BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Prevalensi karies di Indonesia menurut hasil studi survei kesehatan rumah tangga SKRT pada tahun 2004 telah mencapai 90,05 yang berarti hampir seluruh
penduduk Indonesia menderita karies gigi. Sementara menurut survei depkes RI, prevalensi karies di Indonesia tahun 2007 mencapai 71. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk mengurangi prevalensi karies. Salah satu caranya adalah menerapkan prinsip miniml intervensi bahwa pada setiap kavitas untuk klasifikasi karies
dilakukan pembuangan dan pembuatan desain kavitas dengan seminimal mungkin dan menggunakan bahan Semen Ionomer Kaca SIK yang telah dikembangkan untuk
restorasi ART, sehingga tidak dilakukan banyak pembuangan struktur gigi namun diperoleh ikatan adhesif yang kuat antara SIK dan permukaan gigi.
1,2
2.1 Klasifikasi karies
Terdapat beberapa perubahan dan banyak kemajuan di dalam pemahaman karies seiring dengan berkembangnya prinsip minimal intervensi. Maka berkembang
klasifikasi karies yang baru yang dapat membantu penatalaksanaannya. Klasifikasi ini mengkombinasikan site dan size. Klasifikasi site yaitu pada permukaan yang sering
terjadi akumulasi plak. Oleh karena itu, untuk klasifikasi site yaitu site 1 pada daerah oklusal, site 2 daerah approksimal, dan site 3 pada daerah servikal. Klasifikasi size
Universitas Sumatera Utara
sebagai suatu proses perkembangan lesi karies yaitu size 0, size 1, size 2, size 3, dan size 4 Tabel 1.
2
Tabel 1. KLASIFIKASI KARIES
2
SIZE SITE
No cavity Minimal
Moderate Enlarged
Extensive 1
2 3
4
Pitfissure 1
1.0 1.1
1.2 1.3
1.4 Contact area
2 2.0
2.1 2.2
2.3 2.4
Cervical 3
3.0 3.1
3.2 3.3
3.4
Untuk memperkirakan hubungan antara klasifikasi Black dengan konsep site dan size modern dapat dijelaskan sebagai berikut :
Site 1 : Size 0, 1, 2, 3 dan 4 – Karies pit dan fisur
2 -
Lokasi kavitas pada permukaan oklusal gigi posterior atau ada kerusakan enamel yang kecil, atau dengan kata lain permukaan yang tidak halus pada gigi.
2 -
Klas I Black - klasifikasi Black dimulai dengan Site 1, Size 2 1.2.
Site 2: Size 0, 1, 2, 3 dan 4 – Lesi approksimal berhubungan dengan daerah kontak
2
- Kavitas berada di permukaan approksimal beberapa gigi anterior ataupun posterior, atau pada daerah kontak diantara dua gigi.
- Klas II
Black – lesi terjadi pada gigi posterior saja. Karena sulitnya identifikasi
dan keterbatasan bahan maka tidak menggunakan Size 0 atau 1 maka klasifikasi Black di mulai dengan Site 2, Size 2 2.2.
- Klas III Black – lesi yang terjadi pada gigi anterior. - Klas IV Black – perluasan dari lesi Klas III meliputi sudut insisal atau tepi insisal
dari gigi anterior. Site 2, Size 4 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Site 3: Size 0, 1, 2, 3, dan 4 – Lesi-lesi servikal
2
- Lesi berada pada daerah servikal termasuk permukaan akar yang tersingkap diikuti resesi.
- Klas V Black site 3 dan size 2.
Gambar 1: Karies klas II site 2 size 2 pada gigi premolar
2
2.2 Semen ionomer kaca