Penelitian Terhadap Perbandingan Hukum Penelitian Terhadap Sejarah Hukum
26 f
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia;
g Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; h
Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2010 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2010-2014;
i Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor
Per23MXII2007 tentang Doktrin Pertahanan Republik Indonesia.
j Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor
Per03MII2008 tentang
Buku Putih
Pertahanan Indonesia 2008;
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-
undang, hasil-hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum.
22
Adapun bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku-buku tentang
hukum tatan, ilmu negara, pertahanan negara hukum yang termuat dalam media massa, kamus, dan ensiklopedia hukum, serta situs-situs
di internet yang memuat tulisan-tulisan terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.
22
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Op.Cit., h. 32.
27 3.
Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang dapat memperjelas
suatu persoalan atau suatu istilah yang ditemukan pada bahan-bahan hukum primer dan sekunder. Seperti kamus, ensiklopedia, majalah,
surat kabar, dan sebagainya. 4.
Bahan Hukum Penunjang Bahan hukum penunjang yaitu hasil wawancara mendalam dari
tokoh-tokoh kunci key person atau informan di bidang pertahanan dan keamanan negara. Informan adalah orang atau individu yang
memberikan informasi bahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti sebatas yang diketahuinya dan peneliti tidak dapat mengarahkan
jawaban sesuai dengan yang diinginkannya.
23
Seperti Panglima Komando Daerah Militer Kodam, Kepala Kepolisian Daerah
Polda, Komandan Komando Resor Militer Korem, para perwira TNIPolri dan sebagainya.