BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Pasar Modal
Sejarah pasar modal di Indonesia mengungkapkan bahwa di Indonesia pernah dibentuk suatu perserikatan perdagangan uang dan efek yaitu pada tanggal
11 Januari 1952 atau tiga belas tahun setelah dibentuknya perserikatan yang sama di kota Jakarta 1912. Kemudian pada tahun 1927 dibentuk bursa – bursa efek di
tiga kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Pada masa revolusi kemerdekaan kegiatan perdagangan efek di bursa –
bursa efek tersebut otomatis berhenti karena situasi politik saat itu.Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tepatnya tahun 1951 pemerintah
memberlakukan Undang – Undang Darurat No. 15 tahun 1952 tentang Bursa Efek.
Pada tanggal 10 Agustus 1990 berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 tahun 1976, pasar modal di Indonesia dari tahun 1977 sampai
tahun 1987 relatif kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan – perusahaan yang
menarik dana dari pasar modal. Tersendat – sendatnya perkembangan pasar modal selama itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain mengenai prosedur emisi
saham dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan campur tangan pemerintah pasar perdana.
Untuk mengatasi
permasalahan yang menghambat perkembangan pasar
modal tersebut diatas, pemerintah mengeluarkan serangkaian deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal yaitu Paket Kebijaksanaan
Desember Pakdes 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober Pakto 1988, Paket Kebijaksanaan Desember Pakdes 1988.
61
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.2. Sejarah Singkat PT. Bursa Efek Indonesia BEI.
Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Indonesia diswastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah
terhenti sejak didirikan pada awal abad ke – 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan Kolonial Belanda, Bursa Efek pertama di Indonesia didirikan Batavia, pusat
pemerintah Kolonial Belanda yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama Perang Dunia pertama dan kemudian
dibuka lagi pada tahun 1952. Selain Bursa Batavia, pemerintah colonial juga menguangkan bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa
saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia.
Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan
saham dan obligasi yang dunia.Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisme pada tahun 1956.
Sebelum tahun 1977, bursa saham dibuka kembali dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM, institusi baru dibawah Departemen
Keuangan.Kegiatan perdagangan dan kapitalisasipasar sahampun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar financial dan sektor
swasta.Puncak perkembangannya pada tahun 1990.Pada tahun 1991, bursa saham di swastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya
fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Tahun 1955 adalah tahun Bursa Efek Indonesia memasuki babak baru.
Pada tanggal 22 Mei 1995 Bursa Efek Indonesia meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah system perdagangan otomatisasi yang
menggantikan system perdagangan manual. System baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding system perdagangan manual. Pada Juli 2000, Bursa Efek Indonesia menerapkan perdagangan tanpa
warkat Sripless Trading dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham dan juga untuk memprcepat proses penyelesaian transaksi.
Pada tahun 2002, Bursa Efek Indonesia mulai menerapkan perdagangan jarak jauh Remote Trading sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi
pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
4.1.3. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia BEI
a. Visi bursa Efek Indonesia menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas
tingkat dunia. Bursa yang kompetitif adalah Bursa yang memiliki kinerja baik sehinnga mampu bersaing dengan bursa – bursa lain di tingkat Internasional,
serta dapat menciptakan suatu perdagangan yang wajar, teratur dan efisiensi.
b. Misi Menjadikan
Bursa Efek
Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan
ekonomi nasional serta menjadi gerbang investasi bagi investor lokal maupun asing.Menjadi Lembaga bursa yang berwibawa, transparan, memiliki integritas
yang tinggi serta sebagai institusi yang dinamis dan tanggap terhadap perubahan pasar dan teknologi dengan tetap memperhatikan perlindungan investor.
4.1.4. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bursa Efek Indonesia tunduk pada peraturan perundang – undang yang berlaku dibidang pasar modal.Pembinaan dan
pengawasan terhadap Bursa Efek Indonesia dilakukan oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM.Kekuasaan tertinggi di PT. Bursa Efek Indonesia
sesuai anggaran dasar perusahaan terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham.Dalam struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia juga terdapat Dewan
Komisaris, yang bertugas dan berfungsi melakukan pengawasan terhadap kelancaran jalannya perseroan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PT. Bursa Efek Indonesia mempunyai direksi sebanyak 4 orang yaitu satu orang direktur yang membawahi beberapa divisi operasional.Dalam menjalankan
tugasnya Direktur Utama dibantu oleh tiga komite yang terdiri dari Komite Perdagangan dan Penyelesaian Transaksi Efek, Komite Pencatatan dan komite
Disiplin Anggota Bursa.
4.1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia yang telah memenuhi criteria
dalam pengambilan sampel. Berdasarkan data yang telah diperoleh terdapat 9 Sembilan perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia. Adapun
gambaran umum mengenai ke-9 Sembilan perusahaan dapat di jelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. PT. Astra International Tbk
PT. Astra International Tbk Persero didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporated. Pada tahun 1990,
perseroan itu mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk. Dengan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Jl. Gaya
Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup
kegiatan perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya,
penjualan dan penyewaan alat – alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan dan tekhnologi informasi.
