Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

15 mengenai perlindungan atas jiwa, raga, milik, kemerdekaan dan sebagainya. 2. Status Negatif, seorang warga negara akan dijamin kepadannya bahwa negara tidak boleh ikut campur tangan terhadap hak-hak asasi warga negaranya, itu terbatas untuk mencegah timbulnya tindakan yang sewenang-wenang daripada negara. Walaupun demikian dalam keadaan tertentu negara dapat melanggar hak- hak asasi rakyat jika tindakannya itu ditunjukkan untuk kepentingan umum. 3. Status Aktif, bahwa setiap warga negara berhak ikut serta dalam pemerintahan negara, menggunakan hak pilih aktif maupun pasif. 4. Status Pasif, merupakan kewajiban bagi setiap warga negaranya untuk mentaati dan tunduk kepada segala perintah negaranya. b. Teori asal mula negara Teori-teori asal mula berdirinya suatu negara adalah teori perjanjian masyarakat, teori teokratis, dan teori historis. Teori perjanjian masyarakat menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini dipandang tertua dan terpenting. Setiap perenungan mengenai negara dan masyarakat, mau tidak mau akan menghasilkan paham-paham yang mendasarkan adanya negara dan masyarakat itu pada persetujuan anggota- 16 anggotanya. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tegas atau dianggap telah diberikan secara diam-diam. 7 Teori ketuhanan lahir sebagai resultan-resultan kontroversial dari kekuasaan politik dalam abad pertengahan. Kaum monarchomach yaitu mereka yang berpendapat bahwa raja yang berkuasa secara tiranik dapat diturunkan dari mahkotanya, bahkan dapat dibunuh, menganggap sumber kekuasaan adalah rakyat, sedangkan raja-raja pada waktu itu menganggap sumber kekuasaan mereka diperoleh dari Tuhan. Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpinan negara ditunjuk oleh Tuhan. Raja dan pemimpin-pemimpin negara hanya bertanggung jawab pada Tuhan dan tidak kepada siapapun. 8 Teori historis ialah bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat tapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman. 9 c. Teori kedaulatan Adapun teori-teori tentang kedaulatan antara lain teori kedaulatan tuhan, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan rakyat dan teori kedaulatan hukum. Teori Kedaulatan Tuhan, teori ini mengandung makna kekuasaan tertinggi dalam negara adalah berasal dari Tuhan. Dunia dan segala isinya adalah ciptaan Tuhan, demikian pula kedaulatan yang ada pada pemerintah atau raja-raja menggunakan atau sesuai dengan kehendak Tuhan. Teori 7 Ni’matul Huda, Op Cit, h. 37. 8 F. Isjwara, 1992, Pengantar Ilmu Politik, Cetakan 9, Binacipta, Jakarta, h. 152. 9 Ni’matul Huda, Op Cit, h. 48.