2. Pendidikan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Perhiasan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat

mungkin hidup tanpa berhubungan dengan objek di luar dirinya berupa alam dan manusia lainnya. Sedangkan motivasi rohani adalah motivasi yang berasal dari nilai-nilai kepercayaan dan agama manusia Sedarmayanti, 1995 : 83 . Pemahaman tentang hakekat bekerja seperti yang dikemukakan di atas berbeda dengan pemahaman sehari-hari. Pemahaman sehari-hari bekerja diartikan sebagai aktivitas “mencari makan” dan melihat pekerjaan sebagai aktivitas fisik semata. Pemahaman seperti ini adalah pemahaman yang keliru sebab hanya cocok untuk hewan dan tumbuhan. Bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan mengandung arti meningkatkan kemampuan untuk pemenuhan dan pemuasan kebutuhan dasar, yakni pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan.

B. 2. Pendidikan

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat atau kebudayaan. Bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Pendidikan telah ada sepanjang peradaban manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan manusia melestarikan hidupnya Vaizey,1989: 64. Berdasarkan pengertian pendidikan di atas dapat kita kemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendidikan merupakan aktivitas manusia dalam usahanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Universitas Sumatera Utara 2. membina usaha manusia untuk mengembangkan kepribadiannya dengan membina potensi-potensi pribadinya, baik jasmani maupun rohani dan berlangsung seumur hidup. 3. Pendidikan juga berarti sebagai lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita tujuan pendidikan, isi maupun sistem pendidikan tersebut. Dalam hal ini tujuan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari nilai- nilai, cita-cita dan falsafah yang dimiliki oleh masyarakat bangsa yang bersangkutan. 4. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan pribadi dan kemampuan seseorang yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan isi program dan penyelenggaraannya, pendidikan dibedakan menjadi pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal Ngadiyono, 1998 : 46 . Pendidikan formal merupakan pendidikan resmi di sekolah-sekolah, penyelenggaraannya teratur dengan penjenjangan yang tegas, persyaratan tegas disertai peraturan yang ketat, pendidikan ini didasarkan sistem yang tegas. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang diperoleh dari hasil pengalaman, baik yang diterima dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Penjenjangan dan aturan penyelenggaraannya tidak ada, sistemnya tidak diformulasikan. Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, penyelenggaraannya teratur. Isi pendidikannya tidak seluas pendidikan formal, demikian juga peraturannya. Universitas Sumatera Utara Adapun lembaga pelaksanaan dan wahana pendidikan, meliputi : 1. Lingkungan sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal. 2. Lingkungan rumah tangga keluarga sebagai lembaga pendidikan informal dan merupakan unit masyarakat pertama dan utama. 3. Lingkungan masyarakat sebagai lembaga dan lingkungan pendidikan non formal Ngadiyono, 1998 : 127 . Dalam hal ini, lembaga penanggung jawab pendidikan yang mencakup kewajiban dan kerja sama ketiga lembaga tersebut adalah lembaga sekolah, lembaga keluarga orang tua dan lembaga masyarakat sebagai keseluruhan tata keseluruhan, tata kehidupan dalam negara. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan mengenai konsepsi pendidikan yakni pendidikan itu tidak hanya di sekolah namun bisa terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Namun kesemuanya bertujuan bagi perkembangan individu dan masyarakat. Seseorang yang telah mengecap pendidikan diharapkan kepribadian, kemampuan dan keterampilannya semakin baik sehingga ia dapat bergaul dan beradaptasi di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Hal ini akan mempermudah seseorang tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Abdullah, 1993 : 327 . Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkannya secara langsung dalam mengantisipasi kebutuhan hidupnya, dan lebih dari pada itu dapat pula menyesuaikan diri dengan arus perubahan yang terjadi dalam masyarakat serta Universitas Sumatera Utara diharapkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa sudah lebih baik dari orang yang tidak mengecap pendidikan.

B. 3. Penghasilan Pendapatan