BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh : 1.
David Wijaya 2008 Judul :” Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap Return Saham
Perusahaan – Perusahaan Telekomunikasi Go Public di Indonesia periode 2007”.
Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROE rasio laba atas ekuitas, PER Price Earning ratio, BVS rasio nilai buku
per lembar saham, PBV rasio harga saham per nilai buku tidak mempunyai pengaruh secara signifikan dan positif terhadap return
tingkat pengembalian saham dan bahwa seluruh variabel independen ROE, PER, BVS, dan PBV secara signifikan dan
positif tidak memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen return saham.
Koefisien korelasi
unstandardized coefficients untuk variabel ROE, PER, dan BVS bernilai negative. Ini berarti bahwa
ROE, PER, dan BVS mempunyai pengaruh negative terhadap Return Saham. Sedangkan koefisien korelasi untuk variabel PBV
bernilai positif. Ini berarti bahwa PBV mempunyai pengaruh positif terhadap Return Saham.
12
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
2. I G. K. A. Ulupui
Judul : “ Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas , Leverage, Aktivitas, dan Probabilitas Terhadap Return Saham Studi Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ.
Apakah Informasi Keuangan dalam bentuk rasio likuiditas , leverage, aktivitas, dan probabilitas berpengaruh signifikan
terhadap return saham untuk periode satu tahun ke depan ? Kesimpulan :
Variabel Current ratio memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal akan memperoleh return
yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi.
Variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham satu periode ke depan. Hasil ini konsisten dengan teori dan pendapat Mogdiliani dan Miller
MM yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan. Hasil yang positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin
yang diperolegh perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Variabel debt to equity rasio menunjukkan hasil yang positif,
tetapi tidak signifikan. Hal ini mengidikasikan bahwa rasio utang tidak menyebabkan perubahan return saham satu tahun
ke depan.
Variabel total asset turn over menunjukkan hasil yang negative dan tidak signifikan. Bahwa rasio aktivitas tidak bermanfaat
untuk memprediksi return satu tahun ke depan. 3.
Etik Winarni 2003 Judul : “ Analisis Rasio Modal Saham untuk Menilai Kinerja
Perusahaan Dalam Mencapai Keuntungan Bagi Investor Kasus Pada PT. Dankos Laboratories, Tbk “
Perumusan Masalah : Bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan rasio modal saham
untuk mengetahui tingkat rasio, laba atas ekuitas, pendapatan per lembar saham, harga laba, tingkat kapitalisasi dan pendapatan
dividend perlembar saham. Kesimpulan :
Dalam jangka waktu lima tahun terakhir rasio modal saham perusahaan berada diatas rasio rata – rata industry farmasi yaitu
untuk rasio laba atas ekuitas, rasio pendapatan per lembar saham, rasio pendapatan dividend sedangkan untuk rasio harga laba, rasio
perusahaan berada di bawah rasio rata – rata industry kecuali untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
tahun 1999. Rasio harga laba berada dibawah rasio industry farmasi.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pasar Modal