Prosedur Pengumpulan Data Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .1 Uji Normalitas data

keuangan perusahaan perbankan yang publikasi di Bursa Efek Indonesia BEI sampai dengan tahun 2009.

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a Teknik Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mendokumentasikan data – data perusahaan yang terkait dengan penelitian. Data – data perusahaan tersebut diolah kembali hingga dapat dijadikan sumber informasi dalam penulisan skripsi ini. b Teknik Studi Kepustakaan Nazir 2003 mendefinisikan teknik studi kepustakaan adalah teknik penelitian yang mempelajari tentang catatan perusahaan dan buku – buku teks pendukung maupun jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini banyak terinspirasi oleh jurnal – jurnal dan teori yang telah dipelajari sebelumnya. 3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1 Uji Normalitas data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut telah mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. metode diantaranya adalah metodesketer plot. Menurut Ghozali 2001:76, pedoman dalam pengambilan keputusan bahwa sebuah distribusi data tersebut mengikuti sebaran normal adalah sebagai berikut : a Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dana atau mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat dari suatu persamaan regresi adalah harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu : 1. Tidak boleh ada multikolinearitas. 2. Tidak boleh ada heterokedastisitas. 3. Tidak boleh ada autokorelasi. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

1. Multikolinearitas.

Model regresi linier yang baik mensyaratkan tidak adanya korelasi diantara variabel bebas. Pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel bebas dalam persamaan regeresi dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menggunakan uji multikolinearitas. Kriteria pengujian multikolinearitas menurut Ghozali 2001:57 adalah sebagai berikut : a Jika VIF lebih besar dari 10, maka dalam persamaan tersebut terdapat multikolinearitas. b Jika VIF lebih kecil dari 10, maka dalam persamaan tersebut tidak terdapat multikolinearitas.

2. Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan kepengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heterokedastisitas, karena ini menghimpun data yang terwakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999:177 a Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas b Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heterokedastisitas

3. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1999:201. Jadi di dalam model regresi linier diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi. Artinya nilai residual Yobservasi – Yprediksi pada waktu ke-t e t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya e t-1 . Identifikasi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dites dengan menghitung nilai Durbin Watson uji Dw, dengan persamaan : Dw =           N t t t N t t t t e e e 1 2 1 1 Keterangan : Dw : Nilai Durbin Watson e t : Residual pada waktu ke – t e t-1 : Residual pada waktu ke – t N : Banyaknya data Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini : Sumber : Gujarati, 1999, 216, Ekonometrika Dasar A d a au to K o re las i p o si ti f daerah keragu raguan Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada auto korelasi negatif daerah keragu raguan A d a au to K o re las i n e g ati f 0 dL dU 4-dU 4-dL 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6 Teknik Analisis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013.

0 3 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013.

0 3 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI Periode 2009-2013.

0 2 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI Periode 2009-2013.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO - PUBLIC DI INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 87

KATA PENGANTAR - ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15

ANALISIS RASIO MODAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI INDONESIA SKRIPSI

0 0 21