2. PT. United Tractors Tbk
PT. United Tractors Tbk “Perusahaan” didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT. Inter Astra Motors
Works, berdasarkan Akta pendirian No. 69, oleh Notaris Djojo Muljadi, S.H. Akta pendirian tersebut telah dsahkan oleh Menteri Kehakiman
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Republik Indonesia dalam surat keputusan No. Y.A.5348 tanggal 6 Februari 1973 dan telah di umumkan dalam Lembaran Berita Negara no.
31, Tambahan No. 281 tanggal 17 April 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu termasuk
Akta No. 25 tanggal 16 Agustus 2000 oleh Refizal, S.H. notaris di Jakarta, berkaitan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah Rp
500 milliar menjadi Rp 1500 milliar. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang – undangan
Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No.C- 16066.HT.01.04.TH.2000 tanggal 2 Agustus 2000 dan telah di umumkan
dalam Lembaran berita Negara No. 51 tanggal 26 Juni 2001, Tambahan No.249. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan termuat dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54, tanggal 13 Juni 2008, yang dbuat dihadapan Benny Kristianto, S.H. notaris di Jakarta untuk
disesuaikan dengan Peraturan No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU- 38120.AH.01.02 tanggal 3 Juli 2008. Selanjutnya, Anggaran Dasar
Perseroan tersebut di ubah seperti termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.85, tanggal 18 September 2008, yang diBuat
dihadapan Imas Fatimah S.H, notaris di Jakrta berkaitan dengan peningkatan mobil ditempatkan perusahaan dari Rp. 71.2902 juta menjadi
Rp. 831.720 Juta. 3.
PT. Tunas Ridean Tbk PT. Tunas Ridean Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan Akta
Notaris Winarto Wiryomartani S.H., No 102 tertanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini dsahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
surat keputusan No. 935, Tambahan No. 84 tertanggal 21 Oktober 1983. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali di ubah. Perubahan
terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No 41 tertanggal 11 Mei 2007 mengenai perubahan susunan anggota Dewan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Komisaris dan Direksi. Perubahan tersebut dilaporkan kepada menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
4. PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
1988 - MASA merupakan produsen ban yang didirikan dengan nama PT Oroban Perkasa. 1991 - MASA didirikan degnan bantuan desain
dan teknologi Pirelli. 1995 - Melanjutkan kerja sama dengan Continental GMbh, Germany yang menyediakan bantuan-bantuan
teknis dan distribusi. Memulai kegiatan produksi komersial.1999 - Selama krisis di
Asia, seluruh kewajiban MASA dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN.2001- Produksi dan distribusi
menggunakan nama: CORSA dan STRADA. 2004 - Diambil alih oleh manajemenbaru PVP XVIII Pte Ltd dan PT. Indomika Jayatama, dan
melakukan proses restrukturisasi, termasuk konversi dari pinjaman menjadi ekuilitas. 2006 - Dalam kurun waktu dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2006 perusahaan mendapatkan tambahan pendanaan berupa pinjaman dari Bank Niaga dan Sindikasi sejumlah US 54 juta.2007 -
Menerbitkan 2,6 milyar saham baru melalui penawaran umum terbatas dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 per saham.
Di MASA, visi kami adalah menjadi produsen ban berkelas dunia. Untuk mendukung visi ini, kami memusatkan perhatian dengan
memaksimalkan kepuasan pelanggan serta menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dan harga yang kompetitif, pada yang sama kami juga
terus memaksimalkan nilai-nilai bagi para pemegang saham.Kami berkomitmen penuh untuk menyediakan pelayanan yang terbaik dan
produk-produk yang berkualitas tinggi untuk para pelanggan, dengan tidak menggunakan bahan baku di bawah standar, tidak memproduksi dan
mengirimkan produk yang tidak memenuhi standar kualitas. Komitmen kami lainnya adalah melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik, dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya untuk menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesehatan dan keselamatan kerja melalui cara kerja yang baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras untuk meningkatkan
kesejahteraan dan standar kehidupan bagi seluruh karyawan kami. 5.
PT. Intraco Penta Tbk PT. Intraco Penta Tbk Perusahaan atau Induk Perusahaan
didirikan berdasarkan Akta no. 13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly Karmila Sareal, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.Y.A.519915 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1993, Tambahan No. 2084. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan Akta no. 7 tanggal 16 Desember 2005 dari Fathiah Helmi S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan nilai nominal saham. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan registrasi No.C-
00101.HT.01.04.TH.2006, tanggal 3 Januari 2006. PT. Intraco Penta Tbk the Company or the Parent Company was established based on Notarial
Deed No. 13 dated May 10, 1975 of Milly Karmila Sareal, S.H., Notary public in Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat –
alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan perakitan dan pembengkelan. Perusahaan memulai
terletak di Jl. Pangeran Jayakarta No. 115, Blok C1-2-3, Jakarta 10730, sedangkan cabang – cabang Perusahaan terletak di beberapa kota di
Indonesia. 6.
