Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkatan Sosial Ekonomi Masyarakat 1. Pekerjaan

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkatan Sosial Ekonomi Masyarakat

B. 1. Pekerjaan

Manusia sebagai makhluk hidup, adalah makhluk yang berkembang dan makhluk yang aktif. Manusia disebut juga makhluk yang tidak bisa diam dan disebut orang yang suka bekerja. Adapun motivasi seseorang bekerja dalah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan keluarga karena pada dasarnya manusia cenderung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan pokok basic human needs seperti makanan, pakaian, sandang dan papan dan kebutuhan sekunder seperti pendidikan tinggi, kendaraan, alat hiburan dan lain-lainnya Mulyanto,1995 : 2. Namun demikian dibalik tujuan yang tidak langsung tersebut, orang bekerja juga untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang berupa upah finansial yang akan menggantungkan hidup dimana ia bekerja. Oleh karena itu, pada hakikatnya bekerja tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan hidup, tetapi juga bertujuan untuk mencapai tarap hidup yang lebih baik serta diakui status sosialnya. Selain aspek ekonomi yang terpenting, yaitu memproduksi barang-barang dan jasa serta mendapatkan sesuatu yang bersifat financial, masih ada fungsi sosial yang lain, yaitu mendapatkan status, untuk diterima menjadi bagian integrasi dari satu unit untuk memainkan sesuatu peranan Kartono, 1991 : 21. Uraian di atas menunjukkan bahwa bekerja didefenisikan sebagai aktivitas seosial yang disebabkan adanya dorongan yang memberikan makna pada setiap Universitas Sumatera Utara manusia, kesenangan dan kepuasan dari hasil pekerjaannya, serta berarti bagi kehidupan dan mengikatkan diri pada pribadi lain. Kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan dalam bekerja adalah : 1 Kebutuhan fisik dan keamanan Yaitu menyangkut kebutuhan fisik atau biologis seperti makan, minum, tempat tinggal dan semacamnya, di samping kebutuhan rasa aman. 2 Kebutuhan sosial Karena manusia tergantung satu sama lain, maka terdapat berbagai kebutuhan yang hanya dipuaskan apabila masing-masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. 3 Kebutuhan egoistik Yaitu keinginan orang untuk bebas, untuk mengerjakan sesuatu sendiri dan untuk puas karena berhasil menyelesaikannya. Kepuasan-kepuasan ini ada yang dinikmati di luar pekerjaan dan lewat pekerjaan. Ketaren, 2004 : 98. Di sektor manapun seseorang berkerja, tindakan seseorang tidak akan terlepas dari kebutuhannya. Dorongan yang ada pada diri individu itu dinamakan motifasi. Motivasi yaitu gambaran penyebab yang akan menimbulkan tingkah laku menuju sasaran tertentu. Jadi, hal itu merupakan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat Kartono, 1991 : 92 . Adapun sarana agar kebutuhan hidup dapat dipenuhi individu melalui aktivitas berusaha dan bekerja. Bekerja merupakan suatu proses dimana manusia atas kemauannya sendiri memulai, mengatur, mengontrol metabolisme antara Universitas Sumatera Utara dirinya dengan alam. Dengan demikian bekerja mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Sebagai kegiatan sadar yang tercermin dalam proses dan tujuan bekerja 2. Mempunyai objek yang menyangkut alat eksternal 3. Alat kerja yang membantu dalam produksi Soekanto, 1990 : 142. Bekerja merupakan gambaran dari eksistensi diri seseorang. Gambaran keberadaan diri manusia tersebut tercermin dari prestasi eksternal atau hasil pekerjaan seseorang pekerja. Dengan demikian akan memungkinkan terdapatnya perbedaan hakekat bekerja antara individu yang satu dengan yang lain. Beranekaragamnya bentuk dan nilai pekerjaan yang dijumpai sehari-hari seperti berdagang, buruh, pegawai, pekerjaan legal maupun ilegal merupakan fakta dari pemikiran tersebut. Pokok-pokok perumusan bekerja dapat disebutkan melalui. 1. Para pelaku yang mempunyai peranan itu mengeluarkan energi. 2. Para pelaku memberikan sumbangan dalam produksi barang dan jasa. 3. Para pelaku menjalankan suatu pola interaksi sosial dengan lingkungan dan memperoleh status. 4. Para pelaku mendapatkan hasil yang mempunyai nilai waktu Pujiwati dalam Boserup, 1988 : 47. Dalam menjelaskan pekerjaan, pemahaman tentang hakekat manusia harus dijadikan dasar pemikiran, sehingga setiap pekerjaan manusia senantiasa mengandung motivasi jasmani, sosial dan rohani. Motivasi jasmani merupakan motivasi ekonomi yang menunjukkan bahwa manusia tidak mungkin hidup tanpa pangan, sandang dan papan. Motivasi sosial menunjukkan bahwa manusia tidak Universitas Sumatera Utara mungkin hidup tanpa berhubungan dengan objek di luar dirinya berupa alam dan manusia lainnya. Sedangkan motivasi rohani adalah motivasi yang berasal dari nilai-nilai kepercayaan dan agama manusia Sedarmayanti, 1995 : 83 . Pemahaman tentang hakekat bekerja seperti yang dikemukakan di atas berbeda dengan pemahaman sehari-hari. Pemahaman sehari-hari bekerja diartikan sebagai aktivitas “mencari makan” dan melihat pekerjaan sebagai aktivitas fisik semata. Pemahaman seperti ini adalah pemahaman yang keliru sebab hanya cocok untuk hewan dan tumbuhan. Bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan mengandung arti meningkatkan kemampuan untuk pemenuhan dan pemuasan kebutuhan dasar, yakni pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan.

B. 2. Pendidikan