27 3.
Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang dapat memperjelas
suatu persoalan atau suatu istilah yang ditemukan pada bahan-bahan hukum primer dan sekunder. Seperti kamus, ensiklopedia, majalah,
surat kabar, dan sebagainya. 4.
Bahan Hukum Penunjang Bahan hukum penunjang yaitu hasil wawancara mendalam dari
tokoh-tokoh kunci key person atau informan di bidang pertahanan dan keamanan negara. Informan adalah orang atau individu yang
memberikan informasi bahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti sebatas yang diketahuinya dan peneliti tidak dapat mengarahkan
jawaban sesuai dengan yang diinginkannya.
23
Seperti Panglima Komando Daerah Militer Kodam, Kepala Kepolisian Daerah
Polda, Komandan Komando Resor Militer Korem, para perwira TNIPolri dan sebagainya.
1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Pengumpulan bahan-bahan hukum dilakukan dengan pendekatan studi kepustakaan library research yaitu mengumpulkan buku-buku hukum baik
dari dalam maupun buku asing, tulisan hukum diinternet, makalah dan majalah hukum yang relevan dengan objek penelitian. Terhadap bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder, prosedur pengumpulannya dilakukan dengan mengkualifikasi hukum yang telah ditentukan dalam
23
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2013, Dualime Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Cet. Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 175.
28 usulan penelitian, yakni bahan hukum yang menyangkut tinjauan umum
tentang kewajiban warga negara, kedaulatan negara dan teori pendekatan dalam hukum tata negara, serta bagaimana kedudukan unsur-unsur rakyat
terlatih dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dan apa saja unsur-unsur rakyat terlatih yang dapat digolongkan komponen pertahanan.
Penelitian ini ditunjang juga dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan di bidang pertahanan dan keamanan negara terkait dengan
hal-hal rakyat terlatih.
1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum
Setelah bahan hukum yang diperlukan dalam penelitian ini telah terkumpul, maka selanjutnya bahan hukum tersebut baik bahan hukum
primer maupun bahan hukum sekunder diolah dan dianalisis. Dalam pengolahan bahan hukum penelitian ini berwujud kegiatan mengadakan
sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Teknik sistematisasi yaitu suatu teknik yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian maupun
hubungan antara aturan-aturan yang digunakan dalam menerapkan hukum. Pengolahan bahan dilakukan dengan cara, melakukan seleksi bahan hukum,
memudian melakukan klasifikasi menurut penggolongan bahan hukum dan menyusun bahan hukum hasil penelitian tersebut secara logis, artinya ada
hubungan dan keterkaitan antara bahan hukum satu dengan bahan hukum lainnya untuk mendapatkan gamabaran umum dari hasil penelitian.
24
24
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op.Cit, h. 181.