return on total assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva yang dimilikinya Ang, 1997. Nilai ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga akan menurunkan tingkat underpricing Kim, et.al., 1995. Hal ini berarti kemungkinan investor untuk mendapatkan return akan semakin rendah.

2.7. Total Assets Turnover TATO

Total assets turnover TATO merupakan salah satu rasio aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran dari aktiva-aktiva tersebut. TATO digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan yang dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan penjualan Ang, 1997. Hal ini berarti semakin tinggi rasio TATO maka semakin efisien suatu perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai TATO yang tinggi akan mengurangi ketidakpastian bagi investor dan akan menurunkan tingkat underpricing, sehingga kemungkinan investor mendapatkan return akan semakin rendah Manao Deswin, 2001. Dengan demikian diduga semakin besar nilai TATO suatu perusahaan maka semakin kecil initial return dan return 7 hari setelah IPO. 2.8. Price to Book Value PBV Price to book value PBV merupakan salah satu rasio pasar modal, yaitu rasio yang menunjukkan informasi penting suatu perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. PBV ditunjukkan dalam perbandingan antara harga saham terhadap nilai bukunya, dimana nilai buku dihitung sebagai hasil bagi dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga semakin tinggi rasio PBV menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham Ang, 1997. Price to book value PBV merupakan tolak ukur untuk melihat kewajaran harga saham pada pasar perdana IPO atau peluang terjadinya initial return. Jika posisi harga saham berada di bawah nilai bukunya, ada kecenderungan harga saham tersebut akan menuju ke keseimbangan minimal sama dengan nilai bukunya. Hal ini berarti harga saham itu berpotensi lebih besar untuk naik. Oleh karena itu, semakin besar nilai PBV akan memperkecil underpricing, akibatnya semakin rendah return yang akan diterima investor Utama Santosa, 1998. Dengan demikian diduga semakin besar nilai PBV maka semakin kecil initial return dan return 7 hari setelah IPO.

2.9. Ukuran Perusahaan