Sedangkan pada ketidakseimbangan informasi antar investor atau disebut model Rock dalam jurnal Sohail dan Raheman 2009:63, terdapat 2 jenis investor
yaitu informed investor dan uninformed investor. Informed investor mengetahui informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan emiten, maka mereka akan
membeli saham-saham IPO yang diketahui pada pasar sekunder akan melebihi harga perdana atau mengalami underpriced saja. Sementara uninformed investor
karena kurang memiliki informasi mengenai perusahaan emiten, akan melakukan penawaran secara sembarangan baik pada saham-saham IPO yang underpriced
maupun yang overpriced. Akibatnya kelompok uninformed investor memperoleh proporsi yang lebih besar dalam saham IPO yang overpriced. Menyadari bahwa
mereka menerima saham-saham IPO yang tidak proporsional, maka uninformed investor akan meninggalkan pasar perdana. Agar tidak terjadi hal tersebut maka
saham-saham IPO harus cukup underpriced Trisnawati, 1999.
2.4. Current Ratio CR
Rasio terbaru mengindikasikan likuiditas dari perusahaan, seperti kemampuan Current ratio CR merupakan salah satu dari rasio likuiditas. Rasio
likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mendanai operasional perusahaan dan memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh
tempo.untuk membayar obligasi, keuangan jangka pendek dengan tepat waktu Sartono dalam jurnal Razafindrambinina dan Kwan 2013:203. Rasio ini
mengkaitkan besar kecilnya aktiva lancar dengan kewajiban lancar yang dapat memberikan ukuran likuiditas perusahaan yang dapat diketahui dan dihitung
dengan cepat dan mudah digunakan. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko
yang akan ditanggung pemegang saham juga semakin kecil Ang, 1997.
Nilai CR yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga akan mengurangi tingkat underpricing, akibatnya return
yang akan diterima investor juga semakin kecil. Dengan demikian diduga semakin besar nilai CR maka semakin kecil initial return dan return 7 hari setelah IPO
Ardiansyah, 2004. Dalam penelitian ini pengaruh return yang digunakan 7 hari setelah IPO karena pada event corporate action seperti itu biasanya efek
perbedaannya terlihat jelas dalam rentang waktu beberapa hari sebelum dan
beberapa hari sesudah. 2.5.
Debt To Equity Ratio DER
Debt to equity ratio DER merupakan salah satu dari rasio leverage.
DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang. DER menunjukkan tingkat leverage penggunaan hutang yang dibandingkan dengan modal sendiri perusahaan. DER
juga memberi jaminan tentang seberapa besar hutang perusahaan dijamin modal sendiri perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha Ang, 1997.
Semakin besar nilai DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin besar DER
mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor
cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi Ang, 1997. Nilai DER yang tinggi akan meningkatkan ketidakpastian investor dan
akan meningkatkan tingkat underpricing Kim, et.al.,1995. Sehingga kemungkinan return yang akan diterima investor semakin besar. Dengan
demikian diduga semakin besar nilai DER suatu perusahaan maka akan semakin
besar pula initial return dan return 7 hari setelah IPO. 2.6.
Return On Total Assets ROA
Return on total assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas,
yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan. ROA digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
cara memanfaatkan aktiva yang dimilikinya Ang, 1997.
Nilai ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi
ketidakpastian bagi investor sehingga akan menurunkan tingkat underpricing Kim, et.al., 1995. Hal ini berarti kemungkinan investor untuk mendapatkan
return akan semakin rendah.
2.7. Total Assets Turnover TATO