24 kepermukaan mengenai fakta hukum masa silam dalam
hubungannya dengan fakta hukum masa kini. Penulisan penelitian hukum normatif ini termasuk dalam jenis
penelitian sejarah hukum. Penelitian ini membahas perkembangan perundang-undangan yang terkait dengan sistem pertahanan dan keamanan
negara, yang difokuskan pada kaidah-kaidah tentang kewajiban warga negara dalam sistem pertahanan dan keamanan negara.
1.8.2 Jenis Pendekatan
Pendekatan penelitian adalah metode atau cara mengadakan penelitian.
19
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, pendekatan-pendekatan
yaitu pendekatan
undang-undang statute
approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan
pendekatan konseptual conceptual approach.
20
Pembahasan dalam penelitian ini akan dikaji dengan pendekatan perundang-undangan statute
approach, dan pendekatan konseptual conceptual approach yang dikemukakan oleh berbagai pakar hukum, dan ketentuan-ketentuan hukum
yang mengatur mengenai pertahanan negera. Pendekatan
perundang-undangan dilakukan
dengan menelaah
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian dikaitkan dengan permasalahan yang akan dibahas. Pendekatan
19
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rieneka Cipta, Jakarta, h.23.
20
Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penelitian Hukum, Cetakan kedua, Kencana, Jakarta, h. 93.
25 konseptual, yaitu penelitian terhadap konsep-konsep hukum, seperti sumber
hukum, fungsi hukum, lembaga hukum, dan sebagainya.
21
1.8.3 Sumber Bahan Hukum
Pada penelitian hukum normatif, menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder :
1. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai otoritas autoritatif yang terdiri dari peraturan perundang-undangan,
catatan-catatan resmi atau risalah pembuatan suatu peraturan perundang-undangan, dan putusan hakim. Adapun bahan-bahan
hukum primer yang digunakan yakni : a
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia; c
Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih;
d Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia; e
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;
21
Bahder Johan Nasution, Op.Cit , h. 3.