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk Perusahaan didirikan di Indonesia
Berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali, S.H. No 37 tanggal 28 November 1988. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2- 4389.HT.01.01.TH.89 tanggal 12 Mei 1989, serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.54 Tambahan No.1251 tanggal 5 Juli 1989. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, perubahan terakhir antara lain mengenai modal saham dan tugas dan wewenang direksi, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris
Robert Purba, S.H., No. 74 tanggal 27 Juni 2007. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat di Departemen Hukum dan hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10- 1530 tanggal 30 Oktober 2007.
Perusahaan memulai operasi komersional pada bulan Januari 1989.Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha
perusahaan adalah perdagangan dan persewaan alat berat serta pelayanan purna jual. Saat ini, perusahaan bertindak selaku distributor alat – alat
berat jenis tertentu dan suku cadang dari merk Hitachi, John Deere dan krupp. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan beralokasi di Kawasan
Industri Pulo Gadung Jalan Pulo Kambing II Kav No. 33, Jakarta 1390. Pada tanggal 31 Desember 2007, perusahaan memiliki 10 cabang, 5 sub
cabang kantor perwakilan dan 8 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.
7. PT. Gajah Tunggal Tbk
PT. Gajah Tunggal Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan Akta notaris No. 54 tanggal 24 Agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi,
S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya
No.J.A.56923 tanggal 29 Mei 1952 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 5 Agustus 1952, Tambahan
No. 884. Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang – Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, dengan Akta
No. 13 tanggal 22 November 2007 dari Amrul Partomuan Pohan SH, Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-06556.HT.01.04.TH.2007 tanggal 13 Desember
2007. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di
Tangerang dan Serang.Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk 8, Jakarta.Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industry pembuatan barang – barang dari karet, termasuk ban dalam dan
luar segala jenis kendaraan, barang atau alat.Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1953.Hasil produksi Perusahaan dipasarkan
di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat, Asia, Australia dan Eropa.
8. PT. Goodyear Indonesia Tbk
PT. Goodyear Indonesia Tbk Perusahaan semula didirikan dengan nama “NV The Goodyear Tire Rubber Company Limited” pada
tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Berjamin ter kuile No.199, yang kemudian berubah nama menjadi “PT. Goodyear Indonesia”
berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaggt No. 73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. Y.A.52507 tanggal 25 Juli 1978. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan dan yang terakhir adalah pada tanggal 16 Juni 1997 berdasarkan Akta Notaris No. 48 Mudofir Hadi, S.H., dalam rangka
memenuhi ketentuan Undang – Undang Perseroan Terbatas No. 11995 Perusahaan masih dalam proses untuk menyesuaikan Anggaran Dasar
Perusahaan dengan Undang – Undang Perseroan Terbatas No. 402007 dan peraturan pasar modal. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2- 151.HT.01.04.TH.98 tanggal 1998.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perusahaan bergerak dalam bidang industry ban untuk kendaraan bermotor dan pesawat terbang serta komponen lain yang terkait,
penyaluran dan ekspor ban. Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban
pada tahun 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor pusat perusahaan
berdomisili di Bogor. Pada tanggal 10 November 1980, perusahaan menawarkan
6.150.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 Rupiah Penuh perlembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek
Jakarta BEJ, efektif mulai Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2000 perusahaan mendaftarkan
34.850.000 lembar sahamnya yang dimiliki oleh The Goodyear Tire Rubber Company GTRC ke BEJ. Sejak tanggal 2 Januari 2001, seluruh
saham perusahaan telah tercatat secara resmi di BEJ. 9.
PT. Astra Otoparts Tbk PT. Astra Otoparts Tbk Perusahaan didirikan dengan Akta
Notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT. Federal Adiwiraserasi. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat keputusan No.C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992
serta diumumkan dalam berita Negara No. 39 Tambahan No.2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris no. 68 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., sehubungan dengan perubahan mengikuti Undang –
Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.AHU-46481.01.02 tanggal 31 Juli 2008. Sampai dengan tanggal laporan ini, Akta Notaris tersebut masih
dalam proses pengumuman di Lembaran Berita Negara.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sesuai denggan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang
kendaraan bermotor baik local maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industry logam, suku cadang kendaraan bermotor dan
industri plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Saat
ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri termasuk Asia, Timur Tengah dan Afrika, dan memiliki divisi
perdagangan yang beroperasi di Singapura dan anak perusahaan di Australia.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat
di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dalam suratnya no. S-1110PM1998 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 75
juta saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 persaham dan harga perdana sebesar Rp 575 persaham. Pada tanggal 15
Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian