Persiapan spesimen Preparasi kavitas Pembuatan gel kitosan

Gambar 14. Self curing acrylic

4.9 Prosedur Penelitian

4.9.1 Persiapan spesimen

Tiga puluh gigi premolar maksila maksimal 6 bulan penyimpanan dalam NaCl 0,9, utuh, non karies. Kemudian sampel dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 10 sampel, dan ditanam dalam balok gips untuk memudahkan preparasi dan restorasi sampel.

4.9.2 Preparasi kavitas

Outline form desain restorasi klas II site 2 size 2 prinsip minimal intervensi pada permukaan oklusal seluruh sampel dengan bantuan jangka untuk mendapatkan hasil yang akurat dengan kedalaman kavitas 2 mm, lebar mesio-distal 3 mm, buko- lingual proksimal 5mm. Preparasi dilakukan dengan menggunakan diamond bur berbentuk bulat diameter 1,9 mm, dengan high speed, hand piece dengan pendingin air. Akhirnya, permukaan kavitas dihaluskan dengan sebuah ekskavator berukuran medium. Universitas Sumatera Utara Gambar 15. Desain kavitas klas II site 2 size 2 minimal intervensi

4.9.3 Pembuatan gel kitosan

Gel kitosan dibuat dengan melarutkan 1 gram bubuk kitosan dalam 50 ml larutan asam lemah asam asetat 1 lalu diaduk dengan jartest Gambar 13 pada kecepatan 200 rpm sehingga diperoleh gel selama ± 30 menit. Kemudian larutan kitosan ditetesi dengan amoniak sebanyak 20 tetes sambil diaduk. Campuran larutan kitosan dengan amoniak diaduk kembali dengan jartest selama ± 30 menit Gambar 14. Penambahan amoniak dilakukan agar permukaan larutan halus. Larutan yang telah membentuk pasta tersebut dimasukkan ke dalam Ultrasonic bath untuk memecahkan partikel kitosan tersebut menjadi nano. Selanjutnya disaring dan residunya dicuci dengan aquadest untuk menghilangkan bau amoniak. Hasil residu yang berbentuk gel kitosan nano inilah yang akan ditambahkan ke dalam SIK modifikasi resin nano untuk melihat pengaruhnya dalam persen berat yang berbeda Gambar 16. Dalam penelitian ini gel kitosan yang dibuat langsung digunakan dalam prosedur restoratif. Universitas Sumatera Utara Gambar 16. Pengadukan campuran kitosan dan asam asetat 1 dengan Jartest Gambar 17. Penambahan amoniak dan pengadukan campuran kitosan Gambar 18. Gel kitosan nano dari blangkas yang siap dipakai.

4.9.4 Prosedur restoratif

Dokumen yang terkait

Efek Penambahan Kitosan Blangkas (Tachypleus gigas) Nanopartikel Pada Varian Semen Ionomer Kaca Terhadap Mikrostruktur Dentin Dan Komposisi Kimia Melalui SEM-EDX (In vitro)

3 73 129

Pengaruh penambahan kitosan nano dari blangkas terhadap compressive strength Semen Ionomer Kaca modifikasi resin nano ( In Vitro).

6 80 87

Perbedaan Compressive Strength Dua Jenis Semen Ionomer Kaca Pada Kavitas Klas II Dengan Prinsip Minimal Intervensi (Penelitian In Vitro)

5 61 71

Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Sebagai Bahan Restorasi

1 30 41

Perubahan Kekerasan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin Setelah Aplikasi Bahan Pemutih Karbamid Peroksida 16%

5 40 48

PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKSI APATIT DARI SERBUK CANGKANG TELUR TERHADAP KEKUATAN TEKANSEMEN Pengaruh Penambahan Hidroksi Apatit Dari Serbuk Cangkang Telur Terhadap Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR).

0 3 13

PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKSI APATIT DARI SERBUK CANGKANG TELUR TERHADAP KEKUATAN TEKAN SEMEN Pengaruh Penambahan Hidroksi Apatit Dari Serbuk Cangkang Telur Terhadap Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR).

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Hidroksi Apatit Dari Serbuk Cangkang Telur Terhadap Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR).

3 12 7

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Penambahan Hidroksi Apatit Dari Serbuk Cangkang Telur Terhadap Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR).

2 10 4

Efek Penambahan Kitosan Blangkas (Tachypleus gigas) Nanopartikel Pada Varian Semen Ionomer Kaca Terhadap Mikrostruktur Dentin Dan Komposisi Kimia Melalui SEM-EDX (In vitro)

0 1 20